Minggu, 06 September 2015

KEROKAN MENURUT Prof Dr dr DIDIK GUNAWAN TAMTOMO, PAK, MM, MKes

Badan Terasa Nyaman Usai Kerokan? Ini Sebabnya



Sapta Agung - detikHealth

Senin, 07/09/2015 09:05 WIB

Badan Terasa Nyaman Usai Kerokan? Ini Sebabnya

Jakarta, Kerokan atau kerikan adalah suatu metode pengobatan tradisional Jawa dengan cara menekan dan menggesekkan benda tumpul pada permukaan tubuh. Sudah jadi rahasia umum bahwa banyak orang menggunakan metode ini untuk mengusir penyakit-penyakit seperti masuk angin, nyeri otot ,perut kembung, mual, sakit kepala, nyeri haid, dan meriang. Namun jika dilihat dari kacamata medis, apakah kerokan benar-benar bisa menyembuhkan penyakit tersebut?

Mengamati fenomena ini, Prof Dr dr Didik Gunawan Tamtomo, PAK, MM, MKes memutuskan untuk meneliti kerokan secara ilmiah. Tujuannya adalah untuk mengetahui apa saja yang terjadi pada tubuh setelah kerokan.

Dalam penelitiannya, Prof Didik melibatkan 38 orang wanita usia 40 hingga 50 tahun yang menderita nyeri otot atau myalgia. Partisipan yang keseluruhannya memiliki berat badan dan tekanan darah yang ideal, tidak anemia, dan tidak memiliki infeksi kulit ini selanjutnya diberikan treatment kerokan.

Hasilnya, ditemukan bahwa kerokan mampu meningkatkan kadar beta endorfin secara drastis yang disebabkan oleh aktivitas glandula pituitaria dan pemecahan pro hormon proopiomelanocortin (POMC) dari sel-sel keratinosit dan sel endotel kapiler. Pemecahan POMC ini akan menghasilkan endorfin. Endorfin adalah morfin alami yang dihasilkan oleh tubuh. Bahkan kekuatannya jauh lebih besar dibandingkan morfin yang dibuat dalam bentuk obat.

"Karena itu orang yang sehabis dikerok akan merasa nyaman, tenang, enak badannya. Tidurnya juga bisa nyenyak," ujar guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta ini pada seminar ilmiah 'Sehat dengan Tahajud dan Kerokan', di auditorium Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta Selatan, dan ditulis pada Senin (7/9/2015).

Selain itu, kerokan ternyata mampu menurunkan kadar prostaglandin yang disebabkan oleh efek penekanan dari beta endorfin. Prostaglandin (PG) merupakan senyawa lemak yang dihasilkan dari asam lemak melalui proses enzimatik. Prostaglandin memiliki kerja biologik yang luas pada berbagai organ tubuh.

"Prostagladin ini yang bikin tubuh kita jadi nyeri-nyeri. Dengan kerokan, dia akan turun kadarnya. Turun karena adanya penekanan dari beta endorfin," terang Prof Didik.

Selain itu kerokan juga mampu melebarkan pembuluh darah, sehingga sel-sel darah dan oksigen mampu beredar secara lebih lancar. "Karena kerokan itu pakai alat-alat yang umum digunakan seperti koin, sendok, dan tanduk kerbau, ini nanti bakalan jadi kontroversi penularan penyakit dan sebagainya," ujar Prof Didik.



Selain Bikin Tubuh Lebih Nyaman, Kerokan Juga Bikin Mesra


Selain Bikin Tubuh Lebih Nyaman, Kerokan Juga Bikin Mesra

Sapta Agung - detikHealth
Senin, 07/09/2015 10:05 WIB

Jakarta, Kerokan sudah dijadikan sebagai metode pengobatan yang dilakukan secara turun temurun sampai sekarang. Baru-baru ini, metode pengobatan kerokan diteliti secara ilmiah. Ternyata kerokan mampu melancarkan peredaran darah dan memicu produksi endorfin pada tubuh sehingga dapat membuat orang yang dikerok merasa nyaman.

Selain efek secara medis, ternyata kerokan juga memiliki efek secara psikososial. Prof Dr dr Didik Gunawan Tamtomo, PAK, MM, MKes yang diyakini sebagai orang pertama yang meneliti mengenai kerokan mengatakan bahwa kerokan merupakan cara pengobatan yang holistik. 

"Kerokan itu merupakan pengobatan yang holistik. Saya sebutnya 4M, yaitu mudah, murah, mesra, dan manjur," ujar Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta ini pada Seminar Ilmiah 'Sehat Dengan Tahajud dan Kerokan', di auditorium Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta Selatan, dan ditulis pada Senin (7/9/2015).

Biasanya kerokan dilakukan oleh orang-orang terdekat, seperti orang tua, istri, atau teman dekat. Hal ini diyakini Prof Didik mampu memberikan efek positif secara psikologis bagi orang yang dikerok dan yang mengerok. Suami dan istri, orang tua dan anak, atau antar teman bisa merasa lebih mesra usai melakukan aktivitas kerokan.

Kerokan sering dilakukan ketika seseorang merasa tidak enak badan, seperti meriang, sakit kepala dan sebagainya. Kerokan biasanya dilakukan pada bagian tubuh tertentu seperti di punggung, leher bagian belakang, tangan, kaki, dada dan lengan.

Umumnya kerokan dilakukan dengan mengandalkan uang koin atau sendok dengan bantuan minyak kayu putih.

Dari penelitian Prof Didik, diketahui kerokan tidak hanya membudaya di Indonesia saja. Kerokan juga ada di Tiongkok yang disebut dengan guasha, di Vietnam disebut dengan goh kyoi, dan di Thailand dikenal dengan cao gio.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar