Minggu, 27 September 2015

BENTUK PANGGUL WANITA YANG BISA MELAHIRKAN NORMAL

Jumat, 25 September 2015 20:11

Begini Bentuk Panggul Wanita yang Bisa Melahirkan Normal
shutterstock
Celana jeans ketat 
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM- Hasil penelitina yang dirangkum Alodokter.com, bentuk dan ukuran panggul wanita memengaruhi jalur keluarnya janin atau proses persalinan. Di samping itu, ada atau tidak adanya jaringan lunak di dalam panggul juga dapat berpengaruh kepada kondisi seorang wanita yang dapat melahirkan secara normal atau tidak.
Ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan panggul pada awal kehamilan untuk mendapatkan penilaian bentuk panggul. Sebagian wanita memiliki bentuk panggul yang kurang sesuai untuk melahirkan normal.
Meski begitu, bukan berarti cara melahirkan normal melalui vagina tidak mungkin untuk dilakukan. Bentuk panggul memberikan informasi tambahan terhadap risiko terjadi hambatan dalam proses melahirkan.
Selain itu, gumpalan jaringan lunak abnormal di dalam panggul dapat menutup jalur lahir bayi. Gumpalan abnormal yang paling umum adalah mioma atau fibroid uterus, yaitu massa yang muncul dari jaringan rahim.
Kebanyakan pertumbuhan mioma ini tidak menyebabkan masalah karena sebagian besar ditemukan pada bagian atas uterus. Namun, bila mioma terdapat pada panggul bagian bawah, jalur lahir bayi dapat tertutup.
Evaluasi ukuran dan posisi fibroid atau gumpalan lain pada jaringan lunak di dalam panggul dapat dilakukan melalui USG.
Pemeriksaan ini dapat membantu memutuskan apakah seorang wanita memungkinkan untuk melahirkan secara normal melalui vagina.

Sebelum mengetahui bentuk-bentuk panggul wanita, mari kita pelajari apa saja organ yang berada di dalamnya.
Organ di dalam panggul, apa saja?
Daerah panggul wanita menaungi berbagai organ reproduksi yang meliputi:
  • Vulva, yaitu bagian luar organ genital wanita yang mencakup bukaan vagina, labium minor dan labium mayor, klitoris, dan uretra atau bagian dari saluran kencing.
  • Vagina atau disebut juga jalur lahir bayi, sekaligus menjadi saluran untuk mengeluarkan darah menstruasi. Vagina menghubungkan mulut rahim atau serviks dengan vulva.
  • Serviks atau mulut rahim merupakan bagian yang sempit dari rahim. Serviks terletak di antara kandung kemih dan dubur. Mulut rahim ini berupa kanal atau saluran yang membuka ke dalam vagina.
  • Rahim yang disebut juga sebagai uterus, merupakan organ berbentuk buah pir. Rahim memiliki rongga yang dapat menampung janin. Posisinya berada di perut bagian bawah, di antara kandung kemih dan dubur.
  • Endometrium, yaitu lapisan rahim.
  • Ovarium, merupakan organ reproduksi yang menghasilkan sel telur atau ovum. Wanita memiliki dua ovarium yang ditopang oleh membran di sisi samping rahim.
  • Tuba Fallopi, berfungsi membawa sel telur dari ovarium ke rahim.
Di samping itu, daerah panggul juga menaungi beberapa organ pencernaan, seperti usus besar dan usus halus. Keduanya penting untuk mencerna makanan dan membuang kotoran padat. Usus besar berakhir pada anus yang terletak di bagian belakang panggul.
Anus memiliki otot sfingter yang tugasnya mengendalikan pembuangan kotoran padat. Selain itu, anus juga dibantu oleh otot dasar panggul atau pelvic floor. Pada proses melahirkan, otot dasar panggul berfungsi ikut membantu mendorong bayi melalui vagina.
Apa Saja yang Menyusun Tulang Panggul?
Setelah seorang perempuan mengalami masa pubertas, tulang panggulnya akan membesar guna menciptakan ruang yang lebih luas untuk melahirkan. Tulang panggul terdiri dari tulang pinggang, sakrum, dan tulang pubis.

Tulang pinggang terdiri dari tiga tulang, yaitu ilium, iskium, dan pubis. Ilium merupakan yang paling besar di antara ketiga tulang pembentuk pinggang ini.
Pengukuran panggul terbesar diambil dari lingkar tulang ilium pada bagian tonjolan teratas, disebut lebar panggul (biiliac width). Ukuran ini kemudian akan dibandingkan dengan ukuran kepala janin untuk menentukan apakah wanita hamil bisa melahirkan normal atau melalui tindakan intervensi (misalnya operasi Caesar).
Oleh karena itu, penting untuk melakukan pengukuran ini.
Di bawah ilium ada dua tulang yang juga membentuk panggul, yaitu iskium dan pubis. Kedua tulang pubis bertemu dan dihubungkan oleh tulang rawan yang dinamakan simfisis pubis.
Pada saat hamil, ligamen di sekitar simfisis pubis akan menjadi lebih fleksibel untuk memungkinkan bayi lahir.
Sementara itu, sakrum menjadi tempat dasar menyatunya tulang punggung. Bentuk sakrum menyerupai segitiga. Di bawah sakrum ada tulang ekor atau coccyx yang merupakan pangkal tulang punggung.
Tulang ekor bertugas menjaga keseimbangan ketika seseorang dalam posisi duduk. Tulang ekor juga menjadi tempat bernaungnya berbagai ligamen, tendon, dan beberapa otot dasar panggul.

Bentuk Anatomi Panggul
Berikut adalah empat bentuk tulang panggul wanita yang paling umum serta pengaruhnya terhadap proses persalinan.
  • Platipeloid. Bentuk rongga panggul adalah oval, yang memipih adalah dari diameter bagian depan ke belakang. Hal ini dapat menyebabkan janin melewati panggul dengan posisi kepala melintang. Bentuk panggul ini  berisiko membuat ketidakmajuan persalinan normal melalui vagina.
  • Android. Sebenarnya bentuk ini merupakan tipikal panggul laki-laki, yang mana ukuran rongga panggul kecil dan bentuknya menyerupai simbol hati. Tulang iscium menonjol dan lengkungan pubik sempit. Bentuk panggul android juga berisiko membuat ketidakmajuan persalinan normal melalui vagina.
  • Ginekoid. Ini adalah bentuk panggul yang paling umum dan merupakan bentuk panggul terbaik yang sesuai untuk melahirkan normal. Rongga dalamnya berbentuk oval. Jarak dari sisi kanan ke sisi kiri panggul lebih lebar dibandingkan dengan jarak dari bagian depan ke belakang. Pada bentuk tulang panggul ini, tulang iscium tumpul dan lengkungan pubik cukup besar, yaitu sekitar 90° atau lebih lebar.
  • Antropoid. Pada jenis panggul ini, rongga dalamnya berbentuk oval, tetapi jarak antara sisi depan dan belakang lebih lebar dibandingkan sisi kanan dan sisi kiri. Dinding samping sejajar dan bagian belakang cukup luas untuk menampung bagian belakang kepala bayi. Hal ini mengakibatkan bayi lahir menghadap ke atas.
Baik pemeriksaan bentuk panggul maupun mioma, tidak dapat menentukan secara 100 persen apakah seorang wanita dapat melahirkan normal atau tidak.
Pengujian sebenarnya adalah ketika proses persalinan terjadi. Namun, pemeriksaan panggul awal sangat disarankan sebagai langkah antisipasi. (Alodokter)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar