Kamis, 26 Juli 2012

Vaksin Demam Berdarah Dengue Pertama di Dunia Sudah Ditemukan



Jakarta, Untuk pertama kalinya di dunia, vaksin demam berdarah berhasil ditemukan. Vaksin ini kabarnya ampuh mengobati 3 dari 4 strain virus demam berdarah. Saat ini, sang produsen obat tengah menunggu hasil uji klinis yang dilakukan di Thailand untuk mengetahui keampuhannya mengobati strain ke-4.

Demam berdarah dengue tumbuh subur di kota-kota daerah tropis dan mengancam hampir setengah populasi dunia. WHO secara resmi menyebutkan bahwa kasus infeksi yang terjadi sebanyak 50 - 100 juta per tahun. Diperkirakan, sebanyak 20.000 orang meninggal akibat penyakit ini setiap tahun, kebanyakan di antaranya adalah anak-anak.

Perusahaan farmasi asal Perancis, Sanofi SA, melakukan langkah besar dalam upaya mengatasi wabah demam berdarah dengue. Vaksin demam berdarah dengue sudah berusaha dibuat sejak 70 tahun terakhir, namun belum membuahkan hasil yang memuaskan. Setelah hasil uji keamanan obat rampung, vaksin ini rencananya akan diluncurkan ke pasar pada tahun 2015.

Penyakit demam berdarah dengue dapat disebabkan oleh 4 jenis virus. Vaksin keluaran Sanofi diharapkan mampu merespon kempat jenis virus tersebut, tetapi saat ini baru terbukti berhasil mengatasi 3 dari 4 strain besar virus yang merebak di Thailand.

"Ini kejutan. Kita perlu melihat semua data yang berhasil terkumpulkan untuk mencari tahu reaksinya dan menunggu percobaan Tahap III yang sedang berlangsung untuk melihat apakah obat ini sesuai dengan beberapa situasi tertentu yang dijumpai di Thailand," kata juru bicara perusahaan, Pascal Barollier seperti dilansir Reuters, Kamis (26/7/2012).

Fase uji coba sebelumnya melibatkan 4.002 anak-anak di Thailand berusia 4 - 11 tahun dan dilakukan selama musim wabah demam berdarah. Awalnya vaksin ini akan diluncurkan pada tahun 2014. Namun karena belum begitu dapat mengatasi virus strain keempat, maka peluncurannya lebih mungkin dilakukan pada tahun 2015.

Sayangnya perusahaan belum bersedia memberikan detail tentang efektifitas perlindungan dari vaksin ini. Data yang sekarang sedang dikaji oleh para ilmuwan dan pejabat kesehatan rencananya akan diterbitkan secara detail pada akhir tahun 2012.

Barollier mengatakan, hasil penelitian akan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah pada bulan September 2012 dan kemudian dipresentasikan dalam pertemuan American Society of Tropical Medicine and Hygiene di Atlanta, AS pada bulan November 2012.

Sanofi telah menginvestasikan dana sebesar 350 juta euro atau sekitar Rp 4 triliun untuk membuat vaksin ini. Perusahaan percaya produknya bisa menghasilkan penjualan lebih dari 1 miliar euro setiap tahun. Meskipun demikian, penggunaan vaksin akan tergantung pada tingkat kepercayaan dokter terhadap kehandalan vaksin dalam melindungi populasi yang berisiko.

Putro Agus Harnowo - detikHealth


Gigitan Kutu yang Bisa Bikin Orang Jadi Vegetarian

Lone Star (Foto: Medical Daily)

Jakarta, Kutu nampaknya adalah binatang kecil yang tak berdaya. Tapi hati-hati bagi para pecinta daging, sebab gigitan kutu dapat membuatnya menjadi vegetarian. Air liur dari kutu yang masuk lewat gigitan kecil ke dalam luka dapat memicu reaksi alergi terhadap daging.

Kutu yang membuat orang jadi vegetarian ini adalah kutu Lone Star dan banyak ditemui di Amerika Serikat bagian tenggara. Gigitan kutu ini menimbulkan gangguan yang disebut delayed anaphylactic, reaksi alergi yang berisiko mengancam nyawa dan baru muncul beberapa jam setelah terpapar zat pemicu alergi. Alergi ini hanya terjadi ketika memakan daging seperti sapi, babi atau domba.

Gejala yang ditimbulkan dimulai dari gatal yang muncul di lapisan kulit luar kemudian masuk lebih dalam. Selanjutnya terjadi pembengkakan, iritasi usus, penyempitan saluran napas, detak jantung yang kacau dan penurunan tekanan darah secara drastis.

Penyakit ini ditemukan oleh Susan Wolver, MD dan Diane Sun, MD dari Virginia Commonwealth University. Kedua peneliti ini menganalisis kasus dari 3 orang pasien. Hasilnya menemukan bahwa reaksi alergi terhadap daging yang terjadi disebabkan oleh
munculnya antibodi yang diproduksi dalam darah untuk merespon gigitan kutu.

Delayed anaphylactic ini merupakan reaksi alergi terhadap karbohidrat. Temuan yang dimuat Journal of General Internal Medicine ini juga merupakan yang pertama kalinya membuktikan bahwa reaksi alergi dapat terjadi 6- 8 jam setelah terpapar bahan pemicu alergi. Sebelumnya, ilmuwan hanya memahami bahwa reaksi alergi muncul begitu sistem antibodi tubuh terpapar alergen atau zat pemicu alergi.

Ketika seseorang digigit kutu Lone Star dan kemudian makan daging, maka sistem kekebalan tubuh akan melepaskan histamin untuk menanggapi senyawa karbohidrat dalam daging sehingga memicu gatal-gatal.

"Di tempat di mana kutu Lone Star menjadi wabah, misalnya di Amerika Serikat bagian tenggara, dokter harus menyadari sindrom baru ini ketika menemui kasus alergi. Pedoman yang ada saat ini adalah menyarankan pasien untuk menghindari semua produk daging mamalia seperti sapi, babi, domba dan rusa," kata Susan Wolver seperti dilansir Medical Daily, Rabu (25/7/2012).

Untuk mencegah terjadinya reaksi alergi, cara paling tepat adalah menghindari zat-zat pemicu alergi. Jika alerginya disebabkan oleh daging, maka cara tebaik adalah tidak mengkonsumsi daging. Dalam kasus gigitan Lone Star ini, akibat yang ditimbulkan cukup mengerikan sebab dapat mengubah seseorang menjadi vegetarian seumur hidup.


Minggu, 22 Juli 2012

Empat Spesies Ikan Pelangi Ditemukan di Surga Papua

Empat spesies ikan pelangi ditemukan di Papua. Masing-masing adalah Melanotaenia arguni, Melanotaenia urisa, Melanotaenia veoliae, Melanotaenia wanoma.

JAKARTA, KOMPAS.com - Kerjasama penelitian perikanan antara ilmuwan Indonesia dan Perancis membuahkan hasil yang mengagumkan. Tim peneliti berhasil menemukan empat spesies ikan pelangi baru dari Teluk Arguni, Kaimana, Papua Barat.

Renny K Hadiaty, peneliti Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang terlibat riset mengungkapkan, salah satu jenis baru yang ditemukan ialah Melanotaenia arguni atau Rainbow Arguni.

Melanotaenia arguni memiliki warna cokelat muda di bagian dorsal dan putih kelam di bagian bawah tubuhnya. Sementara itu, warna abu-abu memencar indah dari bagian pangkal hingga ujung siripnya.

Spesies lain yang juga ditemukan adalah Melanotaenia urisa atau Pelangi Urisa. Sisik pada bagian atas tubuh ikan ini berwarna cokelat sementara sirip pektoralnya bening. Tubuh ikan ini juga dihiasi delapan baringan strip cokelat.

Spesies tersebut berasal dari aliran dan genangan dangkal air tawar. Volume genangannya dipengaruhi oleh fluktuasi air Danau Sewiki, terletak 6 kilometer tenggara Kampung Urisa, Arguni Bawah.

Jenis yang tak kalah indah adalah Melanotaenia veoliae atau Rainbow Veolia. Salah satu yang khas dari jenis ini adalah adanya noktah merah muda di belakang mata. Ciri lain, sirip serta anal berwarna merah darah disekat warna biru.

Melanotaenia veoliae ditemukan di Sungai Gebiasi, sungai yang terletak 14 kilometer selatan Wanoma, Arguni Bawah. Sungai Gebiasi bersumber dari air karst, pertama mengalir 60 meter, lalu ke bawah tanah dan muncul lagi 200 meter di tubir batu dekat kawasan mangrove setempat.

Jenis terakhir yang ditemukan adalah Melanotaenia wanoma atau Pelangi Wanoma. Jenis ini ditemukan di Sungai Wermura, 16 km selatan wanoma, Arguni Bawah. Bagian atas tubuhnya berwarna kecokelatan, tutup insang berwarna emas, sirip dorsal dan anal serta kuncup sirip berwarna kemerahan.

Habitat Pelangi Wanoma dialiri air kristalin dari barisan pegunungan karst Kaimana. Sungai ini pertama mengalir sejauh 200 meter sebelum menghilang di batuan karst lalu muncul kembali 1 kilometer di kawasan mangrove setempat.

Keempat spesies yang ditemukan kali ini merupakan hasil ekspedisi penelitian Lengguru-Kaimana yang dilakukan pada tahun 2010. Dalam ekspedisi ini, terlibat pula Laurent Pouyaud, peneliti dari Institut de Recherche pour le Dèveloppement (IRD) Perancis.

Selama ekspedisi, tim menggunakan kapal riset Airaha 2 milik Akademi Perikanan Sorong, sedangkan untuk mencapai sumber air tawar, tim menggunakan perahu karet kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki. Tak jarang, tim harus menginap di jalan selama berhari-hari.

Program riset karst di wilayah Lengguru sendiri mengkaji keanekargaman hayati dan relasinya dengan historis evolutif Lengguru. Pendekatan DNA Barcoding digunakan dalam penelitian ini.

Wilayah Lengguru yang terletak antara Kepala Burung Papua dan daratan Niugini penting karena menjadi titik kunci penyebaran grup Melanotaenia. Lengguru muncul ke permukaan 10-11 juta tahun silam diikuti munculnya pegunungan tengah Niugini termasuk pegunungan Jayawijaya sekitar 8 juta tahun lalu.

Selama ini, keanekaragaman jenis ikan di wilayah Lengguru belum banyak terdata. Dengan temuan baru ini, jenis ikan pelangi yang terdata menjadi 23 jenis, yang terbagi dalam dua genus yaitu Melanotaenia dan Pelangia.

Terancam

Kadarusman, peneliti dan dosen Akademi Perikanan Sorong, Papua Barat yang juga terlibat penelitian menuturkan bahwa spesies ikan baru yang ditemukan menghadapi tantangan lingkungan yang besar.

"Berdasarkan deskripsi habitat dari keempat spesies baru tersebut, dapat dikatakan bahwa jenis-jenis menawan di atas sedang terancam, mengingat habitatnya sangat terbatas," urainya dalam surat elektronik kepada Kompas.com, Minggu (22/7/2012).

Jenis Melanotaenia arguni misalnya, menghadapi tantangan karena habitatnya yang mengalami pendangkalan hebat. Hampir semua likukan di Sungai Jasu tempat ikan ini hidup dipenuhi deltas pasir.

Kadarusman pun mengatakan, Melanotaenia arguni juga sangat rentan stres. Saat penelitian, ia menemukan bahwa tubuh ikan ini dipenuhi benjolan putih, kondisi ini mungkin disebabkan oleh kualitas air di habitatnya yang dikelilingi tanaman perkebunan.

Kelangsungan hidup spesies yang baru saja ditemukan ini tergantung pada ketersediaan sumber air dari kawasan karst. Kelangsungan jenis Melanotaenia urisa misalnya, sangat dipengaruhi ketersediaan air bongkahan batu dari pegunungan karst Berari.

Untuk menjaga kelangsungan spesies ini, Kadarusman mengungkapkan perlunya upaya konservasi oleh semua pihak. Sumber daya air di kawasan karst sangat dipengaruhi iklim dan penebangan hutan. Perusakan hutan akan mengganggu kelangsungan ekosistem karst.

Upaya menjaga kelangsungan jenis ikan pelangi bukan tanpa tujuan. Salah satu yang bisa dibayangkan, kelangsungan jenis ikan pelangi akan memberi kesempatan bagi masyarakat setempat untuk menekuni budidaya ikan pelangi sebagai ikan hias.

Gigih Setiawibawa, peneliti Balai Penelitian dan Pengembangan Ikan Hias telah berhasil mendomestikasi puluhan jenis ikan pelangi Papua yang didapatkan sejak ekspedisi tahun 2007 silam. Lebih dari separuh koleksi sudah bisa disebarkan ke masyarakat pembudidaya.

Budidaya ikan pelangi telah dilakukan masyarakat. Namun, masyarakat sebelumnya hanya mengenal jenis M. boesemani asal Danau Ayamaru, Papua Barat dan Glossolepis incisus, asal Sentani, Papua. Penemuan dan pelestarian jenis ikan pelangi akan meningkatkan variasi jenis ikan budidaya.
Editor :
Kistyarini

Kamis, 19 Juli 2012

MARHABAN YAA RAMADHAN



Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "marhaban" diartikan sebagai "kata seru untuk menyambut atau menghormati tamu (yang berarti selamat datang)." Ia sama dengan ahlan wa sahlan yang juga dalam kamus tersebut diartikan "selamat datang."

Walaupun keduanya berarti "selamat datang" tetapi penggunaannya berbeda. Para ulama tidak menggunakan ahlan wa sahlan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan, melainkan "marhaban ya Ramadhan".

Ahlan terambil dari kata ahl yang berarti "keluarga", sedangkan sahlan berasal dari kata sahl yang berarti mudah. Juga berarti "dataran rendah" karena mudah dilalui, tidak seperti "jalan mendaki". Ahlan wa sahlan, adalah ungkapan selamat datang, yang dicelahnya terdapat kalimat tersirat yaitu, "(Anda berada di tengah) keluarga dan (melangkahkan kaki di) dataran rendah yang mudah."

Marhaban terambil dari kata rahb yang berarti "luas" atau "lapang", sehingga marhaban menggambarkan bahwa tamu disambut dan diterima dengan dada lapang, penuh kegembiraan serta dipersiapkan baginya ruang yang luas untuk melakukan apa saja yang diinginkannya. Dari akar kata yang sama dengan "marhaban", terbentuk kata rahbat yang antara lain berarti "ruangan luas untuk kendaraan, untuk memperoleh perbaikan atau kebutuhan pengendara guna melanjutkan perjalanan." Marhaban ya Ramadhan berarti "Selamat datang Ramadhan" mengandung arti bahwa kita menyambutnya dengan lapang dada, penuh kegembiraan; tidak dengan menggerutu dan menganggap kehadirannya "mengganggu ketenangan" atau suasana nyaman kita.
Marhaban ya Ramadhan, kita ucapkan untuk bulan suci itu, karena kita mengharapkan agar jiwa raga kita diasah dan diasuh guna melanjutkan perjalanan menuju Allah SWT.

Ada gunung yang tinggi yang harus ditelusuri guna menemui-Nya, itulah nafsu. Di gunung itu ada lereng yang curam, belukar yang lebat, bahkan banyak perampok yang mengancam, serta iblis yang merayu, agar perjalanan tidak melanjutkan. Bertambah tinggi gunung didaki, bertambah hebat ancaman dan rayuan, semakin curam dan ganas pula perjalanan. Tetapi, bila tekad tetap membaja, sebentar lagi akan tampak cahaya benderang, dan saat itu, akan tampak dengan jelas rambu-rambu jalan, tampak tempat-tempat indah untuk berteduh, serta telaga-telaga jernih untuk melepaskan dahaga. Dan bila perjalanan dilanjutkan akan ditemukan kendaraan Ar-Rahman untuk mengantar sang musafir bertemu dengan kekasihnya, Allah SWT Demikian kurang lebih perjalanan itu dilukiskan dalam buku Madarij As-Salikin.

Tentu kita perlu mempersiapkan bekal guna menelusuri jalan itu. Tahukah Anda apakah bekal itu? Benih-benih kebajikan yang harus kita tabur di lahan jiwa kita. Tekad yang membaja untuk memerangi nafsu, agar kita mampu menghidupkan malam Ramadhan dengan shalat dan tadarus, serta siangnya dengan ibadah kepada Allah melalui pengabdian untuk agama, bangsa dan negara. Semoga kita berhasil, dan untuk itu mari kita buka lembaran Al-Quran mempelajari bagaimana tuntunannya.

PUASA MENURUT AL-QURAN

Al-Quran menggunakan kata shiyam sebanyak delapan kali, kesemuanya dalam arti puasa menurut pengertian hukum syariat. Kata ini juga terdapat masing-masing sekali dalam bentuk perintah berpuasa di bulan Ramadhan, sekali dalam bentuk kata kerja yang menyatakan bahwa "berpuasa adalah baik untuk kamu", dan sekali menunjuk kepada pelaku-pelaku puasa pria dan wanita, yaitu ash-shaimin wash-shaimat.

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa (shiyamu)sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (QS. Al-Baqarah [2] : ayat 183)

Kata-kata yang beraneka bentuk itu, kesemuanya terambil dari akar kata yang sama yakni sha-wa-ma yang dari segi bahasa maknanya berkisar pada "menahan" dan "berhenti" atau "tidak bergerak". Manusia yang berupaya menahan diri dari satu aktivitas --apa pun aktivitas itu-- dinamai shaim (berpuasa). Pengertian kebahasaan ini, dipersempit maknanya oleh hukum syariat, sehingga shiyam hanya digunakan untuk "menahan diri dari makan, minum, dan upaya mengeluarkan sperma dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari".

Kaum sufi, merujuk ke hakikat dan tujuan puasa, menambahkan kegiatan yang harus dibatasi selama melakukan puasa. Ini mencakup pembatasan atas seluruh anggota tubuh bahkan hati dan pikiran dari melakukan segala macam dosa.
Betapa pun, shiyam atau shaum --bagi manusia-- pada hakikatnya adalah menahan atau mengendalikan diri. Karena itu pula puasa dipersamakan dengan sikap sabar, baik dari segi pengertian bahasa (keduanya berarti menahan diri) maupun esensi kesabaran dan puasa.

Hadis qudsi yang menyatakan antara lain bahwa, "Puasa untuk-Ku, dan Aku yang memberinya ganjaran" dipersamakan oleh banyak ulama dengan firman-Nya dalam surat Az-Zumar (39): 10.

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas. (QS. Az-Zumar (39): 10)

Orang sabar yang dimaksud di sini adalah orang yang berpuasa.

Ada beberapa macam puasa dalam pengertian syariat/hukum sebagaimana disinggung di atas.

1. Puasa wajib sebutan Ramadhan.
2. Puasa kaffarat, akibat pelanggaran, atau semacamnya.
3. Puasa sunnah.

Tulisan ini akan membatasi uraian pada hal-hal yang berkisar pada puasa bulan Ramadhan.

PUASA RAMADHAN

Uraian Al-Quran tentang puasa Ramadhan, ditemukan dalam surat Al-Baqarah (2): 183, 184, 185, dan 187. Ini berarti bahwa puasa Ramadhan baru diwajibkan setelah Nabi saw tiba di Madinah, karena ulama Al-Quran sepakat bahwa surat Al-Baqarah turun di Madinah. Para sejarawan menyatakan bahwa kewajiban melaksanakan puasa Ramadhan ditetapkan Allah pada 10 Sya'ban tahun kedua Hijrah.

Apakah kewajiban itu langsung ditetapkan oleh Al-Quran selama sebutan penuh, ataukah bertahap? Kalau melihat sikap Al-Quran yang seringkali melakukan penahapan dalam perintah- perintahnya, maka agaknya kewajiban berpuasa pun dapat dikatakan demikian. Ayat 184 yang menyatakan ayyaman ma'dudat (beberapa hari tertentu) dipahami oleh sementara ulama sebagai tiga hari dalam sebutan yang merupakan tahap awal dari kewajiban berpuasa. Hari-hari tersebut kemudian diperpanjang dengan turunnya ayat 185.

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas umat-umat sebelum kamu agar kamu bertakwa, (QS. Al-Baqarah (2): 183)

(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.(QS. Al-Baqarah (2): 184)

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.(QS. Al-Baqarah (2): 185)

Pemahaman semacam ini menjadikan ayat-ayat puasa Ramadhan terputus-putus tidak menjadi satu kesatuan. Merujuk kepada ketiga ayat puasa Ramadhan sebagai satu kesatuan, Quraish Shihab lebih cenderung mendukung pendapat ulama yang menyatakan bahwa Al-Quran mewajibkannya tanpa penahapan. Memang, tidak mustahil bahwa Nabi dan sahabatnya telah melakukan puasa sunnah sebelumnya. Namun itu bukan kewajiban dari Al-Quran, apalagi tidak ditemukan satu ayat pun yang berbicara tentang puasa sunnah tertentu.

Uraian Al-Quran tentang kewajiban puasa di bulan Ramadhan, dimulai dengan satu pendahuluan yang mendorong umat islam untuk melaksanakannya dengan baik, tanpa sedikit kekesalan pun.
Perhatikan surat Al-Baqarah (2): 183. ia dimulai dengan panggilan mesra, "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kamu berpuasa." Di sini tidak dijelaskan siapa yang mewajibkan, belum juga dijelaskan berapa kewajiban puasa itu, tetapi terlebih dahulu dikemukakan bahwa, "sebagaimana diwajibkan terhadap umat-umat sebelum kamu." Jika demikian, maka wajar pula jika umat Islam melaksanakannya, apalagi tujuan puasa tersebut adalah untuk kepentingan yang berpuasa sendiri yakni "agar kamu bertakwa (terhindar dari siksa)."

Kemudian Al-Quran dalam surat Al-Baqarah (2): 184, 185 menjelaskan bahwa kewajiban itu bukannya sepanjang tahun, tetapi hanya "beberapa hari tertentu," itu pun hanya diwajibkan bagi yang berada di kampung halaman tempat tinggalnya, dan dalam keadaan sehat, sehingga "barangsiapa sakit atau dalam perjalanan," maka dia (boleh) tidak berpuasa dan menghitung berapa hari ia tidak berpuasa untuk digantikannya pada hari-hari yang lain. "Sedang yang merasa sangat berat berpuasa, maka (sebagai gantinya) dia harus membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin." Penjelasan di atas ditutup dengan pernyataan bahwa "berpuasa adalah baik."

Setelah itu disusul dengan penjelasan tentang keistimewaan bulan Ramadhan, dan dari sini datang perintah-Nya untuk berpuasa pada bulan tersebut, tetapi kembali diingatkan bahwa orang yang sakit dan dalam perjalanan (boleh) tidak berpuasa dengan memberikan penegasan mengenai peraturan berpuasa sebagaimana disebut sebelumnya. Ayat tentang kewajiban puasa Ramadhan ditutup dengan "Allah menghendaki kemudahdn untuk kamu bukan kesulitan," lalu diakhiri dengan perintah bertakbir dan bersyukur. Ayat 186 tidak berbicara tentang puasa, tetapi tentang doa. Penempatan uraian tentang doa atau penyisipannya dalam uraian Al-Quran tentang puasa tentu mempunyai rahasia tersendiri. Agaknya ia mengisyaratkan bahwa berdoa di bulan Ramadhan merupakan ibadah yang sangat dianjurkan, dan karena itu ayat tersebut menegaskan bahwa "Allah dekat kepada hamba-hamba-Nya dan menerima doa siapa yang berdoa."

Selanjutnya ayat 187 antara lain menyangkut izin melakukan hubungan seks di malam Ramadhan, di samping penjelasan tentang lamanya puasa yang harus dikerjakan, yakni dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.
Banyak informasi dan tuntunan yang dapat ditarik dari ayat-ayat di atas berkaitan dengan hukum maupun tujuan puasa. Berikut akan dikemukan sekelumit baik yang berkaitan dengan hukum maupun hikmahnya, dengan menggarisbawahi kata atau kalimat dari ayat-ayat puasa di atas.

BEBERAPA ASPEK HUKUM BERKAITAN DENGAN PUASA

a. Faman kana minkum maridha (Siapa di antara kamu yang menderita sakit)


Maridh berarti sakit. Penyakit dalam kaitannya dengan berpuasa secara garis besar dapat dibagi dua:

1. Penderita tidak dapat berpuasa; dalam hal ini ia wajib berbuka; dan
2. Penderita dapat berpuasa, tetapi dengan mendapat kesulitan atau keterlambatan penyembuhan, maka ia dianjurkan tidak berpuasa.

Sebagian ulama menyatakan bahwa penyakit apa pun yang diderita oleh seseorang, membolehkannya untuk berbuka. Ulama besar ibnu Sirin, pernah ditemui makan di siang hari bukan Ramadhan, dengan alasan jari telunjuknya sakit. Betapa pun, harus dicatat, bahwa Al-Quran tidak merinci persolan ini. Teks ayat mencakup pemahaman ibnu Sirin tersebut. Namun demikian agaknya kita dapat berkata bahwa Allah SWT sengaja memilih redaksi demikian, guna menyerahkan kepada nurani manusia masing-masing untuk menentukan sendiri apakah ia berpuasa atau tidak. Di sisi lain harus diingat bahwa orang yang tidak berpuasa dengan alasan sakit atau dalam perjalanan tetap harus menggantikan hari-hari ketika ia tidak berpuasa dalam kesempatan yang lain.

b. Aw'ala safarin (atau dalam perjalanan)

Ulama-ulama berbeda pendapat tentang bolehnya berbuka puasa bagi orang yang sedang musafir. Perbedaan tersebut berkaitan dengan jarak perjalanan. Secara umum dapat dikatakan bahwa jarak perjalanan tersebut sekitar 90 kilometer, tetapi ada juga yang tidak menetapkan jarak tertentu, sehingga seberapa pun jarak yang ditempuh selama dinamai safar atau perjalanan, maka hal itu merupakan izin untuk memperoleh kemudahan (rukhshah).

Perbedaan lain berkaitan dengan 'illat (sebab) izin ini. Apakah karena adanya unsur safar (perjalanan) atau unsur keletihan akibat perjalanan. Di sini, dipermasalahkan misalnya jarak antara Jakarta-Yogya yang ditempuh dengan pesawat kurang dari satu jam, serta tidak meletihkan, apakah ini dapat dijadikan alasan untuk berbuka atau meng-qashar shalat atau tidak. Ini antara lain berpulang kepada tinjauan sebab izin ini.

Selanjutnya mereka juga memperselisihkan tujuan perjalanan yang membolehkan berbuka (demikian juga qashar dan menjamak shalat). Apakah perjalanan tersebut harus bertujuan dalam kerangka ketaatan kepada Allah, misalnya perjalanan haji, silaturahmi, belajar, atau termasuk juga perjalanan bisnis dan mubah (yang dibolehkan) seperti wisata dan sebagainya. Agaknya alasan yang memasukkan hal-hal di atas sebagai membolehkan berbuka, lebih kuat, kecuali jika perjalanan tersebut untuk perbuatan maksiat, maka tentu yang bersangkutan tidak memperoleh izin untuk berbuka dan atau menjamak shalatnya.

Juga diperselisihkan apakah yang lebih utama bagi seorang musafir, berpuasa atau berbuka? Imam Malik dan imam Syafi'i menilai bahwa berpuasa lebih utama dan lebih baik bagi yang mampu, tetapi sebagian besar ulama bermazhab Maliki dan Syafi'i menilai bahwa hal ini sebaiknya diserahkan kepada masing-masing pribadi, dalam arti apa pun pilihannya, maka itulah yang lebih baik dan utama. Pendapat ini dikuatkan oleh sebuah riwayat dari imam Bukhari dan Muslim melalui Anas bin Malik yang menyatakan bahwa, "Kami berada dalam perjalanan di bulan Ramadhan, ada yang berpuasa dan adapula yang tidak berpuasa. Nabi tidak mencela yang berpuasa, dan tidak juga (mereka) yang tidak berpuasa."

Memang ada juga ulama yang beranggapan bahwa berpuasa lebih baik bagi orang yang mampu. Tetapi, sebaliknya, ada pula yang menilai bahwa berbuka lebih baik dengan alasan, ini adalah izin Allah. Tidak baik menolak izin dan seperti penegasan Al-Quran sendiri dalam konteks puasa, "Allah menghendaki kemudahan untuk kamu dan tidak menghendaki kesulitan."

Bahkan ulama-ulama Zhahiriyah dan Syi'ah mewajibkan berbuka, antara lain berdasar firman-Nya dalam lanjutan ayat di atas, yaitu:

c. Fa 'iddatun min ayyamin ukhar (sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari lain).

Ulama keempat mazhab Sunnah menyisipkan kalimat untuk meluruskan redaksi di atas, sehingga terjemahannya lebih kurang berbunyi, "Barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan (dan ia tidak berpuasa), maka (wajib baginya berpuasa) sebanyak hari-hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain."
Kalimat "lalu ia tidak berpuasa" adalah sisipan yang oleh ulama perlu adanya, karena terdapat sekian banyak hadis yang membolehkan berpuasa dalam perjalanan, sehingga kewajiban mengganti itu, hanya ditujukan kepada para musafir dan orang yang sakit tetapi tidak berpuasa.

Sisipan semacam ini ditolak oleh ulama Syi'ah dan Zhahiriyah, sehingga dengan demikian menjadi wajib bagi orang yang sakit dan dalam perjalanan untuk tidak berpuasa, dan wajib pula menggantinya pada hari-hari yang lain seperti bunyi harfiah ayat di atas.

Apakah membayar puasa yang ditinggalkan itu harus berturut-turut? Ada sebuah hadis --tetapi dinilai lemah-- yang menyatakan demikian. Tetapi ada riwayat lain melalui Aisyah r.a. yang menginformasikan bahwa memang awalnya ada kata pada ayat puasa yang berbunyi mutatabi'at, yang maksudnya memerintahkan penggantian (qadha') itu harus dilakukan bersinambung tanpa sehari pun berbuka sampai selesainya jumlah yang diwajibkan. Tetapi kata mutatabi'at dalam fa 'iddatun min ayyamin ukhar mutatabi'at yang berarti berurut atau bersinambung itu, kemudian dihapus oleh Allah SWT Sehingga akhirnya ayat tersebut tanpa kata ini, sebagaimana yang tercantum dalam Mushaf sekarang.

Meng-qadha' (mengganti) puasa, apakah harus segera, dalam arti harus dilakukannya pada awal Syawal, ataukah dapat ditangguhkan sampai sebelum datangnya Ramadhan berikut? Hanya segelintir kecil ulama yang mengharuskan sesegera mungkin, namun umumnya tidak mengharuskan ketergesaan itu, walaupun diakui bahwa semakin cepat semakin baik. Nah, bagaimana kalau Ramadhan berikutnya sudah berlalu, kemudian kita tidak sempat menggantinya, apakah ada kaffarat akibat keterlambatan itu? Imam Malik, Syafi'i, dan Ahmad, berpendapat bahwa di samping berpuasa, ia harus membayar kaffarat berupa memberi makan seorang miskin; sedangkan imam Abu Hanifah tidak mewajibkan kaffarat dengan alasan tidak dicakup oleh redaksi ayat di atas.

d. Wa 'alal ladzina yuthiqunahu fidyatun tha'amu miskin
(Dan wajib bagi orang yang berat menjalankannya membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin) (QS Al-Baqarah [2]: 184).

Penggalan ayat ini diperselisihkan maknanya oleh banyak ulama tafsir. Ada yang berpendapat bahwa pada mulanya Allah SWT memberi alternatif bagi orang yang wajib puasa, yakni berpuasa atau berbuka dengan membayar fidyah. Ada juga yang be~pendapat bahwa ayat ini berbicara tentang para musafir dan orang sakit, yakni bagi kedua kelompok ini terdapat dua kemungkinan: musafir dan orang yang merasa berat untuk berpuasa, maka ketika itu dia harus berbuka; dan ada juga di antara mereka, yang pada hakikatnya mampu berpuasa, tetapi enggan karena kurang sehat dan atau dalam perjalanan, maka bagi mereka diperbolehkan untuk berbuka dengan syarat membayar fidyah.

Pendapat-pendapat di atas tidak populer di kalangan mayoritas ulama. Mayoritas memahami penggalan ini berbicara tentang orang-orang tua atau orang yang mempunyai pekerjaan yang sangat berat, sehingga puasa sangat memberatkannya, sedang ia tidak mempunyai sumber rezeki lain kecuali pekerjaan itu. Maka dalam kondisi semacam ini. mereka diperbolehkan untuk tidak berpuasa dengan syarat membayar fidyah. Demikian juga halnya terhadap orang yang sakit sehingga tidak dapat berpuasa, dan diduga tidak akan sembuh dari penyakitnya. Termasuk juga dalam pesan penggalan ayat di atas adalah wanita-wanita hamil dan atau menyusui. Dalam hal ini terdapat rincian sebagai berikut:

Wanita yang hamil dan menyusui wajib membayar fidyah dan mengganti puasanya di hari lain, seandainya yang mereka khawatirkan adalah janin atau anaknya yang sedang menyusui. Tetapi bila yang mereka khawatirkan diri mereka, maka mereka berbuka dan hanya wajib menggantinya di hari lain, tanpa harus membayar fidyah.

Fidyah dimaksud adalah memberi makan fakir/miskin setiap hari selama ia tidak berpuasa. Ada yang berpendapat sebanyak setengah sha' (gantang) atau kurang lebih 3,125 gram gandum atau kurma (makanan pokok). Ada juga yang menyatakan satu mud yakni sekitar lima perenam liter, dan ada lagi yang mengembalikan penentuan jumlahnya pada kebiasaan yang berlaku pada setiap masyarakat.

e. Uhilla lakum lailatash-shiyamir-rafatsu ila nisa'ikum
(Dihalalkan kepada kamu pada malam Ramadhan bersebadan dengan istrimu) (QS Al-Baqarah [2]: 187)

Ayat ini membolehkan hubungan seks (bersebadan) di malam hari bulan Ramadhan, dan ini berarti bahwa di siang hari Ramadhan, hubungan seks tidak dibenarkan. Termasuk dalam pengertian hubungan seks adalah "mengeluarkan sperma" dengan cara apa pun. Karena itu walaupun ayat ini tak melarang ciuman, atau pelukan antar suami-istri, namun para ulama mengingatkan bahwa hal tersebut bersifat makruh, khususnya bagi yang tidak dapat menahan diri, karena dapat mengakibatkan keluarnya sperma. Menurut istri Nabi, Aisyah r.a., Nabi saw pernah mencium istrinya saat berpuasa. Nah, bagi yang mencium atau apa pun selain berhubungan seks, kemudian ternyata "basah", maka puasanya batal; ia harus menggantinya pada hari lain. Tetapi mayoritas ulama tidak mewajibkan yang bersangkutan membayar kaffarat, kecuali jika ia melakukan hubungan seks (di siang hari), dan kaffaratnya dalam hal ini berdasarkan hadis Nabi adalah berpuasa dua bulan berturut-turut. Jika tidak mampu, maka ia harus memerdekakan hamba. Jika tidak mampu juga, maka ia harus memberi makan enam puluh orang miskin.

Bagi yang melakukan hubungan seks di malam hari, tidak harus mandi sebelum terbitnya fajar. Ia hanya berkewajiban mandi sebelum shalat subuh, sehingga shalat subuhnya dalam keadaan suci. Demikian pendapat mayoritas ulama.

f. Wakulu wasyrabu hatta yatabayyana lakumul khaith al-abyadhu minal khaithil aswadi minal fajr
(Makan dan minumlah sampai terang bagimu benang putih dan benang hitam, yaitu fajar).

Ayat ini membolehkan seseorang untuk makan dan minum (juga melakukan hubungan seks) sampai terbitnya fajar.
Pada zaman Nabi, beberapa saat sebelum fajar, Bilal mengumandangkan azan, namun beliau mengingatkan bahwa bukan itu yang dimaksud dengan fajar yang mengakibatkan larangan di atas. Imsak yang diadakan hanya sebagai peringatan dan persiapan untuk tidak lagi melakukan aktivitas yang terlarang. Namun bila dilakukan, maka dari segi hukum masih dapat dipertanggungjawabkan selama waktu subuh belum masuk. Jadi batas sesungguhnya bukan imsak, melainkan waktu subuh (azan subuh).

g. Tsumma atimmush shiyama ilal lail (Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam).

Penggalan ayat ini datang setelah ada izin untuk makan dan minum sampai dengan datangnya fajar.
Puasa dimulai dengan terbitnya fajar, dan berakhir dengan datangnya malam. Persoalan yang juga diperbincangkan oleh para ulama adalah pengertian malam. Ada yang memahami kata malam dengan tenggelamnya matahari walaupun masih ada mega merah, dan ada juga yang memahami malam dengan hilangnya mega merah dan menyebarnya kegelapan. Pendapat pertama didukung oleh banyak hadis Nabi saw, sedang pendapat kedua dikuatkan oleh pengertian kebahasaan dari lail yang diterjemahkan "malam". Kata lail berarti "sesuatu yang gelap" karenanya rambut yang berwarna hitam pun dinamai lail.

Pendapat pertama sejalan juga dengan anjuran Nabi saw untuk mempercepat berbuka puasa, dan memperlambat sahur. Pendapat kedua sejalan dengan sikap kehatian-hatian karena khawatir magrib sebenarnya belum masuk.
Demikian sedikit dari banyak aspek hukum yang dicakup oleh ayat-ayat yang berbicara tentang puasa Ramadhan.

TUJUAN BERPUASA

Secara jelas Al-Quran menyatakan bahwa tujuan puasa adalah untuk mencapai ketakwaan atau la'allakum tattaqun. Dalam rangka memahami tujuan tersebut agaknya perlu digarisbawahi beberapa penjelasan dari Nabi saw misalnya, "Banyak di antara orang yang berpuasa tidak memperoleh sesuatu dari puasanya, kecuali rasa lapar dan dahaga."

Ini berarti bahwa menahan diri dari lapar dan dahaga bukan tujuan utama dari puasa. Ini dikuatkan pula dengan firman-Nya bahwa "Allah menghendaki untuk kamu kemudahan bukan kesulitan."
Di sisi lain, dalam sebuah hadis qudsi, Allah berfirman, "Semua amal putra-putri Adam untuk dirinya, kecuali puasa. Puasa adalah untuk-Ku dan Aku yang memberi ganjaran atasnya."

Ini berarti pula bahwa puasa merupakan satu ibadah yang unik. Tentu saja banyak segi keunikan puasa yang dapat dikemukakan, misalnya bahwa puasa merupakan rahasia antara Allah dan pelakunya sendiri. Bukankah manusia yang berpuasa dapat bersembunyi untuk minum dan makan? Bukankah sebagai insan, siapa pun yang berpuasa, memiliki keinginan untuk makan atau minum pada saat-saat tertentu dari siang hari puasa? Nah, kalau demikian, apa motivasinya menahan diri dan keinginan itu? Tentu bukan karena takut atau segan dari manusia, sebab jika demikian, dia dapat saja bersembunyi dari pandangan mereka. Di sini disimpulkan bahwa orang yang berpuasa, melakukannya demi karena Allah SWT Demikian antara lain penjelasan sementara ulama tentang keunikan puasa dan makna hadis qudsi di atas.

Sementara pakar ada yang menegaskan bahwa puasa dilakukan manusia dengan berbagai motif, misalnya, protes, turut belasungkawa, penyucian diri, kesehatan, dan sebagai-nya. Tetapi seorang yang berpuasa Ramadhan dengan benar, sesuai dengan cara yang dituntut oleh Al-Quran, maka pastilah ia akan melakukannya karena Allah semata.

Di sini Anda boleh bertanya, "Bagaimana puasa yang demikian dapat mengantarkan manusia kepada takwa?" Untuk menjawabnya terlebih dahulu harus diketahui apa yang dimaksud dengan takwa.

PUASA DAN TAKWA

Takwa terambil dari akar kata yang bermakna menghindar, menjauhi, atau menjaga diri. Kalimat perintah ittaqullah secara harfiah berarti, "Hindarilah, jauhilah, atau jagalah dirimu dari Allah". Makna ini mustahil dapat dilakukan makhluk. Bagaimana mungkin makhluk menghindarkan diri dari Allah atau menjauhi-Nya, sedangkan "Dia (Allah) bersama kamu di mana pun kamu berada." Karena itu perlu disisipkan kata atau kalimat untuk meluruskan maknanya. Misalnya kata siksa atau yang semakna dengannya, sehingga perintah bertakwa mengandung arti perintah untuk "Hindarilah, jauhilah, atau jagalah dirimu dari siksa Allah".
Sebagaimana kita ketahui, siksa Allah ada dua macam.

a. Siksa di dunia akibat pelanggaran terhadap hukum-hukum Tuhan yang ditetapkan-Nya berlaku di alam raya ini, seperti misalnya, "Makan berlebihan dapat menimbulkan penyakit," "Tidak mengendalikan diri dapat menjerumuskan kepada bencana", dan hukum-hukum alam dan masyarakat lainnya.

b. Siksa di akhirat, akibat pelanggaran terhadap hukum syariat, seperti tidak shalat, tidak puasa, mencuri, melanggar hak-hak manusia, dan lain-lain yang dapat mengakibatkan siksa neraka.

Syaikh Muhammad Abduh menulis, "Menghindari siksa atau hukuman Allah, diperoleh dengan jalan menghindarkan diri dari segala yang dilarangnya serta mengikuti apa yang diperintahkan-Nya. Hal ini dapat terwujud dengan rasa takut dari siksaan dan/atau takut dari yang menyiksa (Allah Swt ). Rasa takut ini, pada mulanya timbul karena adanya siksaan, tetapi seharusnya ia timbul karena adanya Allah SWT."

Dengan demikian yang bertakwa adalah orang yang merasakan kehadiran Allah SWT setiap saat, "bagaikan melihat-Nya atau kalau yang demikian tidak mampu dicapainya, maka paling tidak, menyadari bahwa Allah melihatnya," sebagaimana bunyi sebuah hadis.

Tentu banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencapai hal tersebut, antara lain dengan jalan berpuasa. Puasa seperti yang dikemukakan di atas adalah satu ibadah yang unik. Keunikannya antara lain karena ia merupakan upaya manusia meneladani Allah SWT

PUASA MENELADANI SIFAT-SIFAT ALLAH

Beragama menurut sementara pakar adalah upaya manusia meneladani sifat-sifat Allah, sesuai dengan kedudukan manusia sebagai makhluk. Nabi saw memerintahkan, "Takhallaqu bi akhlaq Allah" (Berakhlaklah (teladanilah) sifat-sifat Allah).

Apakah aku jadikan pelindung selain Allah yang menjadikan langit dan bumi padahal Dia memberi makan dan tidak diberi makan...? (QS Al-An'am [6]: 14).

Dengan berpuasa, manusia berupaya dalam tahap awal dan minimal mencontohi sifat-sifat tersebut. Tidak makan dan tidak minum, bahkan memberi makan orang lain (ketika berbuka puasa), dan tidak pula berhubungan seks di pagi-siang-sore hari, walaupun pasangannya ada.

Tentu saja sifat-sifat Allah tidak terbatas pada ketiga hal itu, tetapi mencakup paling tidak sembilan puluh sembilan sifat yang kesemuanya harus diupayakan untuk diteladani sesuai dengan kemampuan dan kedudukan manusia sebagai makhluk ilahi. Misalnya Maha Pengasih dan Penyayang, Mahadamai, Mahakuat, Maha Mengetahui, dan lain-lain. Upaya peneladanan ini dapat mengantarkan manusia menghadirkan Tuhan dalam kesadarannya, dan bila hal itu berhasil dilakukan, maka takwa dalam pengertian di atas dapat pula dicapai.

Karena itu, nilai puasa ditentukan oleh kadar pencapaian kesadaran tersebut (bukan pada sisi lapar dan dahaga), sehingga dari sini dapat dimengerti mengapa Nabi saw menyatakan bahwa, "Banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak memperoleh dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga."

PUASA UMAT TERDAHULU

Puasa telah dilakukan oleh umat-umat terdahulu. Kama kutiba 'alal ladzina min qablikum (Sebagaimana diwajibkan atas (umat-umat) yang sebelum kamu). Dari segi ajaran agama, para ulama menyatakan bahwa semua agama samawi, sama dalam prinsip-prinsip pokok akidah, syariat, serta akhlaknya. Ini berarti bahwa semua agama samawi mengajarkan keesaan Allah, kenabian, dan keniscayaan hari kemudian, shalat, puasa, zakat, dan berkunjung ke tempat tertentu sebagai pendekatan kepada Allah adalah prinsip-prinsip syariat yang dikenal dalam agama-agama samawi. Tentu saja cara dan kaifiatnya dapat berbeda, namun esensi dan tujuannya sama.

Kita dapat mempertanyakan mengapa puasa menjadi kewajiban bagi umat islam dan umat-umat terdahulu?
Manusia memiliki kebebasan bertindak memilih dan memilah aktivitasnya, termasuk dalam hal ini, makan, minum, dan berhubungan seks. Kebebasan yang dimiliki manusia, bila tidak dikendalikan dapat menghambat pelaksanaan fungsi dan peranan yang harus diembannya. Kenyataan menunjukkan bahwa orang-orang yang memenuhi syahwat perutnya melebihi kadar yang diperlukan, bukan saja menjadikannya tidak lagi menikmati makanan atau minuman itu, tetapi relatif mudah terserang penyakit.

Sebagaimana disinggung di atas, esensi puasa adalah menahan atau mengendalikan diri. Pengendalian ini diperlukan oleh manusia, baik secara individu maupun kelompok. Latihan dan pengendalian diri itulah esensi puasa.
Puasa dengan demikian dibutuhkan oleh semua manusia, kaya atau miskin, pandai atau bodoh, untuk kepentingan pribadi atau masyarakat. Tidak heran jika puasa telah dikenal oleh umat-umat sebelum umat Islam, sebagaimana diinformasikan oleh Al-Quran.

Nabi saw bersabda, "Seandainya umatku mengetahui (semua keistimewaan) yang dikandung oleh Ramadhan, niscaya mereka mengharap seluruh bulan menjadi Ramadhan."

KEISTIMEWAAN BULAN RAMADHAN

Dalam rangkaian ayat-ayat yang berbicara tentang puasa, Allah menjelaskan bahwa Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadhan. Dan pada ayat lain dinyatakannya bahwa Al-Quran turun pada malam Qadar,

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada Lailat Al-Qadr.

Ini berarti bahwa di bulan Ramadhan terdapat malam Qadar itu, yang menurut Al-Quran lebih baik dari seribu bulan. Para malaikat dan Ruh (Jibril) silih berganti turun seizin Allah SWT, dan kedamaian akan terasa hingga terbitnya fajar.
Di sisi lain bahwa dalam rangkaian ayat-ayat puasa Ramadhan, disisipkan ayat yang mengandung pesan tentang kedekatan Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya serta janji-Nya untuk mengabulkan doa siapa pun yang dengan tulus berdoa.


Referensi

Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA., Wawasan Al-Quran, Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai Persoalan Umat, Penerbit Mizan, Bandung, 1997.

Dr. Syauqi Abu Khalil, Atlas Al-Quran, Membuktikan Kebenaran Fakta Sejarah yang Disampaikan Al-Qur'an secara Akurat disertai Peta dan Foto, Dar al-Fikr Damaskus, Almahira Jakarta, 2008.

Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA, Dr. Ahmad Qodri Abdillah Azizy, MA, Dr. A. Chaeruddin, SH., etc. Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, Penerbit PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 2008, Editor : Prof. Dr. Taufik Abdullah, Prof. Dr. M. Quraish Shihab, Prof. Dr. H. Ahmad Sukardja, MA.

Sami bin Abdullah bin Ahmad al-Maghluts, Atlas Sejarah Para Nabi dan Rasul, Mendalami Nilai-nilai Kehidupan yang Dijalani Para Utusan Allah, Obeikan Riyadh, Almahira Jakarta, 2008.

Tim DISBINTALAD (Drs. A. Nazri Adlany, Drs. Hanafi Tamam, Drs. A. Faruq Nasution), Al-Quran Terjemah Indonesia, Penerbit PT. Sari Agung, Jakarta, 2004
Departemen Agama RI, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir Al-Quran, Syaamil Al-Quran Terjemah Per-Kata, Syaamil International, 2007.

alquran.bahagia.us, al-quran.bahagia.us, dunia-islam.com, Al-Quran web, PT. Gilland Ganesha, 2008.

Muhammad Fu'ad Abdul Baqi, Mutiara Hadist Shahih Bukhari Muslim, PT. Bina Ilmu, 1979.

Al-Hafizh Zaki Al-Din 'Abd Al-'Azhum Al Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim, Al-Maktab Al-Islami, Beirut, dan PT. Mizan Pustaka, Bandung, 2008.
M. Nashiruddin Al-Albani, Ringkasan Shahih Bukhari, Maktabah al-Ma'arif, Riyadh, dan Gema Insani, Jakarta, 2008.

Al-Bayan, Shahih Bukhari Muslim, Jabal, Bandung, 2008.
Muhammad Nasib Ar-Rifa'i, Kemudahan dari Allah, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Maktabah al-Ma'arif, Riyadh, dan Gema Insani, Jakarta, 1999.


Muhammadiyah ; Awal Puasa 20 Juli 2012


Sudah kita ketahui bersama bahwa Muhammadiyah dan Pemerintah dalam menentukan awal puasa diwarnai perbedaan. Tidak terkecuali untuk tahun ini, dimana dapat dipastikan bahwa Muhammadiyah memulai puasa pada tanggal 20 Juli 2012 sedangkan pihak pemerintah bisa dipastikan akan memulainya keesokan harinya yaitu tanggal 21 Juli 2012. Sehingga untuk tahun ini kemungkinan Muhammadiyah akan berpuasa penuh selama 30 hari sementara itu untuk pemerintah hanya 29 hari, yang mana untuk nantinya pada saat Hari Raya Idul Fitri akan sama. Artinya Hari Raya Idul Fitri akan jatuh pada tanggal 19 Agustus 2012 – 1433 H. Seperti dikutip dari harian Suara Merdeka Online ” Menurut Din Syamsuddin – Ketua PP Muhammadiyah, perbedaan tersebut tak perlu dipermasalahkan. Hal itu didasari keyakinan keagamaan terutama masih adanya perbedaan dalam cara menentukannya. Perbedaan ini hendaknya disikapi dengan penuh toleransi. “Bagi Muhammadiyah, 1 derajat itu sudah datang hilal. Bagi pemerintah mungkin belum karena harus dilihat dulu. Jadi tak usah dibesar-besarkan,” katanya. Maka dengan kondisi tersebut diharapkan masyarakat dapat menyikapinya secara wajar sebagai bagian kemajemukan umat.

Intinya dapat saling menghormati, ikut bersama-sama memberikan kesempatan menunaikan ibadah secara khusuk dan sempurna. Muhammadiyah ; Awal Puasa 20 Juli 2012 Akhirnya selamat menyongsong Bulan Ramadhan, bulan yang penuh baraqah.

Judul artikel : Muhammadiyah ; Awal Puasa 20 Juli 2012


Ilustrasi : Nabi Muhammad SAW. pernah galau dalam menentukan 1 Syawal karena tidak nampak hilal dan Nabi Muhammad SAW. berencana akan menggenapkan puasanya menjadi 30 hari akan tetapi pada saat yang hampir bersamaan datang kepada Nabi Muhammad SAW. 3 orang badui (badui disini dalam artian orang arab pedesaan) yang dalam pemikiran waktu itu adalah orang-orang badui adalah orang kampung yang masih lugu dan tidak mungkin berbohong kepada Rosululloh bahwa mereka bertiga yang berlainan tempat tinggal dan datang tidak direncanakan mengatakan satu persatu mereka melihat hilal (bulan) maka seketika karena ada saksi lebih dari dua orang Nabi Muhammad SAW. mengumumkan bahwa akan berbuka esok hari dengan berlebaran IDUL FITRI.
Nah sebagaimana dengan yang telah dilakukan pemerintah pada sidang Isbat 19 Juli 2012 padahal telah disiarkan diseluruh Nusantara bahwa ada 4 ustad yang notabine kyai yang sudah sangat dikenal dikalangan umat islam Jakarta bahkan khotib Jum'at Penulis sendiri yaitu KH. ALIFUDIN EL ISLAMY SIM SONG THIAN mengakui akan kebenarannya karena mereka telah bersumpah atas nama Allah SWT. yang mengatakan telah melihat hilal tetapi tidak dihadirkan dalam sidang isbat, sehingga tidak diakui oleh pemerintah bahkan ada salah satu peserta sidang isbat memojokkan sang kyai yang melihat hilal tersebut dengan suka rela tanpa dibayar seperti para petugas pemantau dari Departemen Agama. Sungguh Ironis Negeri ini.

Selasa, 17 Juli 2012

cara mengubah tampilan facebook

Cara Instal Skin Facebook seperti yang dilakukan penulis dengan syarat pada komputer penulis layar yaitu flat dan penulis telah mencoba pada layar cembung penulis belum berhasil dan barang kali pembaca lebih bisa mengutak-atik sendiri monggo dipersilahkan, penulis juga masih dalam taraf belajar dan alhamdulillah telah berhasil, silahkan mencoba, seperti terpampang dibawah ini :











Sebelum Anda membaca artikel ini, kami sarankan Anda untuk membaca Persiapan sebelum menggunakan kulit facebook pertama. Pada awal tutorial ini, Anda harus memilih salah satu dari koleksi kulit kita facebook. Klik judul untuk penjelasan detail tentang kulit facebook saat ini yang dipilih. 1. Buka Mozilla Firefox. 2. Klik "Tool" »" Pengaya "
3. Cari "Stylish" dalam Anda Pengaya.
4. Cari "Stylish"
5. Dan Klik "Instal"
6. Kemudian, klik "Restart" firefox anda. 7. Langkah selanjutnya, Anda harus pergi ke www.fbskin.com. 8. Pilih kulit facebook yang Anda inginkan pada kita "kategori".
9.Pilih kulit favorit Anda facebook dan klik.
10.Dan klik "Kulit Download".
11. Salin kode dari kode kulit Anda facebook.
12. Sekarang, pergi ke "Add-ons" 13. Klik "pilihan" dalam bergaya.
14. Kemudian klik "Write New Style
15. Paste your facebook skin code in there. Don’t forget to gives “Name” and “Tag”. Then click “Save”.
16.Go to your facebook. And look the your facebook skin. Done

Bedug Terbesar di Dunia ada di Indonesia

Bedug Terbesar di Dunia ada di Indonesia. Boleh percaya, boleh tidak, pada kenyataannya memang bedug (alat musik yang di tabuh) yang terbesar ada di Indonesia. Berikut kutipan dari wikipedia tentang pengertian dari bedug. Bedug adalah alat musik tabuh seperti gendang. Bedug merupakan instrumen musik tradisional yang telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi sebagai alat komunikasi tradisional, baik dalam kegiatan ritual keagamaan maupun politik. Di Indonesia, sebuah bedug biasa dibunyikan untuk pemberitahuan mengenai waktu salat atau sembahyang. Bedug terbuat dari sepotong batang kayu besar atau pohon enau sepanjang kira-kira satu meter atau lebih. Bagian tengah batang dilubangi sehingga berbentuk tabung besar. Ujung batang yang berukuran lebih besar ditutup dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai membran atau selaput gendang. Bila ditabuh, bedug menimbulkan suara berat, bernada khas, rendah, tetapi dapat terdengar sampai jarak yang cukup jauh. wikipedia Nah tahukah Anda bedug terbesar di dunia ada di Indonesia lho (emang bedug lahir, dan populer di indonesia hehehe). Tapi tidak ada salahnya untuk menambah wawasan tentang Bedug Terbesar di Dunia ada di Indonesia. Ukuran dari Bedug Pendowo:
panjang : 292 cm, diameter depan : 194 cm, diameter belakang : 180 cm, keliling depan : 601 cm, keliling belakang :564 cm, Kulit yang ditabuh dari kulit banteng. Ya namanya BEDUG PENDOWO. Ada juga yang menyebutnya Bedug Purworejo atau Bedug Kyai Bagelen. Bedug ini sekarang ada di dalam Masjid Agung Darul Muttaqin Purworejo. Sejarahnya, bedug ini dibuat pada saat pemerintahan Adipati Cokronegoro I, yg merupakan Bupati pertama Purworejo, pada tahun 1834. Yang menarik dari Bedug Pendowo ini adalah, bahan utama untuk badan bedug dari kayu jati gelondongan utuh yang sudah berumur ratusan tahun. Dan yg lebih unik, pohon jati ini beda dgn yg lainnya karena mempunyai mempunyai 5 cabang (pendawa=lima, dlm istilah pewayangan). Lokasi pohon jati berada di dusun Pendowo, Kecamatan Purwodadi. Inilah sebabnya Bedug ini dinamakan Bedug Pendowo. Sekarang bedug ini hanya dibunyikan saat akan Sholat Jumat, Sholat Idhul Fitri dan Idhul Adha, serta saat pelaksanaan malam takbiran. Jadi buat agan dan aganwati semua, kalo pas travelling ke arah pesisir selatan Jawa Tengah, sempatkan diri sejenak untuk mengenal lebih jauh salah satu peninggalan sejarah dan keajaiban dunia yang ada di Kabupaten Purworejo.

Kamis, 12 Juli 2012

Nyamuk Raksasa di Ladang Gazprom (Rusia).

Jumat, 06 Juli 2012, 21:01 WIB REPUBLIKA.CO.ID,Pergi ke Museum Louvre atau galeri-galeri ternama? Anda menemukan seni akbar, tapi semua sudah bisa diperkirakan. Kadang seni luar biasa bisa ditemukan di tempat yang anda tak berharap bisa menemukan sesuatu, seperti Siberia Barat. Dalam kawasan itu, para ilmuwan bertujuan menciptakan turisme-ekologi. Namun dalam rute perjalanan, mereka menemukan patung besi nyamuk raksasa yang spektakuler di kompleks properti perusahaan gas, di Noyabrsk, Rusia. Patung Nyamuk Impresif itu berdiri tepat di lapangan minyak Gazprom, Siberia Barat. Redaktur: Ajeng Ritzki Pitakasari
Patung Nyamuk Impresif itu berdiri tepat di lapangan minyak Gazprom, Siberia Barat, dibuat pematung Valery Chaliy, langsung di atas lahan properti Gazprom di Noyabrsk, Rusia.
Menurut fotografer, kaki patung memiliki tinggi 4,88 meter.
Chialy membuat si nyamuk dari rongsokan logam dan bagian mobil dan bagian buldozer yang telah dibuang.
Sang seniman terinspirasi oleh jutaan nyamuk yang hidup di rawa-rawa tak jauh dari kompleks Gazprom
Kota Noyabrsk, Rusia, terletak di atas ladang minyak Siberia Barat. Kota ini memiliki populasi hingga 100 ribu penduduk. Kota tersebut didirikan sebagai hunian pekerja pada 1970.
Anda butuh izin masuk dari keamanan Gazprom untuk melihat patung. Perdana Menteri Dimitry Medvedev, duduk sebagai ketua dewan direksi Gazprom hingga 2008 kemarin.

Minggu, 08 Juli 2012

KIAT SUKSES DAN SEORANG TATA DAPAT MENGANGKAT HARKAT BANGSA

SUMBER - Citizen6 Mahmud Supriyatna atau Tata adalah pemuda lulusan Pondok Pesantren L'anatush Shibyan, Plered, Purwakarta tahun 2005. Setelah selesai mondok, Tata mengadu nasib di Jakarta. Setelah setahun menggeluti berbagai pekerjaan, dirinya memperoleh informasi tentang visa bebas dari Mekah. Yang dimaksud dengan visa bebas adalah visa pekerja, namun majikan memberi kebebasan kepada yang bersangkutan untuk bekerja di mana saja. Visa bebas ini ditebusnya dengan harga 5000 Real Saudi, ditambah ongkos tiket Jakarta menuju Jedah dengan harga Rp 3 jutaan, dan ongkos proses keberangkatan di PT. Sehingga total biaya yang dikeluarkannya waktu itu mencapai 30 jutaan. Pada akhir Februari 2007, Tata yang waktu itu masih lajang terbang ke Saudi Arabia, dan langsung menuju Mekah menemui rekannya yang mengirimi visa bebas. Berkat kenalan dengan warga Mesir di sebuah restoran, dirinya mendapatkan pekerjaan sebagai resepsionis di sebuah hotel yang tidak jauh dari gerbang Universitas Ummul Qura dengan gaaji pertama yang diterimanya adalah 1200 Real Saudi (3,6 juta rupiah). Hotel Fajr, tempatnya bekerja ketika itu belum lama beroperasi dan belum banyak dikenal pelanggan. Sampai tahun 2010, Tata bekerja sebagai resepsionis dengan gaji terakhir 1500 Real Saudi. Setelah tiga tahun bekerja, akhirnya Tata bisa pulang kampung, tentunya dengan membawa keberhasilan. Dengan sejumlah dana yang dibawanya, Tata bisa membeli rumah, beberapa bidang tanah dan beberapa petak sawah produktif. Selama cuti tiga bulan dari pekerjaannya sebagai resepsionis di Hotel Fajr, Tata mengakhiri masa lajang dengan menikahi gadis Jawa Timur yang dikenalnya di Jakarta sebelum berangkat ke Mekah. Berbekal visa bebas yang ditebus seharga 6000 Real Saudi (18 juta rupiah), Tata memboyong isterinya ke Mekah. Pada musim haji 2011, Tata memutuskan keluar dari Hotel Fajr untuk bekerja sebagai pemandu haji selama di Mekah. Jamaah haji yang dipandunya kebanyakan berasal dari Singapura. Pekerjaannya sebagai pemandu digelutinya selama tiga mingguan, dengan pendapatan per hari 100 USD. Usai bekerja sebagai pemandu, dirinya juga pernah bekerja sebagai pemasok makanan khas Indonesia ke berbagai toko yang berada di lingkungan pemondokan jemaah haji Indonesia. Makanan seperti pukis, martabak, kerupuk, rengginang, rempeyek, dadar gulung dan lemper, diproduksi sendiri olehnya dengan melibatkan dua orang tenaga kerja yang digaji per hari 50 Real Saudi. Pekerjaan ini dilakoninya hingga akhir musim haji. Dari pekerjaan yang dilakoninya secara mandiri tersebut, baik sebagai pemandu, pemasok, sekaligus memproduksi sejumlah makanan Indonesia selama musim haji, Tata memperoleh 50 ribu Real Saudi (150 juta rupiah). Selesai musim haji, Tata ditawari kerja kembali di Hotel Fajr. Kali ini sang manajer menawarkan dua pilihan: sebagai karyawanan untuk mengelola Coffee Shop, atau sebagai penyewa. Sebagai karyawan, dirinya mendapatkan gaji seperti sebelumnya, yaitu 1500 Real Saudi. Tata meminta 2000 Real Saudi tapi sang manajer tidak setuju. Akhirnya pilihan kedua diambilnya, yaitu dengan menyewa Coffee Shop seharga 1000 Real Saudi per bulan. Dengan mengambil pilihan kedua, Tata bukan lagi sebagai karyawan tetapi sebagai Juragan Coffee Shop yang mampu menggaji seorang warga Bangladesh sebesar 300 Real Saudi. Gaji yang diberikannya, hanya selisih 50 Real Saudi dengan gaji yang diterima oleh karyawan Dallah Barokah milik Milyarder Saudi, Saleh Kamil yang bekerja di katering yang memasok makanan di Universitas Ummul Qura, tempat penulis mengikuti pelatihan selama 45 hari. Di wilayah Aziziyyah, Tata hidup berdua dengan isteri tercintanya di sebuah rumah sewaan, yang per bulannya 700 bersih. Rumah dengan dua kamar ini sekaligus dijadikan pusat produksi aneka makanan ringan yang sehari - hari dipasok ke warung Jawa (Warung yang menyediakan aneka makanan Indonesia). Di luar musim haji makanan yang diproduksi hanya berupa kerupuk saja. Dengan penghasilan kotor per bulan 6000 Real Saudi, dirinya bisa hidup sejahtera bersama isteri tercinta, dan secara rutin mentransfer sejumlah dana kepada kedua orang tua di kampung halaman. Keberadaannya di Hotel Fajr Aziziyyah, Mekah, tentunya telah mengubah citra orang Saudi terhadap bangsa Indonesia yang mayoritas bekerja sebagai supir atau pembantu rumah tangga (PRT). Kini Tata sejajar dengan manajer hotel tempat ia bekerja dulu, bahkan bisa dikatakan lebih terhormat, karena dirinya sekarang telah menjadi " juragan " yang menggaji orang, sementara sang manajer masih tetap sebagai orang upahan. (Pengirim: Saifullah Kamalie).

Dulu Tukang Becak, Kini Punya 10 Mobil dan 2 Pabrik

Senin, 9 Juli 2012 sumber kompas.com Bertahun-tahun lamanya Sanim menggantungkan nasib pada sebuah becak yang dimilikinya. Kini nasibnya berubah, ia menjadi jutawan dengan dua pabrik, tiga rumah, 10 mobil, dan dua kali haji dari usahanya itu. Sanim (60) merupakan seorang pengusaha asal Desa Rawa Urip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Ia menjadi salah satu contoh warga yang berhasil keluar dari garis kemiskinan. Dua usaha yang ia jalani saat ini ialah pabrik pembuatan garam dan pupuk organik. Namun, nama Sanim lebih dikenal sebagai pengusaha garam ketimbang pengusaha pupuk organik. "Sekarang saya punya 10 mobil, tiga di antaranya mobil pribadi tipe Daihatsu Taruna, Honda Jazz, dan mobil pertama ketika saya beli tahun 1997, yaitu Daihatsu Espass, bangga sekali saya saat itu. Sisanya mobil angkut produksi, seperti Fuso," ujar bapak empat anak ini, saat ditemui Kompas.com di acara peluncuran buku kewirausahaan Rhenald Kasali di Gedung WTC, Jakarta Kamis (5/7). Adapun beberapa jenis garam yang diproduksi, ialah jenis garam grosok (garam non-yodium masih berbentuk butiran besar dan kasar, biasanya dipakai untuk budidaya dan pengawetan ikan), garam dapur (konsumsi), dan garam industri untuk pabrik tekstil. Sementara jenis pupuknya, yakni organik tipe KCL (Kalium clorida), fungsinya meningkatkan unsur hara Kalium di dalam tanah budidaya. Kemampuan produksi kedua pabriknya, Samin mengaku, dalam setahun mampu memproduksi masing-masing 2.000 ton baik garam maupun pupuk organik. "Oh kalau barang jadinya, itu mah ((harga jual) rahasia perusahaan mas. yang penting perhitungan saya ini ada lebihnya gitu. Saya tidak tahu kiranya berapa, tapi tahun kemarin bersih minimal mencapai Rp 400 juta per tahun," tuturnya sambil tertawa. Menimba ilmu dari pabrik garam Sanim menceritakan, pada awalnya ketika masih sebagai tukang becak, ia sering mangkal di perapatan Jalan Cirebon. DI tempatnya mangkal, berdiri sebuah pabrik garam yang cukup besar. Sanim pun tertarik untuk melamar kerja di pabrik tersebut, dengan harapan nasibnya bisa lebih baik. Beruntung, Ia diterima bekerja di situ. "Setelah dua bulan bekerja, saya pun berpikir, daerah kita kan punya potensi garam, loh kenapa saya tidak bisa membuat garam sendiri," ungkapnya. Akhirnya, Sanim berhenti kerja dari pabrik garam tersebut. Di situlah Ia mulai berpikir, usaha garam ternyata mampu mengeruk keuntungan yang lebih besar dari buruh pabrik apalagi tukang becak. Baginya, garam bukan hanya sebagai bumbu penyedap makanan, melainkan juga dibutuhkan untuk keperluan industri, pertanian, dan perikanan. Ternyata, tidak sia-sia pernah bekerja di pabrik garam. "Jadi bisa dikatakan cuma nimba ilmu di pabrik tersebut," tuturnya. Ilmu yang diperolehnya, ialah cara membuat garam krosok. Samin pun menggarap empang peninggalan orang tuanya yang berada di belakang rumah Sanim untuk mencoba membuat garam. "Alhamdulillah, lama-lama usaha saya berkembang, sampai yang awalnya usaha di halaman belakang rumah, lalu berkembang dan kita bisa membeli tanah untuk tempat produksi yang lebih luas lagi," ujar Sanim yang mampu mengantarkan keempat anaknya meraih gelar sarjana ini. Petani garam umumnya memanfatkan empang atau kolam di dekat pantai. Caranya, dengan mengumpulkan air laut ke dalam empang. Lalu, dengan bantuan sinar matahari, air laut yang terkumpul tersebut akan menguap dan menghasilkan kristal-kristal bersenyawa Natrium klorida (NaCl). Kristal NaCL itu dikumpulkan oleh petani, lalu dibersihkan berulang kali dari kotoran yang melekat hingga menjadi butiran halus dan kecil namun non-yodium. Itu dulu, kini selain memproduksi sendiri garam krosok, Ia juga membelinya dari petani garam di sekitar Cirebon. Dengan kisaran harga beli sekitar Rp 400 per kilo gram. Harga belinya murah disebabkan garam yang diterima masih sangat kotor dan berwarna hitam. Kemudian Ia cuci kembali dengan alat seadanya. Akhirnya, Ia memutuskan untuk membeli alat pencuci khusus garam krosok seharga Rp 20 jutaan. Lebih efisien dan garam krosok bisa dibersihkan dengan cepat. Ia pun menjual garam itu ke industri, pertanian, dan perikanan. Namun, Sanim enggan menyebut berapa harga jual garamnya. Di beberapa iklan promosi yang beredar di internet, harga jual garam krosok bersih bisa mencapai Rp 810. Peralatan produksi garamnya pun masih menggunakan mesin tradisional. Menurutnya, ini warisan budaya setempat. Lagi pula. Ia menganggap, mesin tradisional lebih tahan lama dan tidak tidak menimbulkan bising ketimbang mesin modern berbahan besi. Mesin tradisional ini lah yang digunakan sanim, mengolah garam krosoknya menjadi garam beryodium dan bisa dikonsumsi oleh masyarakat. "Kalau barang jualnya habis-habis terus, tak pernah berkurang. Karena pemasaran banyak sekali setelah garam beredar," ungkapnya. Memanfaatkan KUR Lambat laun, Sanim pun mulai berpikir untuk mengembangkan usaha lebih besar lagi dari yang Ia jalani sekarang. Pada 2010, ia memutuskan, menggunakan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disediakan perbankan BUMD Jawa Barat, yakni Bank BJB (Bank Jabar Banten). Sebelumnya, Ia hanya memanfaatkan jasa bilyet giro Bank BJB untuk bertransaksi dengan pembeli luar kota. "Kita pernah mengajukan utang pinjaman ke Bank BCA, tapi waktu itu ditolak. Setelah itu akhirnya kita ke bank BJB. setelah diproses dan melihat prospek perkembangan usaha kita, akhirnya kita dapat dana," katanya bercerita saat kesulitan memperoleh dana usaha. Untuk menghasilkan 2.000 ton garam, paling tidak Sanim harus mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp 1 miliar. Untuk itu, Ia sangat membutuhkan suntikan dana bank untuk memperlancar arus produksinya. Ia mengaku, tidak pernah mengalami kredit macet selama meminjam ke bank "Ke depannya nanti saya akan meminjam kembali ke Bank BJB sebesar Rp 500 juta. Kepinginnya saya balikin sekitar 1 tahun," katanya. Sementara itu, ditemui Kompas.com di tempat yang sama, Dirut Bank BJB Bien Subiantoro mengatakan, bank yang dipimpinnya itu memberikan akses kemudahan bagi para pengusaha mikro emelalui jalur KUR. Salah satu langkah BJB, ialah meluncurkan suatu program bernama 'Warung BJB'. Warung tersebut semacam bank keliling khusus untuk menyalurkan pembiayaan usaha mikro. Kini, 430 Warung BJB tersebar di pasar-pasar tradional di beberapa wilayah Jawa Barat dan Banten. "Khusus kredit (KUR) kita masih fokus di Jawa barat dan Banten. Ini karena untuk menyalurkan kredit, kita harus tahu dulu customernya," tutur Bien. Dirinya mengklaim, pengusaha mikro tidak perlu lagi berpikir ribetnya proses birokrasi pengajuan dana KUR. Biasanya, lanjut Bien, pengusaha mikro yang datang ke BJB untuk mengajukan KUR, didiskusikan terlebih dahulu, bank pun bisa langsung mencairkan dananya. Asalkan pengusaha punya tempat usaha tetap. "Kita memberi dana mulai paling kecil yankni Rp 2 juta hingga yang paling besar sampai Rp 50 juta. Begitu tumbuh, lalu kita naikan kembali levelnya sampai RP 100 juta. lalu begitu tumbuh lagi, kita naikan kembali level pinjamannya. NPL-nya (kredit bermasalh) pun kecil hanya empat persen (maksimal lima persen) untuk mikro," kata Bien, yang pernah menjabat Direktur Treasury dan Internasional Bank BNI ini. Rhenald Kasali tentang Sanim Guru Besar FEUI sekaligus penggiat Rumah Perubahan kewirausahaan Rhenald Kasali mengatakan, banyak sekali orang yang menjadi tukang becak selama 20 tahun dan bahkan hingga akhir hayatnya. "Tapi Pak Sanim berubah, justru Pak Sanim melihat dirinya ada potensi. Dan sekarang Pak Salim menjadi pengusaha besar di bidang garam. Ketika sebagian besar orang justru ingin impor garam. Pak Sanim berkutat untuk menyelamatkan garam Indonesia. Jadi ini salah satu contoh," ungkapnya pada sambutannya di peluncuran buku terbarunya tentang kewirausahaan. Rhenald menyebut Sanim dan pengusaha mikro sejenis adalah para "Pengusaha Cracking". Para pengusaha yang awalnya bukan dari kalangan keluarga pengusaha, namun mereka nekat keluar dari kebiasaan-kebiasaan masyarakat pada umumnya.

Selasa, 03 Juli 2012

Para Ibu Negara Paling Cantik di Dunia

1. Ratu Rania (Yordania) Bernama lengkap Rania Al Abdullah, kecantikan Ratu Yordania ini tak diragukan lagi. Wanita kelahiran Kuwait pada 31 Agustus 1970 tersebut, dinobatkan sebagai wanita paling cantik ketiga di dunia oleh majalah Harpers dan Queen pada tahun 2005. Istri Raja Yordania, Abdullah II itu juga pernah dua kali masuk dalam daftar 100 orang-orang paling berpengaruh di dunia versi majalah Forbes. Pada tahun 2005, Rania menempati urutan ke-81 dalam daftar tersebut dan naik ke peringkat 76 pada tahun 2009. (ita/vit)
2. Asma al-Assad (Suriah) Dengan kinerja tinggi di bidang investasi perbankan, wanita kelahiran London, Inggris pada 11 Agustus 1975 ini memiliki peran politik yang penting di Suriah ketika dirinya berpartisipasi dalam berbagai event politik dan diplomatik. Istri Presiden Bashar al-Assad ini disebut-sebut sebagai salah satu pembuat keputusan paling penting di negeri itu. Ibu negara lulusan universitas King's College London itu juga terlibat dalam organisasi amal dan badan kemanusiaan serta gerakan emansipasi wanita di Suriah.
3. Mehriban Aliyeva (Azerbaijan) Ibu negara bernama lengkap Mehriban Arif qizi Aliyeva ini dikenal sebagai wanita yang modis dan selalu memperhatikan gaya busana yang dikenakannya. Selain kecantikannya, publik juga mengagumi kecerdasan istri Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev tersebut. Wanita kelahiran 26 Agustus 1964 tersebut merupakan lulusan universitas medis terkemuka Rusia, Sechenov Moscow Medical Academy.
4. Puteri Lalla Salma (Maroko) Bernama lengkap Salma Bennani, wanita kelahiran 10 Mei 1978 ini dikenal cantik dengan rambut merah yag dimilikinya. Publik pun menyukainya karena kesederhanaan istri Raja Maroko, Mohammed VI tersebut. Dia berperan penting dalam pemerintahan Maroko dan juga mendirikan asosiasi pencegahan penyakit kanker, Cancer Prevention Association di Maroko untuk membantu masyarakat mencegah penyakit kanker.
5. Michelle Obama (Amerika Serikat) Istri Presiden Barack Obama ini dikenal sangat sadar fesyen. Banyak yang menyebutnya sebagai First Lady paling menarik di AS sejak mendiang Jacqueline Kennedy. Dengan kecantikan dan gaya busananya yang menarik, Michelle setiap tahun masuk dalam daftar 100 wanita paling cantik di dunia versi majalah People.

Kadal Ini Berwujud Seperti Spiderman

TRIBUNNEWS.COM, NAIROBI - Kadal Spiderman, mungkin itu julukan yang tepat untuk seekor kadal asal Taman Nasional Masai Mara di Kenya, yang memiliki warna tubuh unik. Tak seperti rata-rata kadal yang memiliki warna abu-abu, kadal ini justru memiliki dua warna sekaligus, merah dan biru. Cassio Lopez (38), fotografer asal Sao Paulo, Brasil, mengabadikan kadal unik ini. Berkat jepretan Lopez, pose kadal ini mirip dengan tokoh superhero ciptaan Marvel, Spiderman. Lopez yang tengah berlibur bersama istrinya, Alessandra, tak sengaja melihat kadal itu tengah beristirahat di atas sebuah batu besar. "Kami terpesona dengan warna kulitnya. Ini pertama kalinya kami melihat kadal jenis ini," kata Lopez seperti dilansir Daily Mail, Senin (2/7/2012). Kadal ini dikenal sebagai jenis Kepala Datar Mwanza Agama. Kadal jenis ini asli Afrika, dan biasa tinggal berkelompok. "Kadal itu kabur ke celah batu, setelah kami mengampil beberapa gambar. Saya pikir, kadal ini bahkan lebih pemalu dari Spiderman. Ia membawa keberuntungan, karena setelah itu kami melihat macan tutul yang kami cari," ungkap Lopez. (*)