Rabu, 16 November 2011

Sindrom Patah Hati Sering Dialami Kaum Hawa

17/11/2011 10:16 WIB | Indeks Kamis, 17 Nov 2011 09:06 WIB
RIMANEWS - Kehilangan seseorang yang dicintai bisa menyebabkan seorang wanita mengalami kesedihan terlalu lama. Kondisi tersebut akan memicu gejala mirip serangan jantung atau disebut juga sindrom patah hati. Para dokter di Jepang pertama kali mengenali sindrom ini sekitar tahun 1990 dan menyebutnya Tokotsubo cardiomyopathy. Tako tsubo merupakan gurita yang terperangkap yang menyerupai bentuk gambaran pot di jantung. Sindrom tersebut terjadi ketika ada kejutan besar, termasuk saat mendengar kabar gembira seperti menang lotere. Kejutan yang menimbulkan shock itu memicu adrenalin dan stres hormon lainnya sehingga jantung memompa bilik utama seperti balon dan mendadak tidak bisa bekerja baik. Dalam penelitian terungkap hal itu bisa mengubah ritme jantung dan substansi darah yang mirip dengan kejadian serangan jantung tetapi tanpa ada sumbatan pembuluh darah. Mayoritas penderita akan sembuh dalam seminggu tetapi pada kasus yang jarang bisa berakibat fatal. Dr.Mariell Jessup dari Universitas Pennsylvania termasuk dokter yang sudah sering menangani kasus sindrom patah hati. Salah satu pasiennya adalah Cyndy Bizon yang mengantar suaminya ke rumah sakit akibat serangan jantung di tahun 2005. "Saat suaminya akan dibawa ke ruang operasi mendadak Bizon pingsan. Rasa ketakutan yang amat besar membuatnya mengalami sindrom patah hati," kata Jessup. Yang menarik adalah kondisi tersebut paling sering dialami oleh perempuan dibanding laki-laki. "Kaum perempuan beresiko 7,5 kali lebih besar menderita sindrom ini dibanding pria," kata Dr.Abhishek Deshmukh dari Universitas Arkansas dalam presentasinya di pertemuan American Heart Association. Para ahli mengatakan sindrom ini mungkin dipengaruhi oleh hormon. Alasan lain pria memiliki lebih banyak reseptor adrenalin di sel jantung dibandingkan wanita. "Sehingga pria lebih mampu mengatasi stres dan hormon-hormon yang dikeluarkan tubuh saat terjadi kejadian yang mengguncang," kata Deshmukh. (Tg/bjmp)

Makna Agung kata 'Insya Allah'...Jangan Sembarangan Mengucapkannya

Kamis, 17 November 2011 09:18 WIB Oleh Hasan Basri Tanjung MA Dalam buku Asbabun Nuzul yang disusun oleh KH Q Shaleh dkk (1995) menukil riwayat mengenai asbabun nuzul (sebab turun) surah al-Kahfi ayat 23-24. "Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut); 'Insya Allah'." (QS al-Kahfi [16]:23-24). Suatu hari, kaum Quraisy mengutus an-Nadlr bin al-Harts dan Uqbah bin Abi Mu'ith menemui seorang pendeta Yahudi di Madinah untuk menanyakan kenabian Muhammad. Lalu, kedua utusan itu menceritakan segala hal yang berkaitan dengan sikap, perkataan, dan perbuatan Muhammad. Lalu, pendeta Yahudi berkata, "Tanyakanlah kepada Muhammad akan tiga hal. Jika dapat menjawabnya, ia Nabi yang diutus. Akan tetapi, jika tak dapat menjawabnya, ia hanyalah orang yang mengaku sebagai Nabi. Pertama, tanyakan tentang pemuda-pemuda pada zaman dahulu yang bepergian dan apa yang terjadi kepada mereka. Kedua, tanyakan juga tentang seorang pengembara yang sampai ke Masyriq dan Maghrib dan apa yang terjadi padanya. Ketiga, tanyakan pula kepadanya tentang roh." Pulanglah utusan itu kepada kaum Quraisy. Lalu, mereka berangkat menemui Rasulullah SAW dan menanyakan ketiga persoalan tersebut di atas. Rasulullah SAW bersabda, "Aku akan menjawab pertanyaan kalian besok." Rasul menyatakan itu tanpa disertai kalimat "insya Allah". Rasulullah SAW menunggu-nunggu wahyu sampai 15 malam, namun Jibril tak kunjung datang. Orang-orang Makkah mulai mencemooh dan Rasulullah sendiri sangat sedih, gundah gulana, dan malu karena tidak tahu apa yang harus dikatakan kepada kaum Quraisy. Kemudian, datanglah Jibril membawa wahyu yang menegur Nabi SAW karena memastikan sesuatu pada esok hari tanpa mengucapkan "insya Allah". (QS al-Kahfi [18]:23-24). Dalam kesempatan ini, Jibril juga menyampaikan tentang pemuda-pemuda yang bepergian, yakni Ashabul Kahfi (18:9-26); seorang pengembara, yakni Dzulqarnain (18:83-101); dan perkara roh (17:85). Mufassir Ibnu Jarir ath-Thabari dalam Kitab Jaami'ul Bayan menjelaskan, "Inilah pengajaran Allah kepada Rasulullah SAW agar jangan memastikan suatu perkara akan terjadi tanpa halangan apa pun, kecuali menghubungkannya dengan kehendak Allah SWT. Sungguh agung makna kata "insya Allah" itu. Di dalamnya dikandung makna paling tidak empat hal. Pertama, manusia memiliki ketergantungan yang tinggi atas rencana dan ketentuan Allah (tauhid). Kedua, menghindari kesombongan karena kesuksesan yang dicapai (politik, kekayaan, keilmuan, dan status sosial.) Ketiga, menunjukkan ketawaduan (keterbatasan diri untuk melakukan sesuatu) di hadapan manusia dan Allah SWT. Keempat, bermakna optimisme akan hari esok yang lebih baik. Bagaimana jika kata "insya Allah" dijadikan tameng untuk memerdaya manusia atau dalih untuk melepaskan diri dari tanggung jawab? Sesungguhnya kita telah melakukan dua dosa. Pertama, menipu karena menggunakan zat-Nya. Kedua, kita telah menipu diri kita sendiri karena sesungguhnya kita enggan menepatinya, kecuali sekadar menjaga hubungan baik semata dengan rekan, kawan, atau relasi. Wallahu a'lam. Tulisan ini dimuat di Republika cetak dengan judul Makna Insya Allah Redaktur: Siwi Tri Puji B

Mobil Mini Berbahan Pemutih Pakaian Mahasiswa ITS Juarai Racing E-Car

Kamis, 17/11/2011 08:34 WIB Norma Anggara - detikSurabaya
Surabaya - Mahasiswa ITS Surabaya kembali mengukir pretasi. Mobil mini berbahan bakar cairan pemutih pakean menyabet juara pertama dalam racing Indonesia Chem E-Car Competition 2011 yang digelar di ITS. Mobil mini ini bikinan 4 mahasiswa jurusan Teknik Kimia dan Desain Produk itu memanfaatkan bahan kimia hidrogen peroksida itu sebagai sumber tenaga pengganti baterai. Hidrogen Peroksida ini sering menjadi bahan utama pemutih pakaian yang dijual di pasaran. Nah, untuk proses penyempurnaan bahan bakar pada mobil mini E-Car ini, hidrogen peroksida harus melewati proses dikatalis dengan kalium iodida. Hasilnya akan berujung pada pemunculan air dan oksigen yang nantinya berfungsi menjadi tenaga pendorong berupa energi listrik pengganti baterai. "Oksigen inilah yang menjadi tenaga pendorong berupa energi listrik pengganti baterai," kata salah satu tim Spe-e-tronics 3, Muhammad Fauzi, Kamis (17/11/2011). Energi ini, lanjutnya, tercipta saat hidrogen peroksida ditempatkan didalam sebuah tabung. Setelah dikatalis oksigen akan keluar melalui pipa dengan falve. Jika tekanannya sudah mencapai empat bar maka falve dibuka. Tenaga listrik yang besar inilah yang akan menggerakkan piston sehingga roda mobil bisa berputar kencang. Namun, untuk dapat menggondol juara, rancangan tersebut belumlah cukup. Sebab, Kebetulan tim Fauzi mendapat jarak tempuh 25 meter. Butuh hitungan tepat atas ukuran ramuan hidrogen peroksida untuk mampu mengantar Spek-k-tronics 3 tepat menempuh 25 meter dalam dua kali kesempatan. "Karena tujuannya bukan hanya untuk menciptakan bahan bakar baru, tetapi juga untuk memicu kreativitas mahasiswa meramu bahan kimia yang mampu bereaksi menjadi listrik sebagai pengganti baterai," kata Steering Comittee Indonesia Chem E-Car Competition 2011 Setiyo Gunawan. Setiyo yang juga menjabat sebagai Dosen Teknik Kimia ITS ini mengaku bangga atas kemenangan Spek-e-tronics 3 ini. Sebab, mobil mini ini telah mampu menghadapi 14 tim lainnya yang tak hanya datang dari perguruan tinggi yang ada di Indonesia, tapi juga Malaysia. Diantaranya adalah dari UI, ITB, UGM, dan Universitas Teknologi Petronas Malaysia. (nrm/gik)

Krenyes Empuk Daun Kolesom

Kamis, 17/11/2011 09:01 WIB Fitria Rahmadianti - detikFood
Jakarta - Daunnya berbentuk lonjong dan berwarna hijau mengkilap. Mulai banyak disukai karena rasanya renyah enak. Ditumis atau dicampur dalam aneka sayur. Apalagi orang dari dulu percaya daun cantik ini kaya akan manfaat. Daun ginseng merupakan bagian dari tanaman ginseng Jawa atau kolesom Jawa (Talinum crassifolium). Tanaman perdu ini tumbuh menjalar dan memiliki tinggi sekitar 60 cm. Akarnya digunakan dalam anggur kolesom untuk meningkatkan vitalitas pria. Selain itu tanaman ini juga dapat dijadikan tanaman hias karena bunga majemuknya yang cantik dan berwarna merah muda. Namun, ginseng Jawa berbeda dengan ginseng Korea (Panax schinsen) yang umbinya bermanfaat untuk memulihkan tubuh setelah sakit. Daun ginseng kaya akan mineral dan protein, vitamin A, dan asam amino. Meski belum ada penelitian khusus, daun ginseng sejak dulu dipercaya memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Beberapa kegunaannya adalah mengobati sakit maag, menyehatkan paru-paru, meningkatkan produksi ASI, menyembuhkan bisul, menyegarkan wajah yang letih, dan menambah nafsu makan. Umumnya daun yang bentuknya oval dan lembut ini diolah dengan cara cepat. Misalnya, dimasukkan ke dalam sup, campuran capcay, hotpot, shabu-shabu, atau direbus. Untuk mengolahnya hanya diperlukan waktu singkat. Rebus sebentar dalam air mendidih dan segera angkat. Karena daun ini mudah kehitaman warnanya. Jika ditumis, aduk dengan api besar setelah mulai layu, angkat dan nikmati segera agar terasa renyah. Paling sering daun ginseng ini disajikan sebagai sayuran tumis. Setelah matang memang sedikit kenyal dan berlendir. Karena itu harus sesegera mungkin dimakan. Daun ginseng dapat diperoleh di supermarket. Namun, Anda dapat menanam sendiri di pot atau di pekarangan rumah. Ginseng Jawa mudah tumbuh di tanah yang gembur, cukup humus, dan tidak tergenang air. Tanam saja biji atau stek batang tanamannya, maka beberapa bulan kemudian dapat menikmati kelezatan dan manfaat daun ginseng dari kebun sendiri. (Odi/Odi)