Rabu, 23 Mei 2012

Kekhusyukan Shalat dan Doa Mike Tyson


REPUBLIKA.CO.ID, Mike Tyson adalah legenda tinju dunia, setelah Muhammad Ali. Terali besi menjadi jalan bagi si Leher Beton untuk menemukan hidayah Allah SWT. Ia memeluk Islam saat menjalani hukuman penjara atas tuduhan memperkosa ratu kencantikan Amerika Serikat (AS) tahun 1991. Sebelum dipenjara, Tyson sedang berada dalam puncak kariernya. Ia tercatat sebagai juara dunia tinju kelas berat sejak 1986 hingga tahun 1990. Begitu keluar dari penjara, Tyson sempat beberapa kali menjalani pertandingan untuk mempertahankan gelarnya, namun tidak berhasil. Kabar terakhir, Januari lalu, ia sempat muncul di arena gulat bebas di AS. Setelah itu, Tyson seakan menghilang hingga muncul kabar bahwa sang legendaris tinju itu menjalani ibadah umrah, beberapa waktu lalu. Perjalanan ke Tanah Suci itu ternyata sungguh membekas di hati mantan petinju dunia, Mike Tyson. "Saya masih suka menangis bila ingat saya bisa datang ke Taman Surga di Madinah," ujarnya, menceritakan saat-saat mengharukan ketika ia shalat di Raudhah, samping makam Rasulullah SAW. "Saya bahkan berpikir untuk tidak beranjak dari tempat suci itu." Secara bergurau pria yang dulu dijuluki sebagai "si leher beton" ini menyatakan tak ingin dikenali sebagai Mike Tyson oleh orang lain ketika berada di Tanah Suci. "Saya berharap mereka membiarkan saya menikmati saat-saat saya penuh emosi dan sendirian berdoa." Tyson pergi berumrah bersama-sama dengan presiden misi perdamaian Kanada, beberapa duta besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan cendekiawan Muslim Shazad Muhammad. Di Madinah banyak fans menunggu berjam-jam untuk melihat dan berfoto bersama petinju terkenal di dunia itu. Sepertinya, Tyson telah menjadi sosok yang relijius. Ia shalat dan berdoa dengan begitu khusyuk. Inilah videonya:

Duh! Mau Daftar PTN, Kok Ditanya Penghasilan Orangtua Sih ?

Rabu, 23 Mei 2012 Potret Dunia Pendidikan Indonesia yang semakin dikomersialkan, anak orang susah bakal lebih susah lagi untuk dapat mengenyam pendidikan tinggi walau mempunyai kemampuan yang tinggi masih terkalahkan dengan penghasilan yang tinggi Pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) menuai kontroversi. Pasalnya, dalam formulir pendaftaran itu terdapat kolom pertanyaan tentang penghasilan orangtua. Akibatnya, sejumlah siswa merasa khawatir tak lolos SNMPTN karena berasal dari ekonomi lemah.
Menjawab hal itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh angkat bicara. Ia mengakui, data penghasilan orangtua memang terdapat dalam formulir pendaftaran SNMPTN. Namun menurut dia, hal itu diperlukan tidak lebih hanya untuk melengkapi data. “Itu data biasa, seperti halnya tempat dan tanggal lahir,” kata Nuh, Jumat (18/5/2012) di Jakarta. Dijelaskan Nuh, data itu akan digunakan Kemdikbud untuk memetakan kemampuan ekonomi siswa yang berminat masuk ke PTN. Bahkan nantinya, data tersebut dapat dikembangkan saat akan melakukan pemberian beasiswa, jika siswa yang bersangkutan mendapat kesulitan membayar saat menempuh kuliah. Untuk itu, mantan Rektor ITS ini mengimbau agar siswa mengisi data yang diminta dengan jujur dan apa adanya. “Jika kecil penghasilan orangtua, sampaikan saja, tidak usah minder, begitu juga sebaliknya. Tidak boleh ada cekungisasi, atau cembungisasi,” terangnya. Dengan tegas ia menjamin data mengenai penghasilan orangtua itu tidak akan memengaruhi proses seleksi penerimaan di PTN. Sepenuhnya, proses penerimaan akan tertumpu pada hasil kemampuan akademik. “Penerimaan didasarkan akademik, bukan kemampuan ekonomi,” tegas Nuh. Dihubungi terpisah, Sekretaris Umum SNMPTN 2012, Rochmat Wahab, menambahkan, agar seluruh calon peserta SNMPTN tidak khawatir dengan adanya data penghasilan orangtua dalam formulir pendaftaran. Jaminan yang sama pun ia berikan, bahwa jajaran rektor PTN di seluruh Indonesia tak akan menjadikan penghasilan orangtua sebagai salah satu indikator penerimaan. “Dalam SNMPTN (kecuali ujian mandiri), semua proses penerimaan hanya ditentukan oleh kemampuan akademik, bukan kemampuan ekonomi. Jajaran rektor seluruh PTN menjamin hal itu. Siswa tak perlu khawatir,” tuturnya. Rochmat mengatakan, data itu menjadi penting lantaran dapat digunakan oleh yang bersangkutan saat akan mengajukan permohonan beasiswa. “Agar tidak salah sasaran, baik itu beasiswa bidik misi maupun beasiswa lokal di masing-masing PTN,” pungkas Rektor Universitas Negeri Yogyakarta ini. (Sumber) sumber :http://www.ruanghati.com/2012/05/18/duh-mau-daftar-ptn-kok-ditanya-penghasilan-orangtua-sih/ sumber : http://www.klikunic.com/2012/05/duh-mau-daftar-ptn-kok-ditanya.html#ixzz1vjv6cOKB

Selasa, 22 Mei 2012

Sejarah 10 Sepatu Teraneh

Vemale.com - Sepatu dan sandal, kedua alas kaki ini boleh dibilang merupakan kebutuhan primer yang pastinya selalu ada dalam setiap hunian. Entah ada berapa banyak pasang sepatu dan sandal yang Anda miliki saat ini, namun saya berani yakin bahwa tak ada yang seaneh deretan 10 sepatu yang mau lewat berikut ini. Okobo Jepang, abad 18 - sekarang
Lama sebelum tahun 1970an dan sepatu platform lahir, para maiko (geisha magang) selalu mengenakan Okobo atau bakiak. Alasan mengenakannya semata-mata bukan hanya demi alasan fashion semata, namun juga untuk alasan praktis. Mereka mengenakan Okobo karena tak ingin kimono mahal yang dikenakan jadi kotor akibat lumpur jalanan. Okobo dibuat dari sebatang kayu yang dibentuk menyerupai tapak sepatu. Biasanya kayu tersebut diselesaikan apa adanya, namun banyak juga yang bahkan tak dipernis sama sekali. Namun, selama musim panas, maiko biasanya mengenakan Okobo hitam yang telah dipernis. Tinggi sepatu Okobo umumnya mencapai 14 cm, dan sol kayunya diukir cekung, sehingga menimbulkan bunyi tersendiri ketika dipakai berjalan. Faktanya, kata Okobo sendiri diambil sebagai perwakilan dari bunyi yang timbul saat sepatu dipakai jalan. Bentuk tali A V (mirip sandal jepit) biasanya dipilih, sedangkan warna talinya disesuaikan dengan status maiko. Untuk maiko baru akan mengenakan Okobo tali merah, sedang yang hampir menyelesaikan magangnya menggunakan tali kuning. High heel....untuk pria Eropa, tahun 1700 an
Tahun 1700an, stoking menempati posisi yang sama pentingnya dengan sepatu bagi para pria di Eropa. Sebab fashion saat itu berfokus pada kecantikan area tubuh bagian bawah. Saat 'demam' penampilan kaki ramping tiba-tiba mewabah, Louis XIV kemudian tampak mengenakan sepatu high heel bersol merah. Dan tentu saja, ketika sang raja mengenakannya, maka tak lama kemudian seluruh rakyat pun turut mengikuti tren tersebut. Kabkabs Libanon, abad 14-17
Perak yang menghiasi cekungan kayu, itulah arti sederhana Kabkabs atau nalins yang pernah dipakai wanita Timur Tengah untuk melindungi kaki mereka dari kotornya debu dan lumpur jalanan. Bagi mereka yang kaya raya, seringkali sepatu kayu ini dihiasi dengan mutiara. Dengan tinggi hak beberapa inci serta sulaman kulit, sepatu ini biasanya dibikin dengan tali pengikat yang terbuat dari sutra atau beludru. Nama Kabkabs sendiri diperoleh dari bunyi yang ditimbulkan alas kaki ketika dipakai berjalan di atas lantai marmer. Bagian atasnya disulam dengan perak, emas, atau kawat pewter (campuran timah putih dan hitam). Untuk acara khusus seperti pernikahan, cekungan kayu tersebut biasanya dihiasi seluruhnya dengan perak. Sedangkan secara sosial, sepatu ini hanya dipakai oleh kaum wanita saja. Sepatu kulit pohon Finlandia, pertengahan abad 20
Pada permulaan abad 20, para wanita mengenakan kulit kayu sebagai alas kaki sehari-hari, tentunya dengan lapisan kain pada bagian dalamnya. Tak hanya itu, kain juga digunakan untuk melindungi lapisan kulit sepatu dari hujan, lumpur, dan salju. Biasanya sepatu ini dibuat dari kulit pohon Birch, namun bisa juga dari kulit pohon kapur atau linden (daunnya berbentuk hati). Norwegia, Swedia, dan bahkan Rusia memiliki versi masing-masing untuk jenis sepatu ini. Masa hidup sepatu kulit pohon tersebut biasanya hanya sekitar 1 minggu saja. Chopines Italia, 1580-1620
Hanya sedikit museum yang menyimpan Chopines asli. Meski debutnya dimulai sejak masa renaissance, namun banyak wanita Italia yang masih mengenakannya hingga permulaan abad 17. Seperti Okobo Jepang, Chopines juga memiliki tingkat kepraktisan tinggi. Tujuan utama penggunaan sepatu ini adalah agar penggunanya tampak menyolok sebab mampu 'mengangkat' tubuh pemakai hingga 18 cm lebih tinggi. Sepatu bernilai mahal ini dibuat dari kayu yang dilapisi dengan sutra lembut atau beludru. Selain itu, alas kaki ini biasanya juga dipermanis dengan penambahan renda perak, paku payung, dan sulaman sutra. Padukas India, tahun 1700an
Padukas termasuk alas kaki tertua dan mewah di India. Lebih dari sekedar sol dengan tonggak dan kenop, alas kaki ini umumnya dibuat dari bahan perak, kayu, besi, atau bahkan gading. Sepatu kayu untuk sang pengantin Perancis, akhir abad 19
Dari lembah Bethmale (sebelah selatan kota Saint Girons, distrik Ariege), muncullah sepatu pengantin unik ini. Dibuat dari sebongkah kayu yang diambil dari pohon walnut beserta akarnya, para pria biasa menciptakan sepatu ini untuk calon pengantinnya kelak. Dikatakan bahwa semakin tinggi ujungnya, maka semakin besar pula rasa cinta sang pria pada calon istrinya. Ballet boot 1980an-sekarang Alas kaki kontemporer ini mulanya dipakai sebagai jimat saja, namun seiring waktu berjalan, alas kaki ini semakin terkenal dalam dunia fashion, khususnya Jepang. Struktur sepatu ini mirip dengan sepatu balet yang dibumbui dengan hak super tinggi, sehingga tercipta kesan bahwa pemakainya dipaksa untuk berjinjit setinggi mungkin seperti yang dilakukan para balerina saat sedang menari. Ballet boot ini memperoleh popularitasnya pada tahun 1980an, dan sekarang tersedia di seluruh dunia. Sepatu kuncup teratai China, abad 10-tahun 2009
Tradisi Han di China yang mengharuskan kaki wanita diikat sehingga tampak kecil seperti kuncup teratai ini berlaku selama ribuan tahun. Sepatu dari wilayah utara, khususnya Beijing, memiliki bentuk mangkuk, dengan sol super cekung. Sebagai bagian dari mas kawinnya, seorang wanita akan membuat beberapa pasang sepatu sebagai bukti bahwa ia mampu menjahit. Setelah menikah, mempelai lalu membagikan sepatunya pada saudari ipar dalam upacara khusus. Untunglah kejayaan sepatu mungil tersebut telah berakhir... Sepatu Armadillo
Armadillo sendiri berarti binatang pemakan serangga. Baru-baru ini, di tahun 2010, Alexander McQueen meluncurkan satu set sepatu armadillo yang kemudian dipopulerkan oleh Lady Gaga dan beberapa selebriti lainnya. (vem/meg)

Senin, 14 Mei 2012

AIR TRAFFIC CONTROLLER (ATC)

Jakarta, (tvOne) ATC atau Air Trafic Control yang biasa kita sebut pemandu lalu lintas udara adalah 'sahabat' terdekat dari seorang pilot. ATC mempunyai peran besar dalam alur lalu lintas udara. ATC bertugas memberikan informasi terkait apa yang dibutuhkan seorang pilot demi keselamatan dan keamanan penerbangan. ini adlah contoh percakapan pilotGaruda indonesia bound to DPS dengan ATC SOEKARNO HATTA