Rabu, 26 Desember 2012

ANEKA RESEP MASAKAN ALA KITA YANG MUDAH DAN CEPAT SAJI

Resep masakan Spaghetti Sosis Sapi

Resep masakan Spaghetti Sosis Sapi

Resep persembahan dari La Fonte Spaghetti


bahan:

  • 250 gr spaghetti La Fonte
  • 350 gr La Fonte saus pasta bolognese
  • 6 bh sosis sap, iris stick
  • 50 gr jagung manis piph
  • keju parut
Cara membuat:
  • Rebus spaghetti kemudian sishkan
  • Hangatkan La Fonte saus bolognese
  • Masukkan sosis sapi dan jagung manis pipih, aduk rata
  • Masukkan spaghetti, aduk rata dan hidangkan

Resep Sop Iga Sapi

 Resep Masakan Indonesia - Resep Sop Iga Sapi

Bahan:

750 gram iga sapi
2 buah wortel potong tebal
4 buah kentang ukuran kecil, potong dadu
3 batang daun bawang, cincang

Bumbu I:

3 cm jahe, dikeprek
3 cm kayu manis
2 buah pekak
4 butir kapulaga
2 butir kaldu blok
1/4 buah pala, dikeprek
garam secukupnya

Bumbu II:
8 buah bawang putih
5 buah bawang merah

Cara Membuat:
1. Rebus tulang iga dengan api sedang selama kurang lebih 2       jam agar empuk
2. Masukkan bumbu I ke dalam rebusan iga, dan rebus       

    kembali selama 60 - 90 menit hingga daging empuk
3. Haluskan bumbu II, kemudian tumis hingga harum. 

    Masukkan wortel dan kentang ke dalam tumisan hingga 

    layu.
4. Masukkan wortel dan kentang ke dalam rebusan iga, dan 

    masak kembali setidaknya 10 - 15 menit.

Resep Pancake Swedia 

 Resep Masakan Barat - Resep Pancake Swedia


Bahan:

  • 175 gram tepung terigu
  • 225 ml susu cair
  • 4 butir telur ayam
  • 3 sdm gula pasir
  • 1/4 sdt garam
  • Topping sesuai selera Anda, bisa cokelat cair, selai blueberry, potongan strawberry atau whipped cream
Cara Membuat:
  • Kocok tepung terigu, susu cair, telur, gula dan garam hingga tercampur rata.
  • Panaskan wajan pancake, tuang adonan hingga membentuk lingkaran, tunggu hingga bagian atas memadat, kemudian balik dan masak hingga semua bagian matang.
  • Ulangi proses nomor 2 hingga adonan habis.
  • Anda bisa melipat pancake beberapa kali, lalu tuang topping yang Anda suka.
  • Bisa juga Anda sajikan dengan menumpuk pancake berbentuk bulat hingga beberapa lapis lalu memberi topping di atasnya.
  • Sajikan selagi hangat.

Resep Pepes Tahu Bungkus Daun Pisang

 

 Resep Masakan - Resep Pepes Tahu Bungkus Daun Pisang

Bahan:


500 gram tahu, hancurkan hingga lembut

1 batang daun bawang, cincang halus

5 lembar daun salam

daun pisang untuk membungkus

Bumbu Yang Dihaluskan:

3 siung bawang putih

1 siung bawang merah

2 buah cabe merah besar

5 buah cabe rawit (sesuai selera)

1 sdt garam

1 sdt gula

Cara Membuat:

1. Campurkan tahu dengan bumbu yang telah dihaluskan.   

    Aduk rata hingga benar-benar tercampur dengan bumbu.

2. Tambahkan irisan daun bawang, aduk kembali hingga rata, 

     kemudian siapkan daun pisang.

3. Panaskan kukusan.

4. Bungkus dengan daun pisang seperti lontong, dan letakkan 

    daun salam di masing-masing bungkusan pepes tahu.

5. Kukus hingga masak, kurang lebih 30 - 45 menit.

 

Resep Tumis Kangkung 

 Resep Masakan - Resep Tumis Kangkung

Bahan-bahan:

2 ikat kangkung
100 gr udang kecil kupas
3 siung bawang putih
4 butir bawang merah diiris tipis
1/2 buah tomat dipotong panjang
2 buah cabai merah dipotong serong
4 sdm air
3 sdm minyak
Ebi secukupnya
1/2 sdt gula pasir
Garam secukupnya

Cara memasak:

Tumis bawang putih dan bawang merah hingga harum
Tambahkan udang kemudian masak hingga berubah warna
Tambahkan cabai
Masukkan kangkung, ebi, gula, garam dan air secukupnya.
Tambahkan tomat kemudian masak dengan api besar selama 1 menit hingga layu.
Angkat dan sajikan.

Resep Sosis Ayam Manis 

Resep Masakan - Resep Sosis Ayam Manis
bahan-bahan:
  • 5 potong sosis ayam/sapi, potong 2 cm
  • 100 ml minyak goreng
  • 1 bungkus penyedap rasa
  • 1/2 bawang bombay, potong dadu
  • 2 siung bawang putih, cincang
  • 2 sdm saos tomat
  • 1 sdm gula pasir
  • 1/4 sdt lada
  • 100 ml air
  • 1 sdt margarine
Cara memasang
  • Goreng sosis hingga merekah (jangan terlalu kering)
  • Panaskan margarine, tumis bawang putih hingga layu
  • Tambahkan bawang bombay, tumis hingga matang
  • Masukkan semua bumbu, air, aduk dan masak hingga mendidih lalu masukkan sosis
  • Masak sebentar saja (2 menit) angkat.

Lidah Kucing Pelangi

Bahan :
  • 150 gr atau 1sdt margarine
  • 100 gr butter
  • 200 gr gula halus
  • 100 ml putih telur
  • 1 sdt vanilli essence
  • pewarna makanan : merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, serta ungu.
bahan (diayak menjadi satu) : 
  • 200 gr tepung terigu protein rendah
  • 50 gr maizena

Cara membuat :
  • Kocok margarine, mentega serta gula sampe lembut, putih serta mengembang.
  • Masukkan putih telur serta vanila sembari terus dikocok hingga menyatu.
  • Masukkan campuran tepung sembari diaduk hingga rata. untuk jadi 6 adonan sama rata sesudah itu tambahkan masing-masing pewarna.
  • Masukkan masing-masing adonan ke dalam plastik segitiga gunting ujungnya selebar 1cm. spuit diatas loyang lidah kucing cocok susunan warna pelangi.
  • Oven sehingga tepinya kering kuning kecoklatan. keluarkan dari loyang biarkan hingga dingin. simpan di toples kedap udara.

Spaghetti Saus Padang

Bahan :
  • 200 gr spaghetti, rebus dengan 750 ml air  campur 3 sdm minyak
  • 100 gr kerang, rebus
  • 1 sdm keju parut
Saus padang :
  • 2 buah cabe merah, iris serong tipis
  • 2 buah cabe merah, haluskan
  • 2 sdm bawang bombay cincang
  • 1 siung bawang putih, iris tipis
  • 2 sdm saus cabe
  • 1 sdm saus tiram
  • 1/2 sdt tepung maizena
  • 1/4 sdt lada bubuk
  • 175 ml air
  • Garam secukupnya
Cara membuat :
  1. Spaghetti yang telah lunak siram dengan air es
  2. Saus padang : Tumis bawang bombay, bawang putih, cabe merah iris dan cabe halus hingga harum.  Masukkan kerang, saus cabe, saus tiram, garam dan lada.  Aduk rata.  Tambahkan larutan maizena, masak hingga matang dan mengental
  3. Letakkan spaghetti dalam piring saji, siram dengan saus padang.  Taburi dengan keju parut
  4. Sajikan.

Rawon Iga Sapi

Bahan :
  • 750 gr iga sapi, potong
  • 3 liter air
  • 5 lbr daun jeruk
  • 2 batang serai
  • 2 batang daun bawang, iris kasar
Bumbu halus :
  • 4 buah daging kluwek, rendam dalam air panas
  • 10 butir bawang merah
  • 4 siung bawang putih
  • 4 buah cabe merah
  • 1 sdt ketumbar
  • 1 cm Jahe
  • 1 1/2 cm kunyit
  • 1 sdt garam
Cara membuat :
  1. Rebus iga sapi sampai dagingnya matang, air sisa rebusannya akan menjadi 2 liter kaldu sapi.  Saring
  2. Tumis bumbu halus, serai dan daun jeruk sampai harum.  Angkat
  3. Masukkan bumbu tumis ke dalam rebusan iga, aduk sampai mendidih.  Tambahkan daun bawang, kecilkan api.  Masak sampai bumbu meresap
  4. Sajikan rawon dengan taoge, sambal terasi, telur asin dan kerupuk udang

Kare Paru

Bahan :
  • 500 gr paru sapi
  • 500 ml santan
  • 1 buah tomat hijau, iris kasar
  • 2 batang daun bawang, iris kasar
  • 2 lbr daun jeruk
  • 1 batang serai
  • Garam secukupnya
Bumbu yang dihaluskan :
  • 3 siung bawang putih
  • 5 butir bawang merah
  • 1 buah cabe keriting
  • 3 butir kemiri
  • Kunyit 1 ruas jari
  • 1 sdt ketumbar
  • 1/2 cm Jahe
  • 1/4 sdt jintan
Cara membuat :
  1. Tumis bumbu halus hingga harum.  Masukkan paru, daun jeruk dan serai.  Aduk rata
  2. Tuangi santan, aduk rata hingga santan mendidih
  3. Tambahkan tomat, daun bawang dan garam.  Masak hingga paru matang dan empuk
  4. Sajikan

Ayam Goreng Madu

Bahan :
  • 1 buah dada ayam, potong 6
  • 50 gr paprika merah, potong dadu
  • 3 siung bawang putih, haluskan
  • 1/2 sdt lada bubuk
  • Garam secukupnya
Saus madu :
  • 4 sdm madu murni
  • 50 gr bawang bombay, iris memanjang
  • 2 siung bawang purih, haluskan
  • 1 sdt air jeruk lemon
  • 1/2 sdt maizena, larutkan
  • 100 ml air
  • Garam secukupnya
Cara membuat :
  1. Aduk rata daging ayam dengan bawang putih, lada dan garam.  Biarkan dalam lemari es 30 menit sampai bumbu meresap
  2. Keluarkan ayam, goreng sampai matang dan berwarna kecoklata
  3. Saus madu : tumis bawang putih dan bawang bombay hingga harum.  Tuangi air dan madu, aduk rata.  Tambahkan air lemon, garam dan laruta maizena.  Masak hingga mengental
  4. Tuangkan saus madu ke atas ayam goreng
  5. Sajikan

Kue Lumpur Ubi Jalar Kukus

Bahan:
  • Ubi Jalar 250 g
  • telur 3  butir
  • kelapa muda 2 butir
  • kismis 25 g
  • gula pasir 100 g
  • tepung beras 50 g
  • santan 200 cc
Cara Membuat:
  • Kupas kulit ubi jalar dan cuci bersih, kemudian dikukus hingga masak
  • Haluskan ubi jalar yang sudah di kukus
  • Campur ubi jalar yang telah halus dengan gula pasir, tepung beras, telur dan santan. Kemudian di aduk hingga rata dan saring.
  • Adonan ditambah kelapa muda dan kismis sambil diaduk hingga rata
  • Adonan dimasukkan kedalam cetakan kue berbentuk oval yang telah diolesi minyak goreng
  • Adonan yang telah dimasukkan ke dalam cetakan dikukus hingga matang selama kurang lebih 20 menit. Kue lumpur ubi jalar yang telah matang dikeluarkan dari cetakan.
  • Siap disajikan

Serabi Labu Kuning Saus Karamel

BAHAN:
  • 100 gram labu kuning kukus
  • 200 gram tepung terigu protein sedang
  • 1/2 sendok teh garam
  • 1 butir telor ayam
  • 450 ml santan
  •  1 1/2 sendok teh baking powder
SAUS KARAMEL:
  • 200 gram gula pasir
  • 400 ml air
  • 2 lbr daun pandan  simpulkan
  •  1/2 sendok teh garam
  • 1 sendok mkan tepung maizena dan 50 ml larutkan untuk pengental
  • 1/2 butir kelapa muda , ambil dagingnya
Cara Membuat:
  • rebus santan sambil diaduk hingga mendidih angkat dan ukur sebanyak 425 ml santan biarkan hangat
  • campur tepung terigu ,labu kuning,garam dan telur aduk rata
  • tuang santan sedikit demi sedikit sambil dikeplok-keplok selama 20 menit . diamkan selama 30 menit .tambahkan baking powder aduk rata.
  • tuang adonan dicetakan serabi yang sudah panas , biarkan mengembang dan masak diatas api kecil , tutup dan biarkan hingga matang
  • saus : gosongkan gula pasir lalu tuang air aduk hingga larut . masukan daun pandan dan garam sambil diaduk hingga mendidih tambahkan larutan maizena , masak hingga meletup-letup , masukan kelapa muda  aduk rata
  • sajikan serabi dengan sausnya

Sus Ubi

Bahan:
  • 100 gram ubi kuning kukus, dihaluskan
  • 75 gram margarin
  • 200 ml air
  • 1/2 sendok teh garam
  • 1 sendok makan gula pasir
  • 125 gram tepung terigu protein sedang
  • 1/2 sendok teh baking powder
  • 4 butir telur
  • minyak untuk menggoreng
  • 100 gram cokelat masak pekat leleh untuk pencelup
Cara Membuat :
  • Panaskan margarin, air, garam, dan gula pasir sampai mendidih.
  • Masukkan tepung terigu dan ubi. Aduk sampai kalis. Angkat dan biarkan dingin.
  • Tambahkan telur satu per satu dan baking powder sambil dikocok rata.
  • Masukkan dalam kantung plastik segitiga yang diberi spuit.
  • Semprot dalam minyak yang sudah dipanaskan sampai matang.
  • Celup setengah bagian sus dengan bahan pencelup.
SPONGE CAKE

  • Bahan A
  • 20 btr (400 gr) Kuning Telur
  • 6 btr (180 gr) Putih Telur
  • 1/2 sdt Garam
  • 300 gr Gula
  • 20 gr Cake Emulsifer
  • Bahan B
  • 160 gr Terigu protein sedang
  • 20 gr Tepung Maizena
  • 30 gr Susu bubuk full cream
  • Bahan C (Dikocok mengembang)
  • 150 gr Filma Margarine
  • 125 gr Filma BOS
  • Bahan D
  • 1 sdt essence lemon sicilia + pewarna kuning telur secukupnya
  • 1 sdt essence pandan
  • 1 sdm coklat pasta
  • 1 sdm mocha pasta + pewarna hijau muda secukupnya
Cara memasak :
1. Kocok bahan A hingga mengembang dan kental, kemudian masukkan bahan B, kocok kembali hingga kental, masukkan bahan C, aduk rata.
2. Bagi adonan menjadi 4 bagian, yaitu:
Part 1 / 320 gr : Beri pewarna kuning telur + essence lemon
Part 2 / 320 gr : Beri pewarna hijau muda + pandan pasta
Part 3 / 360 gr : Beri mocha pasta
Part 4 / 360 gr : Beri coklat pasta
3. Siapkan 4 loyang persegi panjang ukuran 30x10x3 cm yg sudah dipoles margarin dan dialasi kertas roti. Lalu tuangkan masing-masing adonan.
4. Panggang dengan panas oven 180 derajat celcius selama 25 menit.
5. Setelah matang dan dingin cake dipotong menjadi 2 bagian, lalu dipoles masing-masing dengan buttercream:
Cake kuning dengan buttercream lemon
Cake hijau dengan buttercream pandan
Cake mocha dengan buttercream mocha
Cake coklat dengan buttercream coklat
6. Lalu disusun 2 bagian.
7. Kombinasikan menjadi satu cake kuning, hijau, mocha, dan coklat.
8. Hias dengan buttercream lemon, pandan, mocha, dan coklat.

KUE GULUNG JUSI (KEJU SINGKONG)

Bahan - bahan :
  • 500 gr Singkong Parut
  • 75 gr Kelapa Parut Kering
  • 150 gr Keju Cheddar Parut
  • 100 gr Gula Pasir
  • Secukupnya Pasta Pandan
  • Secukupnya Margarin
Cara memasak :
1. Campur rata singkong, kelapa, gula pasir, pasta pandan.
2. Masukkan dalam loyang tipis 30 x 20 cm dengan dialasi aluminium foil dan diolesi margarin.
3. Panaskan dandang, kukus adonan sekitar 10 menit. Angkat, taburi dengan 100 gr keju parut, gulung memanjang. Padatkan dengan dibungkus aluminium foil lagi. Kemudian kukus kembali sekitar 20 menit.
4. Angkat, taburi dengan sisa keju parut, potong-potong dan siap disajikan.
Keterangan- Bila tidak ada kelapa parut kering bisa menggunakan kelapa parut yang disangrai. - Akan lebih terasa pandannya jika menggunakan perasan daun suji dan daun pandan. 
NASI GORENG HIJAU (NASGOR HIJAU)

Bahan - bahan :
Cara memasak :
1.panaskan minyak,tumis bumbu halus
2.ceplok telur,tumis
3.masukkan nasi,aduk sampai matang
4.sajikan dengan pelengkap

 SAMOSA

Bahan - bahan :
Cara memasak :
1. Buat isi, tumis bawang bombay, bawang putih hingga matang
2. Masukkan daging sapi sambil diaduk hingga berubah warna. Bumbui adas manis, garam, dan ketumbar. Aduk
sampai matang. Angkat dan dinginkan.
3. Ambil kulit lumpia. Isi lalu lipat berbentuk segitiga sambil direkatkan dengan putih telur.
4. Goreng di minyak panas hinggs matang dan mengembang.


 Cumi Asin Masak Kuah Pedas

Bahan - bahan :
  • 13 Bahan : - 100 gr cumi asin, cuci bersih, iris tebal 1 cm - 150 gr udang ukuran kecil, kupas bersih, buang kepala dan ekornya - 150 gr daging sapi, potong dadu kecil - 100 gr tauge, siangi - 1 buah tomat, buang bijinya, potong dadu - air secukupnya Bumbu : - 2 buah cabe merah keriting, iris serong tipis - 2 buah cabe hijau, iris serong tipis - 3 siung bawang putih, iris tipis - 4 siung bawang merah, iris tipis - 1 sdm kecap manis - ½ sdt merica bubuk - 1 sdt gula pasir
Cara memasak :
- Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum.
- Tambahkan irisan cabe merah dan cabe hijau, masak hingga layu.
- Masukkan daging sapi, masak hingga daging berubah warna.
- Tambahkan udang dan cumi, aduk rata hingga udang berubah warna dan beri air secukupnya.
- Masukkan sisa bumbu yg lain, masak hingga mendidih.
- Sesaat sebelum diangkat, masukkan irisan tomat. Aduk rata.
- Angkat dan sajikan hangat.

NASI DAGING PAPRIKA

Bahan - bahan :
  • 3 sdt minyak goreng
  • 1 buah bawang bombay, iris tipis
  • 2 siung bawang putih, cincang halus
  • 300 gram daging sapi, iris tipis
  • 4 sdt Saus Tiram
  • 150 ml Air
  • 1 sdt lada hitam, tumbuk kasar
  • garam secukupnya
  • gula pasir secukupnya
  • 1/2 buah paprika merah, iris tipis
  • 1/2 buah paprika hijau, iris tipis
  • nasi hangat secukupnya
Cara memasak :
1. Panaskan minyak, tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum.
2. Masukkan daging, masak hingga berubah warna. Tambahkan saus tiram, air, lada hitam, garam,gula pasir. Masak hingga daging matang.
3. Beri paprika merah dan paprika hijau. aduk rata. angkat.
4. Letakkan nasi dalam box, sajikan dengan daging paprika.
KeteranganResep ini cocok banget buat bunda-bunda yang kerja di luar rumah karena ini lebih pas dibuat untuk Menu Lunch Box..Lezat, bergizi dan praktis Eh..untuk si kecil bisa juga lo..untuk bekal sekolah

PIZZA MARGARITA

Bahan - bahan :
  • 2 sendok makan minyak zaitun
  • 2 sendok makan saos tomat
  • secukupnya garam
  • secukupnya oregano
  • 150 gram keju mozzarella, potong dadu
  • 125 gram tomat, iris
  • 1 buah bawang bombai, iris (tambahan topping)
  • secukupnya adonan pizza yg sudah siap pakai
Cara memasak :
- Oles rata minyak zaitun di permukaan adonan pizza. Oles kembali dengan saos tomat dan garam, lalu tabur oregano.
- Masukkan loyang ke dalam oven dengan suhu 220 derajat Celcius. Jika sudah tiga perempat matang, tabur keju mozzarella, tomat, dan bawang bombai. Masukkan kembali ke dalam oven selama 5 menit hingga mozzarella meleleh.
- Keluarkan dari oven, pizza siap dihidangkan.
Keteranganjika tidak ada adonan pizza yg sudah siap pakai, bisa juga dipakai 1 kg tepung terigu 1/2 liter air hangat 20 gram garam 4 gram ragi 2 sendok makan minyak zaitun yg dicampur lalu diulen hingga kalis.
PISANG CARAMEL TABUR WIJEN

Bahan - bahan :
  • BAHAN KARAMEL -
  • .250 gram gula pasir
  • 100 ml air
  • BAHAN TABURAN wijen
  • BAHAN POKOK -
  • 10 buah pisang kepok
Cara memasak :
1.potong pisang menjadi 3 bagian,goreng, tiriskan
2.Karamel, masak gula pasir sampai berwarna kecokelatan. Masukkan air dan sedikit-sedikit. Aduk hingga larut.
3.Masukkan pisang goreng. Aduk hingga terbalut rata. Angkat.
4.taburkan wijen hingga rata.

KROKET NASI KEJU

Bahan - bahan :
Cara memasak :
1. Tumis bawang putih dan bawang bombay yang telah dicincang halus dengan mentega
2. Masukkan ayam cincang/suwir dan masak hingga matang
3. Tambahkan daun bawang, susu putih, terigu, garam, merica bubuk dan telur kocok. Masak hingga mendidih
4. Masukkan nasi dan keju parut. Masak hingga matang dan air habis (nantinya agak padat dan lengket).
5. Masih dalam keadaan hangat, bentuk adonan sesuai selera, pisahkan
6. Lumuri adonan yang sudah dibentuk dengan telur dan gulingkan ke tepung roti hingga merata.
7. Goreng hingga kecoklatan.
KeteranganSajikan bersama saus sambal dan mayonaise kalau suka.
PERKEDEL JAGUNG

Bahan - bahan :
Cara memasak :
■campur jagung – telur ayam – bahan tumbuk kasar – bahan iris halus – ketumbar – garam – merica aduk rata sisihkan
■larutkan tepung beras – tepung terigu dan air jadi satu
■tuang adonan jagung ke adonan tepung aduk rata lagi
■panaskan minyak, goreng adonan perkedel se sendok demi se sendok sampai coklat kekuningan.

 NASI GULUNG TELUR DADAR

Bahan - bahan :
Cara memasak :
kocok telur dengan garam dan lada(merica),lalu goreng hingga matang dan angkat.
simpan telur yang sudah di goreng tadi ke dalam piring, lalu masukan nasi hangat,lalu gulung dan potong sesuai selera..^_^..
KeteranganResep ini terinpirasi..Berfikir gimana cara nya biar ifa (Anak) suka ama telor dadar...??? Dan ku buat "NASI GULUNG TELOR DADAR" Iiiihh ifa maem nya banyak deh...akhirnya ifa doyan juga ama telor dadar...hehehe

Selasa, 25 Desember 2012

PERJALANAN PANJANG WANITA RUSIA (AMAZING STORY)


 
Awal mulanya…
Ia seorang gadis Rusia, berasal dari keluarga yang taat beragama, akan tetapi ia seorang penganut kristen ortodox yang sangat fanatik dengan kristennya.
Salah seorang pedagang Rusia menawarinya untuk pergi bersama dengan sekelompok gadis-gadis ke negara teluk untuk membeli alat-alat elektronik yang kemudian akan dijual di Rusia. Demikianlah awal kesepakatan antara pedagang dengan gadis-gadis tersebut.
Ketika mereka telah sampai di sana, laki-laki itu mulai menampakkan taringnya dan mengungkapkan niat jahatnya. Ia menawarkan kepada gadis-gadis tersebut profesi tercela. Ia mulai merayu mereka dengan harta yang melimpah dan hubungan yang luas, sampai sebagian besar gadis-gadis itu terpedaya dan akhirnya menerima idenya, kecuali wanita yang satu ini. Ia sangat fanatik dengan agama kristennya sehingga ia menolak.

Laki-laki itu menertawakannya seraya berkata, “Engkau di negeri ini tersia-sia, engkau tidak memiliki apapun selain pakaian yang engkau pakai … dan aku tidak akan memberikan apapun kepadamu”. Ia mulai menekannya, ia tempatkan wanita itu di sebuah flat (kamar) bersama gadis-gadis yang lain dan ia sembunyikan paspor-paspor mereka. Gadis-gadis yang lain tidak mampu mempertahankan prinsipnya, mereka pun larut bersama arus … sementara ia tetap teguh menjaga kesuciannya. Setiap hari ia selalu mendesak laki-laki itu untuk menyerahkan paspornya atau memulangkan dirinya ke negeri asalnya. Tetapi laki-laki itu menolak. Pada suatu hari ia berusaha untuk mencari paspor itu di flat. Setelah susah payah mencarinya akhirnya ia menemukannya. Langsung saja ia ambil paspor tersebut dan segera kabur dari flat itu.
Ia keluar menuju ke jalan raya, sementara ia tidak punya apa-apa selain pakaian yang dikenakannya. Ia kebingungan, ia orang asing yang tidak tahu kemana harus pergi, tak ada keluarga, tak ada hubungan, tak ada harta, tak ada makanan dan tak ada juga tempat tinggal.
Wanita yang lemah itu benar-benar kebingungan, menoleh ke kanan dan ke kiri. Tiba-tiba ia melihat seorang pemuda yang sedang berjalan bersama tiga orang wanita, ia merasa tentram dengan penampilannya lalu ia menghampirinya dan mulai berbicara dengan bahasa Rusia.
Pemuda itu minta maaf karena ia tidak paham bahasa Rusia. Wanita itu berkata, “Apakah kalian bisa berbicara bahasa Inggris”. Mereka menjawab, “Ya, bisa.” Wanita itu menangis karena gembira, lalu berkata, “Aku seorang wanita dari Rusia, kisahku begini (ia menuturkan kisahnya), aku tidak punya harta dan tempat tinggal, aku ingin pulang ke negeriku, yang aku inginkan dari kalian hanyalah sekedar mau menampungku dua atau tiga hari agar aku dapat mengatur urusanku bersama keluargaku dan saudara-saudaraku di negeriku.”
Pemuda yang bernama Khalid itu merenungkan kata-katanya, ia berfikir boleh jadi wanita ini menipu! Sementara wanita itu melihat kepadanya dan menangis. Lalu Khalid bermusyawarah dengan ibu dan kedua saudara perempuannya.
Pada akhirnya mereka sepakat membawa wanita itu ke rumah. Ia mulai menghubungi keluarganya di Rusia, akan tetapi tidak ada yang menjawab. Jaringan telepon terputus di negeri itu! Padahal ia sudah mengulang-ngulang menelpon setiap jam.
Keluarga itu tahu bahwa wanita itu seorang Kristen. Mereka berusaha untuk berlemah lembut dan santun kepadanya. Wanita itu mencintai mereka dan mereka mengajaknya untuk memeluk Islam. Akan tetapi ia menolak dan tidak ingin berpindah agama, bahkan tidak bersedia sekedar untuk diskusi tentang masalah agama sama sekali, karena ia dari keluarga ortodox yang sangat fanatik membenci Islam dan kaum muslimin!
Khalid pergi ke Pusat Islam dan Dakwah (Islamic Center) lalu membawakan untuknya beberapa buku tentang Islam dalam bahasa Rusia. Wanita itu membacanya dengan seksama. Setelah membaca buku-buku tersebut ia mulai bisa memahami tentang Islam. Pada akhirnya ia terkesan dan kagum dengan agama yang baru ia kenal ini. Hari-hari terus berlalu sementara mereka terus berusaha untuk meyakinkannya hingga akhirnya dia masuk Islam. Semakin hari keislamannya semakin baik. Ia mulai menaruh perhatian terhadap ajaran-ajaran dien dan semangat untuk bergaul dengan wanita-wanita yang shalihah. Setelah memeluk Islam ia takut untuk kembali ke negerinya karena khawatir kembali ke agama Kristen.
Pernikahan…
Karena ia telah menjadi seorang wanita yang muslimah maka akhirnya Khalid pun menikahinya. Ternyata ia lebih teguh dalam memegang dien daripada kebanyakan wanita-wanita muslimah lainnya. Pada suatu hari ia pergi bersama suaminya ke pasar, di sana ia melihat seorang wanita bercadar. Ini adalah untuk pertama kalinya ia melihat seorang wanita berjilbab yang menutupi wajahnya (bercadar). Seorang wanita berjilbab dengan sempurna, ia merasa heran dengan bentuk pakaian tersebut!! Ia berkata kepada suaminya , “Khalid, kenapa wanita itu berpakaian seperti itu? Mungkin wanita itu tertimpa penyakit yang membuat rusak wajahnya sehingga ia menutupinya?”
Khalid menjawab, “Tidak, wanita itu berhijab dengan hijab yang diridhoi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk hamba-hamba-Nya dan yang diperintahkan oleh Rasul-Nya.” Ia terdiam sebentar kemudian berkata, “Ya, benar, ini adalah hijab yang islami, yang dikehendaki oleh Allah untuk kita.”
Khalid berkata, “Dari mana engkau tahu?” Ia menjawab, “Aku sekarang merasakan, jika aku masuk ke pertokoan, mata-mata para pemilik toko itu tidak lepas dari wajahku! Seakan-akan mereka mau menelan wajahku sepotong-sepotong!! Kalau begitu wajahku ini harus ditutup, tidak boleh ada yang melihatnya selain suamiku saja, kalau begitu aku tidak akan keluar dari pasar ini kecuali dengan hijab seperti itu. Di mana kita bisa membelinya?”. Khalid berkata, “Tetaplah terus dengan hijabmu ini, seperti ibu dan saudara-saudara perempuanku.” Ia menjawab, “Tidak, aku ingin hijab seperti yang diinginkan Allah.”
Hari-hari terus berlalu atas wanita ini sementara tidak ada yang bertambah kecuali keimanannya. Orang-orang yang ada di sekelilingnya menyukainya, hati dan perasaan Khalid pun terkuasai olehnya.
Pada suatu hari ia melihat paspornya, ternyata hampir habis masa berlakunya dan harus segera diperpanjang. Yang paling sulit adalah paspor itu harus diperpanjang di kota tempat dulu ia tinggal. Jadi mesti pergi ke Rusia. Jika tidak, maka ia akan dianggap pendatang gelap. Khalid memutuskan untuk pergi bersamanya, karena wanita itu tidak mau bepergian tanpa disertai mahram.
Mereka berdua naik pesawat jawatan penerbangan Rusia (Russian Air Lines) sementara wanita itu tetap dengan hijabnya yang sempurna!! Ia duduk di samping suaminya dengan mantap dan penuh kewibawaan. Khalid berkata kepadanya, “Aku khawatir kita menemui kesulitan-kesulitan karena hijabmu ini.” Ia menjawab, “Subhanallah! engkau ingin agar aku mentaati orang-orang kafir tersebut dan mendurhakai Allah? Tidak, demi Allah, terserah mereka mau ngomong apa.”
Orang-orang mulai memandanginya. Dan para pramugari mulai membagi-bagikan makanan dan khamr (bir) kepada para penumpang. Tak lama kemudian khamr mulai beraksi di kepala mereka, kata-kata kasar mulai bermunculan dari orang-orang di sekelilingnya yang diarahkan kepadanya. Ada yang membuat lelucon (humor), ada yang tertawa, ada juga yang mengolok-olok. Mereka berdiri di samping wanita itu dan mengomentari dirinya. Sementara Khalid melihat ke arah mereka tanpa memahami ucapan mereka sedikitpun. Adapun wanita itu tersenyum dan tertawa serta menerjemahkan omongan mereka kepadanya. Sang suami marah, tetapi wanita itu berkata, “Jangan, jangan engkau bersedih, jangan merasa sempit dada, ini perkara kecil dibandingkan ujian dan cobaan iman yang dialami oleh para sahabat Nabi, baik yang laki-laki maupun perempuan.” Wanita itu bersabar, demikian juga sang suami, hingga pesawat itu mendarat.
Di Rusia…
Khalid berkata, “Ketika kami turun di bandara, aku menyangka bahwa kami akan pergi ke rumah keluarganya dan tinggal di sana, setelah itu akan menyelesaikan pengurusan perpanjangan paspor kemudian pulang. Akan tetapi pandangan istriku ternyata cukup jauh.”
Wanita itu berkata, “Keluargaku masih menganut kristen ortodox semua, mereka fanatik dengan agamanya. Oleh karena itu aku tidak ingin ke sana sekarang! Tetapi kita akan menyewa sebuah kamar di satu tempat dan tinggal di sana lalu mengurus perpanjangan paspor. Nanti sebelum pulang, kita berkunjung ke rumah keluargaku.” Khalid pun menyetujui usulan yang bagus itu.
Kami pun menyewa sebuah kamar dan bermalam di situ. Keesokan harinya kami pergi ke kantor bagian pengurusan paspor. Kami menemui petugas dan ia meminta agar kami menyerahkan paspor yang lama berikut foto pemiliknya. Istriku menyerahkan fotonya yang hitam putih, yang tak terlihat dari tubuhnya kecuali bagian wajahnya saja.
Petugas itu berkata, “Foto ini menyalahi aturan, kami minta foto yang berwarna, dan terlihat di situ wajah, rambut dan leher dengan sempurna!!” Istriku menolak menyerahkan selain foto itu. Kami pun pergi ke petugas kedua lalu petugas yang lainnya lagi, akan tetapi mereka semua minta foto yang tidak berjilbab, sementara istriku berkata, “Tidak mungkin aku berikan kepada mereka foto yang tabarruj (terbuka auratnya) selama-lamanya.” Para petugas itu pun menolak melayani permintaan kami. Kemudian kami menuju ke pimpinan utama mereka yang perempuan.
Istriku berusaha semampunya meyakinkan pimpinan itu agar mau menerima foto tersebut. Akan tetapi ditolak. Istriku mulai mendesak seraya berkata, “Apakah tidak engkau lihat rupaku yang sebenarnya lalu engkau bandingkan dengan yang ada di foto itu? Yang penting wajah terlihat, adapun rambut bisa saja berubah. Bukankah foto ini sudah cukup?!”
Pimpinan itu tetap bersikeras bahwa aturan tidak membolehkan foto seperti itu. Maka istriku berkata, “Saya tidak akan menyerahkan selain foto-foto ini, lalu apa jalan keluarnya?” Sang pimpinan berkata, “Tidak ada yang bisa menyelesaikan masalah ini kecuali direktur utama di kantor pusat pengurusan paspor yang berada di Moskow.” Maka kami pun keluar dari kantor tersebut.
Ia menoleh kepadaku seraya berkata, “Wahai Khalid, kita akan pergi ke Moskow.” Ketika itu aku berkata kepadanya, “Sudahlah, serahkan saja foto yang mereka inginkan itu, bukankah Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya? Maka bertakwalah kepada Allah semampumu. Dan ini sesuatu yang darurat, sementara paspor itu tidak akan dilihat kecuali oleh segelintir orang, itupun untuk sesuatu yang darurat, kemudian setelah itu engkau sembunyikan di rumahmu sampai habis masa berlakunya. Lepaskan dirimu dari kesulitan-kesulitan ini, kita tidak perlu pergi ke Moskow.”
Ia menjawab, “Tidak, tidak mungkin aku tampil dengan bentuk yang tabarruj (membuka aurat) setelah aku mengenal agama Allah ini.”
Di Moskow…
Ia mendesakku, akhirnya kami pun pergi ke Moskow, lalu kami menyewa sebuah kamar dan tinggal di situ. Keesokan harinya kami pergi ke kantor pusat pengurusan paspor. Kami menemui petugas pertama, kedua dan ketiga. Pada akhirnya kami terpaksa menghadap direktur utama. Kami menemuinya, ternyata ia termasuk orang yang paling buruk akhlaknya! Ketika ia melihat paspor, ia membolak-balik foto-foto kemudian mengarahkan pandangannya ke arah istriku, seraya berkata, “Siapa yang bisa membuktikan kepadaku bahwa engkau adalah pemilik foto-foto ini?” Ia ingin agar istriku membuka wajahnya agar dapat melihatnya. Istriku berkata kepadanya, “Katakan saja kepada salah seorang pegawai wanita yang ada di sini atau sekretaris wanita untuk menemuiku lalu aku bersedia membuka wajahku untuknya, sehingga ia dapat mencocokkan foto-foto itu. Adapun engkau maka tidak akan bisa mencocokkannya, aku tidak akan membuka wajahku untukmu.”
Orang itu marah lalu mengambil paspor lama dan foto-fotonya berikut berkas-berkas lainnya kemudian dijadikan satu dan dilemparkan ke laci meja pribadinya. Ia berkata kepada istriku, “Engkau tidak akan bisa memperoleh paspor yang lama ataupun yang baru kecuali jika engkau serahkan kepadaku foto-foto yang benar-benar cocok dan kami bisa mencocokkannya denganmu.”
Istriku mulai berbicara kepadanya dan berusaha untuk meyakinkannya. Kedua orang itu berbicara dengan bahasa Rusia, sementara aku memandangi keduanya tanpa faham sedikitpun pembicaraan mereka. Aku marah … tetapi aku tak dapat berbuat apa-apa, sementara orang itu mengulang-ngulang, “Engkau harus mendatangkan foto-foto yang sesuai dengan syarat-syarat kami.”
Istriku tetap berusaha untuk meyakinkannya… tetapi tidak ada hasilnya! Akhirnya ia diam dan berdiri, aku menoleh kepadanya dan mengulangi perkataanku sebelumnya, “Wahai istriku yang terhormat, Allah tidak akan memberikan beban kepada seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, dan kita dalam keadaan darurat, sampai kapan kita berkeliling di kantor-kantor pengurusan paspor?”
Dia menjawab, “Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia adakan baginya jalan keluar dan Dia karuniakan kepadanya rizki dari arah yang tidak diduga-duga.”
Perdebatan antara aku dengannya semakin sengit, direktur pengurusan paspor itupun marah dan kami diusir dari kantornya. Kami keluar sambil menyeret langkah-langkah kami, perasaanku antara kasihan dan marah kepada istriku. Kami pun pergi untuk saling mempelajari perkara ini di kamar kami. Aku berusaha untuk meyakinkannya, akan tetapi ia tetap bersungguh-sungguh meyakinkanku, sampai larut malam. Kami pun shalat Isya’. Fikiranku tetap risau dengan musibah ini, kemudian kami makan malam seadanya lalu aku letakkan kepalaku untuk tidur.
Bagaimana engkau bisa tidur…
Ketika ia melihatku seperti itu, wajahnya berubah lalu menoleh kepadaku seraya berkata, “Khalid, engkau akan tidur?!” Aku menjawab, “Ya, apakah engkau tidak merasa capek?!”
Ia berkata, “Subhanallah, dalam kondisi yang sulit ini engkau bisa tidur?! Kita sedang melewati saat-saat yang kita harus lari kepada Allah, bangun dan mohonlah kepada Allah dengan sungguh-sungguh, karena ini adalah waktu untuk memohon.”
Aku pun bangun dan shalat sesuai dengan yang Allah kehendaki untukku, kemudian aku tidur, adapun dia tetap berdiri untuk shalat dan shalat, setiap kali aku terbangun dan melihatnya, aku dapati dia masih dalam keadaan ruku’ atau sujud atau berdiri atau berdoa atau menangis, sampai terbit fajar. Kemudian ia membangunkanku seraya berkata, “Telah masuk waktu fajar, mari kita shalat berjam’ah.”
Aku pun bangun, berwudhu’ dan shalat berjama’ah, kemudian ia tidur sejenak. Setelah matahari terbit ia terbangun seraya berkata, “Mari kita pergi ke kantor pengurusan paspor!!”
Aku berkata, “Kita akan pergi ke kantor pengurusan paspor lagi?! Dengan argumen apa?! Mana foto-fotonya, kita masih belum memiliki foto-foto itu!!”
Ia berkata, “Marilah kita pergi dan berusaha, jangan putus asa dari rahmat Allah.” Kami pun pergi. Demi Allah, ketika kaki-kaki kami menginjak lantai ruang pertama kantor pengurusan paspor tersebut dan mereka melihat istriku -yang sudah mereka ketahui sebelumnya- dengan hijabnya itu, tiba-tiba salah seorang petugas memanggil, ”Engkau Fulanah?”
Istriku menjawab, “Ya, benar!” Petugas itu berkata, “Ambillah paspormu.” Dan ternyata paspor itu telah beres, lengkap dengan foto-fotonya yang berjilbab. Aku merasa gembira, lalu ia menoleh kepadaku seraya berkata, “Bukankah telah aku katakan kepadamu, barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia adakan baginya jalan keluar.”
Tatkala kami ingin keluar, petugas itu berkata, “Kalian harus kembali ke kota yang kalian datangi pertama kali agar paspor Anda distempel di sana.” Kami pun kembali ke kota yang pertama dan aku berkata dalam hatiku, ini adalah kesempatan untuk mengunjungi keluarganya sebelum kami meninggalkan Rusia. Akhirnya kami sampai di kota keluarganya. Kami menyewa sebuah kamar kemudian kami menstempel paspor tersebut.
Perjalanan yang penuh siksaan…
Kami pergi mengunjungi keluarganya. Ternyata rumah itu tampak kuno dan sederhana. Nampak jelas ada tanda-tanda kemiskinan di sana. Kami mengetuk pintu rumah tersebut dan yang membukakan pintu adalah kakak laki-lakinya yang tertua, ia seorang pemuda yang kekar otot-ototnya. Istriku gembira dapat bertemu dengan kakaknya, ia membuka wajahnya dan tersenyum serta mengucapkan selamat berjumpa! Adapun sang kakak -ketika pertama kali melihat adiknya- wajahnya terlihat gembira dengan kepulangannya yang selamat tapi bercampur heran karena pakaiannya yang hitam dan menutup semuanya itu.
Istriku masuk sambil tersenyum dan memeluk saudaranya. Aku pun ikut masuk di belakangnya dan duduk di ruang tamu, aku duduk seorang diri. Adapun dia, terus masuk ke dalam rumah. Aku mendengar mereka berbicara dengan bahasa Rusia. Aku tidak faham sama-sekali, tetapi aku perhatikan nada suara mereka semakin meninggi dan keras!! Logatnya pun berubah!! Teriakan mulai meninggi!!… Tiba-tiba mereka semua meneriaki istriku, sementara ia membela diri dan menyanggah perkataan mereka. Aku merasa ada hal yang tidak baik dalam urusan ini, tetapi aku tidak bisa memastikannya karena aku tidak faham sedikitpun dari pembicaraan mereka.
Tiba-tiba suara mereka semakin mendekat ke ruangan tamu –dimana aku berada di situ- kemudian keluarlah tiga orang pemuda dipimpin oleh seorang yang agak tua menemuiku. Pada mulanya aku menduga bahwa mereka akan menyambut kedatangan suami dari anak mereka! Ternyata mereka menyerangku seperti binatang buas. Tiba-tiba sambutan berubah menjadi pukulan-pukulan dan tamparan-tamparan!! Aku berusaha untuk membela diri dari serangan mereka, aku berteriak dan minta tolong, hingga habis kekuatanku. Aku merasa di rumah inilah akhir hidupku. Mereka semakin menghujaniku dengan pukulan-pukulan. Sementara itu aku berusaha menoleh ke sekitarku, aku berusaha mengingat-ingat dari pintu mana aku tadi masuk supaya aku bisa keluar. Ketika aku melihat pintu, aku segera bangkit membuka pintu dan kabur. Sementara mereka mengejar di belakangku. Aku masuk di tengah kerumunan orang hingga tersembunyi dari mereka.
Kemudian aku menuju ke kamarku yang kebetulan tidak jauh dari rumah itu. Aku berdiri membersihkan darah dari wajah dan mulutku. Aku melihat diriku, ternyata pukulan dan tamparan-tamparan itu meninggalkan bekas pada kening, pipi dan hidungku. Darah mengalir dari mulutku, pakaianku robek. Aku memuji Allah yang telah menyelamatkanku dari binatang-binatang buas tersebut. Tetapi aku berkata dalam hati, “Aku telah selamat, tetapi bagaimana dengan istriku?!” Wajahnya terbayang-bayang di hadapanku, apakah ia juga menerima pukulan dan tamparan sepertiku? Laki-laki saja hampir-hampir tak sanggup menghadapinya… sementara ia adalah seorang wanita, apakah ia mampu menanggungnya?! Aku khawatir wanita yang lemah itu roboh…
Inikah saatnya perpisahan…??
Syetan mulai bekerja dan membisikkan kepadaku, “Ia akan murtad dari agamanya dan kembali menjadi Kristen, lalu engkau akan kembali ke negerimu seorang diri.” Aku jadi bingung, apa yang harus aku perbuat? Di negeri ini, kemana aku harus pergi, apa yang mesti aku lakukan? Nyawa di negeri ini murah, engkau bisa menyewa seseorang untuk membunuh orang lain hanya dengan sepuluh dollar!! Uuuh … bagaimana kalau keluarga istriku menyiksanya lalu ia menunjukkan kepada mereka tempatku, kemudian mereka mengutus seseorang untuk membunuhku di kegelapan malam…?
Aku kunci kamar, aku tetap merasa takut dan cemas sampai pagi. Kemudian aku berganti pakaian lalu pergi untuk mencari-cari informasi, aku lihat rumah mereka dari kejauhan, aku mengawasinya dan mengikuti apa yang terjadi di situ. Akan tetapi pintunya tertutup. Aku terus menunggu. Tiba-tiba pintu terbuka dan keluarlah tiga orang pemuda dan seorang tua. Ketiga pemuda itulah yang menyiksaku. Dari penampilannya nampaknya mereka akan pergi ke tempat kerja. Pintu pun tertutup dan terkunci kembali. Aku tetap mengawasi dan mengintai. Aku berharap dapat melihat wajah istriku, akan tetapi tak berhasil.
Aku terus mengawasinya sampai berjam-jam. Kemudian para laki-laki yang pergi itu kembali dari pekerjaan mereka dan memasuki rumah mereka. Aku merasa lelah, lalu kembali ke kamarku.
Pada hari kedua, aku pergi mengawasi kembali. Akan tetapi aku tidak melihat istriku. Pada hari ketiga pun sama. Aku sudah putus asa akan kehidupannya, aku menduga ia sudah mati karena kerasnya siksaan atau dibunuh! Akan tetapi seandainya ia telah mati tentu paling tidak akan terlihat kesibukan di rumah itu, akan ada yang datang untuk berta’ziah (melayat) atau menjenguk. Akan tetapi ketika aku tidak melihat sesuatu yang aneh. Akhirnya aku meyakinkan diriku bahwa ia masih hidup dan kesempatan bertemu kembali masih ada.
Pertemuan…
Pada hari yang keempat, aku tidak sabar untuk duduk di kamarku, lalu aku pergi untuk mengawasi rumah mereka dari kejauhan. Ketika para pemuda itu pergi bersama ayah mereka ke tempat kerjanya seperti biasa, sementara aku tetap mengawasi dan berharap, tiba-tiba pintu terbuka… dan ternyata wajah istriku terlihat dari balik pintu.
Ia menoleh ke kanan dan ke kiri, aku melihat ke wajahnya, ternyata penuh dengan lingkaran-lingkaran merah dan bekas-bekas pukulan yang membiru, karena banyaknya pukulan dan tamparan. Pakaiannya bersimbah darah. Aku merasa cemas dan iba ketika melihat penampilannya. Aku segera menghampirinya. Aku melihatnya semakin jelas, ternyata darah mengalir dari luka-luka di wajahnya. Kedua tangan dan kakinya pun mengalirkan darah. Pakaiannya robek-robek, tidak tersisa kecuali secarik kain sederhana yang menutupinya. Kedua kakinya terikat dengan belenggu!! Kedua tangannya pun diikat ke belakang dengan rantai. Tatkala aku melihatnya seperti itu aku menangis. Aku tidak dapat menguasai diriku, aku panggil ia dari kejauhan…
Keteguhan…
Istriku berkata kepadaku sambil menahan air matanya dan merintih karena pedihnya siksaan, “Dengarkan wahai Khalid, jangan engkau mencemaskan diriku, aku tetap teguh di atas perjanjian. Demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, apa yang aku temui sekarang ini tidak sebanding seujung rambut pun dengan apa yang ditemui oleh para sahabat dan tabi’in, apalagi para Nabi dan Rasul. Dan aku mengharap agar engkau tidak ikut campur dalam urusan antara aku dan keluargaku, dan pergilah cepat-cepat sekarang juga serta tunggulah di kamar sampai aku datang, insya Allah, akan tetapi perbanyaklah doa, qiyamullail dan shalat.”
Aku pun pergi dari sisinya sementara aku merasa sangat iba dan sedih atas dirinya, aku tinggal di kamarku sehari penuh menunggunya, aku mengharapkan kedatangannya. Hari berikutnya pun lewat. Hari ketiga juga berlalu, sampai malam telah larut, tiba-tiba pintu kamarku diketuk! Aku terkejut… siapakah gerangan yang di balik pintu?! Siapa yang mengetuk itu? Akan merasa sangat takut, siapa yang datang pada tengah malam begini? Boleh jadi keluarganya telah mengetahui tempatku, atau boleh jadi istriku telah mengaku lalu keluarganya datang untuk membunuhku. Aku ditimpa ketakutan seperti mau mati, tidak ada jarak antara aku dengan kematian kecuali seujung rambut. Aku bertanya dengan mengulang-ulang, “Siapa yang mengetuk pintu itu?”
Tiba-tiba terdengar suara istriku berkata dengan penuh kelembutan, “Bukalah pintu, aku Fulanah.” Kemudian aku nyalakan lampu kamar dan aku buka pintu. Ia masuk dalam keadaan gemetar dan kondisi yang mengenaskan, sementara luka-luka disekujur tubuhnya. Ia berkata, “Cepat kita pergi sekarang!” Aku berkata, “Sementara keadaanmu seperti ini?!” Ia menjawab, “Ya, cepatlah.” Aku mulai membereskan pakaianku sementara ia mengambil kopernya, ia mengganti pakaiannya dan mengeluarkan hijab dan ‘aba’ah (mantel luar) nya lalu dipakainya. Kami segera mengambil semua barang-barang kami lalu turun dan naik taksi. Wanita yang lemah itu menghempaskan tubuhnya yang lapar dan penuh luka itu ke kursi mobil…
Ke Bandara …
Begitu aku naik taksi, aku langsung berkata kepada sopir dengan bahasa Rusia, “Ke bandara pak!” Aku memang sudah mengetahui beberapa kata dalam bahasa Rusia. Tetapi istriku berkata, “Tidak, kita tidak akan pergi ke bandara, tetapi kita akan pergi ke suatu desa.”
Aku bertanya, “Kenapa? Bukankah kita akan kabur?!” Ia menjawab, “Benar, akan tetapi jika keluargaku tahu akan kepergianku mereka pasti akan segera mencari kita di bandara. Kita pergi saja ke suatu desa, jika kita telah sampai di desa tersebut kita akan turun, lalu naik mobil lain ke desa yang lainnya, kemudian ke desa lainnya, kemudian ke sebuah kota lain yang di situ ada bandara internasional.”
Ketika kami telah sampai di bandara internasional, kami segera memesan tiket untuk pulang ke negeri kami, akan tetapi pemesanan terlambat, lalu kami menyewa sebuah kamar dan tinggal di situ. Tatkala kami sudah merasa tenang tinggal di kamar, istriku melepas aba’ah (mantel luar) nya. Aku melihat kepadanya, ya Allah … ternyata tidak ada satu tempat pun yang selamat dari darah!! Kulitnya tercabik, darah-darah yang membeku, rambut yang terpotong-potong dan bibir yang membiru …
Kisah yang menakutkan…
Aku bertanya kepadanya, “Apa yang telah terjadi?.” Ia menjawab, “Ketika kita telah masuk ke rumah, aku duduk bersama keluargaku, lalu mereka berkata kepadaku, ‘Pakaian apa ini?!! Aku menjawab, ‘Ini adalah pakaian Islam.’ Mereka berkata, ‘Dan siapakah laki-laki itu?!’ Aku menjawab, ‘Dia suamiku, aku telah masuk Islam dan menikah dengan laki-laki tersebut.’ Mereka berkata, ‘Tidak mungkin ini terjadi!’”
Kemudian aku berkata, “Dengarkanlah dulu ceritaku.” Lalu aku ceritakan kepada mereka kisah laki-laki Rusia yang ingin menarikku ke lembah prostitusi, lalu bagaimana aku bisa lari darinya, kemudian pertemuanku denganmu. Mereka berkata, “Seandainya engkau menempuh jalan prostitusi tentu lebih kami sukai daripada engkau datang kepada kami sebagai muslimah.” Mereka juga berkata kepadaku, “Sekali-kali engkau tidak akan bisa keluar dari rumah ini kecuali sebagai wanita kristen orthodox atau mayat yang kaku!!”
Sejak saat itu mereka menyiksa dan memukuliku, kemudian mereka menuju kepadamu dan memukulimu, sementara aku mendengar mereka memukulimu dan engkau berteriak minta tolong, sedangkan aku saat itu dalam keadaan terikat. Dan ketika engkau lari, saudara-saudaraku kembali kepadaku dan menumpahkan cacian serta cercaannya kepadaku. Kemudian mereka pergi dan membeli rantai belenggu, lalu mereka mengikatku.
Mereka mulai mencambukku, aku merasakan cambukan yang meninggalkan bekas, mereka mencambukku dengan cambuk-cambuk yang aneh dan asing!! Setiap hari pemukulan dimulai ba’da ‘ashar sampai tiba waktu tidur, adapun di pagi hari, ayah dan saudara-saudaraku pergi ke tempat kerja, sedangkan ibuku di rumah. Nah, inilah waktu istirahatku satu-satunya. Tidak ada di sampingku selain adik perempuan yang umurnya 15 tahun. Ia mendatangiku dan menertawakan keadaanku. Percayakah engkau bahwa hingga tidur pun aku dalam keadaan pingsan? Mereka mencambukku sampai aku pingsan dan tertidur. Mereka hanya menuntut dariku agar murtad dari Islam, tetapi aku menolaknya dan berusaha keras untuk bersabar. Setelah itu adik perempuanku mulai bertanya kepadaku, “Kenapa engkau tinggalkan agamamu dan agama ibu, ayah serta kakek-kakekmu?.”
Dia adakan baginya jalan keluar …
Aku berusaha untuk meyakinkannya, aku jelaskan kepadanya tentang dien ini, aku terangkan tentang tauhid, lalu ia pun mulai merasa puas dan terkesan!! Gambaran tentang Islam mulai jelas di hadapannya!! Tiba-tiba aku dikejutkan olehnya ketika ia berkata, “Engkau di atas kebenaran … inilah agama yang benar, inilah agama yang seharusnya aku anut juga!!” Kemudian ia berkata kepadaku, “Aku akan membantumu.” Aku menjawab, “Jika engkau memang ingin membantuku maka bantulah aku untuk menemui suamiku.”
Adik perempuanku mulai melihat dari atas rumah, lalu ia melihatmu sedang berjalan, ia segera berkata kepadaku, “Sesungguhnya aku melihat seorang laki-laki yang begini dan begitu cirinya.” Aku berkata, “Dialah suamiku, jika engkau melihatnya maka bukakanlah pintu untukku agar aku bisa berbicara kepadanya.”
Dan benar, ia pun membukakan pintu lalu aku keluar dan berbicara kepadamu, akan tetapi aku tidak bisa keluar menghampirimu karena aku dalam keadaan terikat dengan dua rantai belenggu yang kuncinya dipegang oleh saudaraku, dan rantai yang ketiga diikatkan ke salah satu tiang rumah agar aku tidak bisa keluar. Kuncinya dipegang oleh adik perempuanku ini dan akan dibukanya bila aku hendak ke kamar mandi.
Ketika aku berbicara kepadamu waktu itu dan aku meminta kepadamu agar tetap tinggal sampai aku datang, keadaanku masih terikat dengan rantai belenggu. Lalu aku mulai meyakinkan adik perempuanku tentang Islam, maka ia pun masuk Islam dan ingin berkorban dengan pengorbanan yang lebih besar dari pengorbananku. Ia pun memutuskan untuk melepasku agar bisa keluar rumah, akan tetapi kunci-kunci rantai belenggu dipegang oleh saudaraku dan ia sangat menjaganya.
Pada hari tersebut, adik perempuanku menyiapkan untuk saudara-saudaraku khamr yang kental dan berat. Lalu mereka pun meminumnya sampai mabuk berat dan tidak sadar sama sekali. Kemudian adikku mengambil kunci tersebut dari kantong saudaraku dan membuka rantai-rantai belenggu itu dariku. Lalu aku datang menemuimu pada kegelapan malam itu.
Aku bertanya kepada istriku, “Bagaimana adik perempuanmu? Apa yang akan terjadi dengannya?” Ia menjawab, “Tidak masalah, aku sudah meminta kepadanya agar merahasiakan ke-Islamannya sampai kita bisa memikirkan urusannya.”
Kami pun bisa tidur malam itu, dan keesokan harinya kami pulang ke negeri kami. Begitu kami sampai di negeri kami, langsung aku masukkan istriku ke rumah sakit. Ia tinggal di situ beberapa hari menjalani pengobatan karena bekas cambukan-cambukan dan penyiksaan. Dan sekarang ini kami berdoa untuk adik perempuannya agar Allah Subhanahu wa Ta’ala meneguhkan hatinya di atas dien-Nya.

(Kisah ini dikutip dari kaset yang berjudul Qishash Mu’atstsirah, oleh Dr. Ibrahim Al Faris. Sumber: Majalah Qiblati).