Senin, 21 September 2015

BANSER GP ANSOR AMANKAN SHOLAT IDUL ADHA TGL. 23 SEPTEMBER 2015 WARGA MUHAMMADIYAH


Banser Amankan Salat Idul Adha Warga Muhammadiyah Foto: M Agung Rajasa
diunggah dari detik22/9/2015Jakarta - Solidaritas ditunjukkan Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor). Ketum GP Ansor Nusron Wahid menginstruksikan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) menghormati dan mengamankan salat Idul Adha warga Muhammadiyah 23 September besok.

"Perbedaan itu rahmat dan hak warga negara dalam menyakini sebuah keyakinan agama. Kita wajib menghormati dan menjunjung tinggi," kata Nusron Wahid dalam pernyataan tertulis yang diterima, Selasa (22/9/2015).

Nusron mengatakan, Banser harus bahu membahu dengan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) dalam rangka menyukseskan pelaksanaan Hari Raya Qurban atau Idul Adha tahun 2015 ini. Perbedaan penetapan Idul Adha antara Muhammadiyah yang akan melaksanakan salat Id 23 September besok dengan pemerintah yang menetapkan salat Id pada 24 September harus disikapi dengan saling menghormati dan menghargai.

"Ansor sudah perintahkan Banser untuk bahu membahu dengan KOKAM Pemuda Muhammadiyah. Ini sikap untuk menghormati dan mengamankan salat Idul Adha warga Muhammadiyah," ujar Nusron menegaskan instruksinya.

Kepala BNP2TKI ini mengatakan perbedaan dalam menetapkan tanggal pelaksanaan Idul Adha, maupun Idul Fitri, adalah suatu keniscayaan mengingat metode yang dipakai berbeda. Dan dari perbedaan metode itu, yakni metode hisab yang digunakan Muhammadiyah, maupun NU yang metodenya sama dengan yang digunakan pemerintah, yakni metode ru'yah, sama-sama diyakini kebenarannya.

"Kalau perbedaan ini disikapi secara tenang sebagai hal yang biasa saja, tentu rakyat juga tenang menjalaninya. Makanya, kami di Ansor ingin menunjukkan bahwa perbedaan ini bukanlah masalah, kita tetap bahu-membahu dan saling menghormati," ujar caleg peraih suara tertinggi di Pemilu 2014 ini.

Nusron pun berharap agar semua pihak, khususnya para ulama, bisa melihat secara jernih perbedaan ini. Tidak perlu dibesar-besarkan, apalagi dengan saling memojokkan yang akan memancing reaksi di kalangan warga.

"Bahkan, bagi warga juga bisa mendapat hikmahnya secara langsung dari sikap saling menghormati ini. Karena para warga bisa ikut mendapatkan berkah kurban baik di hari tanggal 23 September maupun di hari tanggal 24 September," kata Nusron.

Jadi, lanjut Nusron, tuntutan dan kewajiban untuk saling menghargai dan menghormati inilah yang harus ditunjukkan oleh warga muslim. Jangankan perbedaan di internal umat Islam, untuk perbedaan antarumat beragama juga sesuai konstitusi dijamin dan dilindungi sehingga dalam menyikapinya haruslah dengan sikap saling menghormati.
(van/tor)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar