Kamis, 10 Januari 2013

SELAIN DI SURINAME DAN NEW CALEDONIA DAN BELANDA MADAGASCAR JUGA KETURUNAN INDONESIA

kabar--aneh.blogspot.com - Misteri Wanita Indonesia Temukan Madagaskar

Ini salah satu episode aneh dalam kisah pengembaraan manusia: faktor ketidaksengajaan menuntun orang menemukan Madagaskar. Seperti dimuat situs sains, Physorg.com, sejak lama Madagaskar menjadi daya tarik bagi para antropolog. Salah satu alasannya, mengapa manusia tak menjamahnya selama ribuan tahun. Pulau keempat terbesar dunia itu sebelumnya hanya dihuni para lemur.

Tim ilmuwan biologi molekular yang dipimpin Murray Cox dari Massey University Selandia Baru menggunakan uji DNA dari 266 orang dari tiga etnik Malagasy -orang asli Madagaskar, untuk menguak teka-teki migrasi itu. Mereka menemukan, sekitar 1.200 tahun lalu, sekelompok manusia untuk kali pertamanya menginjakkan kaki di Madagaskar.

Diduga karena kapal yang karam. Hasil analisa gen dari mitokondria -baterai sel yang gennya diwariskan dari ibu, menyimpulkan, 30 perempuan termasuk penemu Madagascar, 28 di antaranya dipastikan dari Indonesia.



kabar--aneh.blogspot.com - Misteri Wanita Indonesia Temukan Madagaskar


Para ilmuwan juga memastikan, pembawa kromosom Y -yang diwariskan garis ayah berasal dari nusantara, hanya belum diketahui pasti berapa jumlahnya. Simulasi komputer menunjukkan, pemukiman pertama di Madagaskar ada pada tahun 830 Masehi.

Saat yang bersamaan dengan berkembangnya perdagangan nusantara di bawah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya, yang berpusat di Sumatera. Tak hanya soal DNA, ada faktor lain yang menunjukkan kontribusi nusantara, yakni bahasa.








 Madagaskar dihuni oleh manusia untuk pertama kalinya pada 2000 tahun yang lalu. Penghuni Madagaskar pertama adalah orang Indonesia atau campuran keturunan Indonesia/Afrika. Para pedagang Arab kemudian datang pada 800-900 Masehi berdagang di sepanjang pantai bagian utara.

Orang Eropa pertama yang melihat Madagaskar adalah kapten kapal Portugis, Diogo Dias, pada 10 Agustus tahun 1500, setelah kapalnya berubah haluan karena angin ketika berlayar menuju India. Dia menamakan pulau itu St. Lawrence. Kemudian pada tahun 1700-an, bangsa Perancis berusaha membangun posisi militer di pantai utara tetapi kembali mengalami kegagalan. Hingga akhir abad 19, satu-satunya wilayah yang berhasil dikuasai oleh bangsa Perancis adalah Sainte Marie.

Sementara itu, sepanjang tahun sekitar 1700-an, orang-orang suku Sakalava di pantai barat membangun kerajaan pertama di Madagaskar. Pada tahun 1810, lawan-lawan mereka, suku Merina, membangun kerajaan di hampir semua tempat di pulau tersebut. Raja mereka, Radama, membangun hubungan dengan bangsa Inggris dan membuka jalan bagi missionaris untuk menyebarkan agama Kristen di pulau tersebut dan membuat catatan tentang Malagasy. Di bawah rezim raja Radama, sebuah revolusi industri kecil membawa ide industri ke pulau tersebut. Radama meninggal karena dibunuh mantan istrinya, Ranalova, yang meneror negeri selama 33 tahun dengan menganiaya umat kristen, mengusir bangsa asing, membunuh lawan-lawan politik, dan menghidupkan kembali tradisi membunuh bayi yang lahir pada hari sial. Setelah kematian Ranalova, hubungan dengan bangsa Eropa kembali terjalin.

Pada tahun 1883, bangsa Perancis menginvasi Madagaskar dan pada 1896 Perancis berkuasa di negara tersebut, dan akhirnya Madagaskar menjadi jajahan Perancis. Bangsa Perancis memfungsikan Madagaskar sebagai sumber kayu dan rempah-rempah yang eksotis, seperti vanilla. Orang-orang Malagasy memberontak terhadap Perancis, dua perlawanan terbesar yaitu pada tahun 1918 dan 1947, tetapi tidak berhasil memperoleh kemerdekaan hingga 26 Juni tahun 1960.

Pada tahun 1975, Didier Ratsiraka mengambil alih pemerintahan negara tersebut. Dia menguasai Madagaskar sebagai diktator hingga akhirnya digulingkan pada tahun 1991 di tengah-tengah kejatuhan ekonomi. Dia kembali menjadi presiden tidak lama setelahnya dan berkuasa hingga akhirnya kalah pada pemilihan umum tahun 2001. Presiden baru, Marc Ravalomanana, berjanji akan menjunjung demokrasi di negara tersebut. Setelah pada awalnya memulai bisnisnya dengan membonceng dagangannya berjualan yoghurt di jalanan, Ravalomanana akhirnya membangun kerajaan bisnis dan menjadi orang terkaya di Madagaskar. Hingga tahun 2005, dia masih menjadi presiden dan perkonomian pun terus berkembang. 



itulah makanya kenapa baru-baru ini,  di salah satu forum tentang Madagascar ternyata Presiden Madagascar mengatakan bahwa dirinya adalah seorang keturunan Melayu-Indonesia yang sukses terpilih sebagai Presiden Republik Malagasi (nama lain Madagascar) malalui proses pemilu. dan ternyata penduduk asli Madagascar mirip dengan orang Jawa atau Indonesia pada umumnya. Padahal dari segi geografis, Madagascar sangat jauh dengan Indonesia karena terletak di Afrika (Pulau besar sebelah timur Afrika). Harusnya secara rasional penduduknya kurang lebih sama dengan penduduk Afrika, tapi ternyata salah. Penduduk asli Madagascar lebih mirip ras Asia Tenggara atau tepatnya Indonesia.



Gajah Mada?

Penulis tertarik dengan mempelajari dan mencari sumber data dari literatur yang ada di Internet untuk mencari sejarah kedekatan historis antara Indonesia dan dan Madagascar. Penulis menelusuri sejarah ini dari Asal Muasal Madagascar dengan Sejarah Mahapatih Majapahit Yaitu GAJAH MADA yang konon setelah bebas tugas sebagai Mahapatih dianugrahi tanah di MADAKARIPURA (Daerah PROBOLINGGO Jawa Timur), Beliau memimpin Ekspedisi berlayar menuju Barat sampai Pulau Madagascar yang faktanya sampai sekarang tidak ada yang tahu dimana MAHAPATIH GAJAH MADA disemayamkan Jasadnya. Hal ini memungkinkan kebenaran Berita yang penulis paparkan diaatas dimana karena Ekspedisi yang terlalu Jauh sampai ke Madagascar sehingga tidak mungkin kembali ke Kerajaan Majapahit (yang sekarang Indonesia) sampai akhir hayatnya.

PENELUSURAN
 Banyak informasi tentang negara Pulau terbesar keempat di dunia ini. Mulai wikipedia, www.visitmadagascar.com, www.kidcyber.com.au dan lain-lain. Semua menyatakan Madagaskar sebelumnya pulau tidak berpenghuni sampai kira-kira 1500-2000 tahun yang lalu Pelaut-pelaut dari Indonesia berlayar mengarungi Samudera Hindia yang luas dan sampai di Pulau Madagaskar (dekat afrika).
Dari berbagai sumber ini menyebutkan bahwa Orang Indonesia sudah berlayar jauh sebelum masa Majapahit karena berkisar antara 1500-2000 tahun yang lalu. Tapi mungkin saja berita tentang Gajah Mada ada benarnya juga meskipun bukan yang pertama sampai di Madagaskar.
Jadi dari berbagai situs tersebut semua menyatakan asal-muasal penduduk Madagascar pertama kali adalah orang-orang (pelaut) Indonesia yang datang bertahap mulai dari pertama kali pakai kapal bercadik sampai kapal layar besar yang bisa menampung ratusan orang dan banyak barang dagangan. Baru setelah itu orang Afrika, Arab, India, dan lain-lain datang.

Penduduk Madagascar sekarang ada berbagai kelompok etnik :
Merina (27%), Betsimisaraka (15%), Betsileo (12%), Tsimihety (7%), Sakalava (6%), Antaisaka (5%) and Antandroy (5%)
Merina dan Betsileo mirip dengan penduduk asli jawa (Indonesia).
Bahkan dulu ada kerajaan Merina yang sangat besar dan disegani di kawasan itu sampai Eropa. Kerajaan ini merupakan kerajaan melayu-Indonesia di Madagascar yang jaya sampai datangnya orang-orang perancis menyerang kerajaan ini.

Bahasa yang dipakai di Madagaskar adalah bahasa Malgasy yang mirip dengan bahasa Maanyan (kalimantan) dan bahasa Perancis (karena merupakan koloni Perancis)

Ternyata selain di Suriname (Amerika Selatan), New Caledonia (Oceania), dan Belanda yang banyak orang Jawa, di belahan bumi lain kita juga ada saudara yaitu di Pulau dekat Afrika, MADAGASCAR. Kita sebagai orang Indonesia bangga mempunyai saudara nun jauh di sana yang tidak banyak yang tahu kalau mereka ada kedekatan historis dan budaya sama kita.

Baca Juga Tulisan Presiden Madagaskar berikut: Melestarikan Warisan Melayu-Indonesia yang Ada di Madagaskar Oleh: Mboara Andrianarimanana (Presiden Madagascar)
yang disampaikan dalam seminar pada acara Festival Budaya Melayu se-Dunia pada tahun 2003 yang diselenggarakan di Pekanbaru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar