Selasa, 12 Januari 2016

RUTIN SARAPAN TIAP PAGI BANTU TURUNKAN RESIKO STROKE

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Rabu, 13/01/2016 07:33 WIB
Studi: Rutin Sarapan Tiap Pagi Bantu Turunkan Risiko Stroke 
Foto: thinkstock
Jakarta, Sempatkan diri untuk selalu sarapan setiap pagi, jika perlu siapkan menu simpelnya pada malam sebelumnya. Mengapa sarapan dianggap sedemikian penting?
Sudah lama dipaparkan oleh ahli gizi di seluruh dunia bahwa sarapan merupakan aktivitas pagi yang sangat baik bagi semua usia. Sarapan juga diyakini turut memengaruhi kebugaran tubuh seseorang pada hari setelahnya.

Kini penelitian terbaru dari Jepang menambah informasi mengenai manfaat sarapan. Seperti dikutip dari News Max Health, dari hasil penelitian tersebut dikatakan bahwa sarapan dapat membantu menurunkan risiko stroke.

Penelitian yang dilakukan oleh Osaka University ini dilakukan dengan melibatkan sekitar 82 ribu pria dan wanita sehat berusia 45 tahun. dan lebih tua hingga 15 tahun. Para relawan diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok. Ada kelompok yang sarapan sampai dua, tiga, empat, lima, enam hingga tujuh kali dalam seminggu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarapan benar dapat menurunkan risiko stroke. Semakin rutin Anda sarapan, semakin rendah juga risiko strokenya. Mereka yang jarang sarapan memiliki risiko stroke 20 persen lebih tinggi, jika dibandingkan dengan mereka yang rutin sarapan.

Meskipun hubungan antara makan sarapan dan risiko penyakit stroke sudah terbukti, ke depannya peneliti ingin mencari tahu apakah ada hubungan yang signifikan antara sarapan dan penyakit jantung koroner.

Lantas seperti apa menu sarapan yang dianjurkan? Dijelaskan ketua umum PERGIZI Pangan Indonesia Prof Dr Ir Hardinsyah bahwa sarapan harus memiliki kandungan gizi seimbang protein dan serat.

"Sarapan nggak cukup hanya kenyang saja. Harus terpenuhi kebutuhan zat gizinya karena selain otak, tubuh kita butuh energi untuk bekerja dan energi itu kita peroleh bukan hanya dari karbohidrat," kata Prof Hardin kepada detikHealth beberapa waktu lalu.

Sumber protein dapat diperoleh misalnya dari telur, tempe, susu, atau daging-dagingan. Sementara itu untuk serat dapat diperoleh dari buah-buahan, sayur, dan juga gandum utuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar