Rabu, 16 November 2011

Mobil Mini Berbahan Pemutih Pakaian Mahasiswa ITS Juarai Racing E-Car

Kamis, 17/11/2011 08:34 WIB Norma Anggara - detikSurabaya
Surabaya - Mahasiswa ITS Surabaya kembali mengukir pretasi. Mobil mini berbahan bakar cairan pemutih pakean menyabet juara pertama dalam racing Indonesia Chem E-Car Competition 2011 yang digelar di ITS. Mobil mini ini bikinan 4 mahasiswa jurusan Teknik Kimia dan Desain Produk itu memanfaatkan bahan kimia hidrogen peroksida itu sebagai sumber tenaga pengganti baterai. Hidrogen Peroksida ini sering menjadi bahan utama pemutih pakaian yang dijual di pasaran. Nah, untuk proses penyempurnaan bahan bakar pada mobil mini E-Car ini, hidrogen peroksida harus melewati proses dikatalis dengan kalium iodida. Hasilnya akan berujung pada pemunculan air dan oksigen yang nantinya berfungsi menjadi tenaga pendorong berupa energi listrik pengganti baterai. "Oksigen inilah yang menjadi tenaga pendorong berupa energi listrik pengganti baterai," kata salah satu tim Spe-e-tronics 3, Muhammad Fauzi, Kamis (17/11/2011). Energi ini, lanjutnya, tercipta saat hidrogen peroksida ditempatkan didalam sebuah tabung. Setelah dikatalis oksigen akan keluar melalui pipa dengan falve. Jika tekanannya sudah mencapai empat bar maka falve dibuka. Tenaga listrik yang besar inilah yang akan menggerakkan piston sehingga roda mobil bisa berputar kencang. Namun, untuk dapat menggondol juara, rancangan tersebut belumlah cukup. Sebab, Kebetulan tim Fauzi mendapat jarak tempuh 25 meter. Butuh hitungan tepat atas ukuran ramuan hidrogen peroksida untuk mampu mengantar Spek-k-tronics 3 tepat menempuh 25 meter dalam dua kali kesempatan. "Karena tujuannya bukan hanya untuk menciptakan bahan bakar baru, tetapi juga untuk memicu kreativitas mahasiswa meramu bahan kimia yang mampu bereaksi menjadi listrik sebagai pengganti baterai," kata Steering Comittee Indonesia Chem E-Car Competition 2011 Setiyo Gunawan. Setiyo yang juga menjabat sebagai Dosen Teknik Kimia ITS ini mengaku bangga atas kemenangan Spek-e-tronics 3 ini. Sebab, mobil mini ini telah mampu menghadapi 14 tim lainnya yang tak hanya datang dari perguruan tinggi yang ada di Indonesia, tapi juga Malaysia. Diantaranya adalah dari UI, ITB, UGM, dan Universitas Teknologi Petronas Malaysia. (nrm/gik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar