Selasa, 28 September 2010

NGIMBANG DIPRIDIKSI AKAN TUMBUH SEBAGAI KOTA BARU






LAMONGAN, kabarbisnis.com: Bermodalkan Rp900 juta dari dana anggaran pembangunan dan belanja
daerah (APBD), Kabupaten Lamongan berhasil membangun rumah sakit (RS) senilai Rp40 miliar.

Bupati Lamongan Masfuk menyatakan RS yang terletak di Kecamatan Ngimbang, wilayah selatan Lamongan tersebut berdiri berkat adanya terobosan kebijakan.

“Pembangunan RS di Ngimbang tidak menggunakan langkah-langkah normatif. Jika hanya mengandalkan APDB Lamongan saja, RS untuk masyarakat di wilayah selatan ini tidak akan pernah bisa terwujud karena Lamongan hanya punya dana sekitar Rp900 juta saja,” jelas Masfuk seperti dikutip kabarbisnis.com dari laman Pemkab Lamongan, Kamis (25/3/10).

Namun dengan langkah yang tidak biasa dan kerja keras, lanjutnya, akhirnya bisa meyakinkan pemerintah pusat. Sehingga terwujudlah RS Ngimbang yang menelan anggaran hingga Rp 40 miliar.

Masfuk menegaskan bahwa selama kepemimpinannya telah banyak yang telah diwujudkan. Termasuk mewujudkan sesuatu yang sebelumnya dianggap mustahil diwujudkan. Namun dia juga tidak memungkiri masih ada yang harus dibenahi.

“Kesuksesan pembangunan tidak bisa dilepaskan dari peran masyarakat dan kerja keras semua aparat pemerintah. Sementara apa yang masih harus dibenahi adalah sesuatu yang manusiawi, “ ujar dia.

Terkait menjelang berakhirnya masa jabatan Masfuk sebagai Bupati Lamongan pada Agustus 2010, dia berpesan agar Kabupaten Lamongan tetap memprioritaskan pembangunan pada empat kebutuhan dasar. Yakni pendidikan, kesehatan, infrastruktur serta mengentas dan memberdayakan masyarakat miskin.

“Jadikan empat dasar ini sebagai pedoman dalam melangkah. Namun yang lebih penting lagi adalah dalam mewujudkan empat dasar ini jangan dengan pikiran normatif dan biasa-biasa saja. Jika itu (langkah normatif) yang dilakukan maka semuanya akan stagnan karena hanya mengandalkan anggaran yang terbatas, “ tegasnya. kbc3

suarasurabaya.net| Ngimbang, wilayah selatan Kabupaten Lamongan diprediksi MASFUK Bupati Lamongan di masa mendatang akan menjadi embrio kota baru. Prediksinya tersebut didasarkan pada mulai pesatnya pembangunan di wilayah yang oleh Pemprov Jatim telah ditetapkan sebagai kawasan Agropolitan.

Dia kemudian menyebut mulai dibangunnya PT Sorini Agro Asia Corporindo dan rampungnya pembangunan Rumah Sakit Ngimbang. Belum lagi rencana berdirinya pabrik gula di kawasan yang sama. PT Sorini sendiri adalah perusahaan besar di bidang kimia pangan yang memproduksi gula dari pati singkong. Kapasitas produksinya mencapai 450 ton jagung pipilan per hari. Jumlah tersebut setara dengan 250 ton pati jagung perharinya.

Sedangkan RS Ngimbang yang pencanangan pembangunannya dilakukan pada Juli 2009 lalu itu dibangun dengan dana mencapai Rp 40 miliar. MASFUK menyebut dibangunnya rumah sakit di Ngimbang bukan semata karena untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di kawasan selatan. Namun juga ada alasan ekonomi disana.

Selama ini ada opportunity cost yang hilang akibat masyarakat kawasan selatan yang lebih memilih berobat di Kabupaten Jombang dan Mojokerto. Dan nilai keekonomian yang hilang ini mencapai Rp 7 hingga Rp 10 miliar.

“Saya terinspirasi pesatnya Kota Gresik dan Madiun yang diawali berdirinya satu industri besar, “ ujar MASFUK seperti dalam rilis Humas Pemkab Lamongan pada suarasurabaya.net, Selasa (23/03).

Dipaparkannya, begitu pabrik PT Petrokimia berdiri, Kota Gresik langsung berkembang pesat hingga sekarang. Sementara melesatnya Kota Madiun diawali dengan berdirinya Pabrik Gula Rejo Agung.

“Kesamaan antara keduanya (Kota Gresik dan Madiun) adalah terjadinya multiplier effect (efek berantai) ekonomi setelah berdiri pabrik besar. Bukan hanya meyediakan lapangan pekerjaan, tapi juga merembet pada tumbuhnya kantong-kantong ekonomi baru. Keadaan sama yang terjadi pada Kota Gresik dan Madiun sangat mungkin akan terjadi di kawasan selatan Lamongan ketika PT Sorini sudah beroperasi nantinya, “ kata dia.

MASFUK juga menyampaikan pendapatnya terkait sejumlah anugerah penghargaan baik yang diadakan oleh pemerintah maupun lembaga independen dimana Lamongan seringkali meraih penghargaan. Sebuah kompetisi untuk meraih penghargaan harus disikapi dengan positif.

Dilanjutkannya, jika suatu kompetisi disikapi dengan positif yang diuntungkan adalah masyarakat, bukan hanya pemerintahnya semata. Karena kompetisi yang disikapi positif itu akan merangsang kreatifitas sehingga memunculkan program-program yang langsung bersentuhan dengan kepentingan masyarakat. Terlebih jika kreatifitas itu telah menjadi kebiasaan para pengambil kebijakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar