Sama-sama manis, cokelat dan gula pasir memiliki perbedaan dilihat dari
efeknya terhadap tubuh. Jika konsumsi gula pasir meningkatkan risiko
diabetes atau kencing manis, cokelat panas justru menurunkannya jika
dikonsumsi secara rutin.
Sebuah penelitian membuktikan,
tikus-tikus uji yang diberi makan serbuk cokelat secara teratur
mengalami penurunan risiko diabetes tipe-2 dibandingkan tikus
pembanding. Kadar lemak dalam tubuh tikus-tikus itu teramati 30 persen
lebih rendah.
Meski uji coba baru dilakukanpada tikus, penelitian
yang dimuat di European Journal of Nutrition ini diyakini akan
memberikan hasil sama bila dilakukan pada manusia.
Menurut para
peneliti, kandungan yang menyebabkan cokelat bisa menurunkan kadar gula
maupun lemak dalam tubuh adalah flavanol. Senyawa yang terkandung dalam
tanaman kakao tersebut bisa meningkatkan sirkulasi darah dengan
melebarkan pembuluh darah.
Bila dkonversikan dengan takaran untuk
manusia, cokelat yang harus dikonsumsi rutin untuk mendapatkan manfaat
tersebut adalah 10 sendok teh. Jika dikonversi lagi dalam bentuk cokelat
panas, maka kurang lebih menjadi 4-5 cangkir dalam 4 pekan.
"Apa
yang mengejutkan bagi kami adalah besarnya efek. Efeknya pada berat
badan tidak sebesar dugaan kami, tapi saya terkejut pada penurunan
risiko inflamasi dan kerusakan hati secara dramatis," kata Prof Joshua
Lambert yang melakukan penelitian itu seperti dikutip dari Daily Mail,
Senin (17/6/2013).
Selain menurunkan risiko diabetes, cokelat
dalam penelitian ini juga terbukti bisa mencegah pembentukan lemak hati
yang berbahaya. Lemak hati yang disebut juga trigliserida ini berkurang
sebanyak 30 persen pada tikus yang rutin mengonsumsi cokelat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar