Rabu, 26 Juni 2013
dicopy dari OKEHEALTH
WOW, selamat atas kelahiran bayi Anda! Bagi
orangtua baru, mungkin Anda dan suami disergap rasa takjub begitu
melihat betapa mungil dan indahnya bayi Anda. Seiring waktu, Anda
semakin tercengang melihat kenyataan yang bagi Anda sangat
membingungkan. Apa yang terjadi? Normalkah hal ini? Apakah semua bayi
baru lahir mengalaminya?
Tenang, Mom & Kiddie akan membantu menjawab pertanyaan dan kebingungan Anda lewat beberapa fakta unik seputar bayi baru lahir. Apa saja?
Ubun-ubun Berdenyut
Sebagai orangtua baru, mungkin Anda khawatir ketika memegang ubun-ubun si kecil. “Ih, kok lembek dan berdenyut?” Wajar saja, sebab ubun-ubun bayi bentuknya sangat lunak dan belum ada pelindung tulangnya.
Ya, saat bayi lahir, ubun-ubunnya memang tidak langsung menutup. Di
bawah ubun-ubun masih terdapat jaringan, seperti kulit, lemak, lapisan
selaput pelindung otak hingga cairan otak. Karena itu, ubun-ubun lembek
dan berdenyut. Ini normal, kok!
Ubun-ubun (fontanel) terbagi dua. Pertama, fontanel anterior - ubun-ubun
besar atau depan – yang masih terbuka saat bayi lahir dan akan menutup
pada usia 10-18 bulan. Kedua, fontanel posterior - ubun-ubun yang
terletak di belakang kepala – yang saat lahir agak sedikit terbuka
hingga 6-8 minggu, setelah itu menutup.
Perlu diketahui, bentuk ubun-ubun juga bisa dijadikan indikator keadaan
bayi, loh! Jika ubun-ubun besar bayi melesak ke dalam atau cekung, itu
menandakan bayi Moms sedang kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi. Sebaliknya, jika fontanelnya menonjol dan makin tegang, Moms
harus hati-hati karena kemungkinan ada peningkatan tekanan di dalam
otak (intracranial), entah karena cairan otak bertambah, radang atau
adanya pendesakan sesuatu. Jika terjadi hal ini, maka bayi membutuhkan
pertolongan dokter.
Kulit Keriput
Bukannya lembut dan halus, kulit bayi baru lahir malah cenderung keriput
dan kering. Sebenarnya kondisi, struktur dan komponen kulit bayi baru
lahir sudah lengkap, hanya saja kulit tersebut belum berfungsi dengan
sempurna. Permukaan kulit bayi baru lahir mengandung lapisan yang
disebut dengan verniks caseosa, yakni lapisan yang berfungsi
sebagai pelindung kulit, dan akan menghilang dengan sendirinya setelah
beberapa hari. Oleh karena itu, pada minggu-minggu awal pascalahir akan
terlihat perubahan pada kulit bayi. Perlahan, kulit yang keriput
tersebut akan menghilang dan berubah menjadi kulit yang mulus dan segar.
Bayi Tidur Terus
Tak apa Moms, bayi baru lahir butuh tidur 17-20 jam perhari.
Periode waktu tidur biasanya tidak lebih dari 5 jam, sedangkan waktu
bangunnya tak lebih dari 2 atau 3 jam. Bayi yang menyusu dari botol,
tidur lebih lama dibanding yang diberi ASI, meski jumlah kandungan
kalorinya sama. Sebab, bayi dengan ASI mendapatkan lebih sedikit susu
saat mengonsumsinya, sehingga perlu lebih sering menyusu.
Sering Menangis
Menangis adalah cara bayi memberitahukan bahwa ia lapar, haus, atau
merasa tidak nyaman dan kesakitan. Namun, jika si kecil menangis keras
terus-menerus selama beberapa jam dan sulit ditenangkan, Moms
boleh waspada. Kemungkinan ia menderita nyeri atau kolik perut. Cara
mengatasinya adalah bayi disusui, digendong dan diayun lembut agar ia
merasa tenang. Namun, bila ia tetap menangis keras, maka segeralah bawa
ke dokter.
Bernapas Tidak Teratur
Bayi baru lahir normal bernapas dengan terengah-engah, cepat, dan pendek
secara bergantian. Pernapasan seperti ini akan terlihat hingga usia
berkisar 3 bulan. Irama pernapasannya kemudian menurun, menjadi lebih
teratur. Neonatus bernapas dua kali lebih cepat daripada orang dewasa.
Ia juga bisa bersendawa yang mungkin bagi kita terlihat mengkhawatirkan,
utamanya saat ia menggoyangkan seluruh dadanya. Akan tetapi, bayi
sebenarnya tidak terganggu sama sekali.
Bintik-bintik Putih di Wajah
Moms tidak perlu khawatir bila di wajah mungil bayi Anda terdapat bintik-bintik putih. Bintik tersebut dinamakan milia dan tergolong normal. Pertumbuhan milia ini dipengaruhi hormon ibu yang masih terkandung dalam tubuh bayi. Milia adalah keringat dan kelenjar minyak yang membesar atau tersumbat di kulit dan biasanya akan menghilang setelah usia 3-4 bulan.
Mata Sering Belekan
Setiap pagi sehabis bangun tidur, kotoran mata (belek) tak jarang
menghiasi mata si mungil. Belek tersebut disebabkan oleh tersumbatnya
saluran pembuangan air mata. Ketika katup yang seharusnya terbuka dan
mengalirkan airmata ke bawah ini tertutup, terjadilah penyumbatan yang
kemudian berujung pada belekan atau Obstruksi Ductus Nato Lacrimale
(ODNL). Belek ini memang kerap terjadi pada bayi baru lahir dan tidak
berbahaya. Kemunculannya pun hanya sedikit-sedikit tapi setiap hari.
Bila mata si kecil mengalami belekan, Moms bisa melakukan massage
(pijat) agar saluran airmatanya perlahan terbuka. Pastikan tangan Moms
dalam keadaan bersih dan kuku jari tangan tidak panjang agar tidak
melukai kulitnya. Lalu, pilih waktu massage setelah si kecil mandi dan setelah dihanduki dengan begitu kulitnya masih lembab. Kemudian, mulailah massage
secara perlahan dimulai dari pangkal hidung ke arah hidung bayi (dari
atas ke bawah). Berhubung kulit bayi masih sangat rentan, lakukanlah
pijatan secara perlahan. Massage satu persatu pada
masing-masing mata dengan interval 2x10 pijatan, jangan berbarengan.
Untuk membersihkan beleknya, gunakanlah kasa yang sudah dibasahi dengan
air hangat.
Berat Badan Menurun
Berat badan bayi baru lahir akan turun selama tiga hari setelah
dilahirkan dan biasanya sampai 10 persen dari berat badan lahirnya. Hal
ini dapat terjadi karena bayi baru lahir lebih senang tidur daripada
makan. Selain itu, bayi memang akan mengalami proses membuang mekonium
(tinja pertama berwarna hijau kehitam-hitaman) dan air seni.
Pada minggu kedua, berat mulai bertambah sehingga pada usia berkisar 14
hari, berat bayi telah sama dengan berat lahirnya. Yang perlu Moms
khawatirkan yakni ketika bayi telah mendapatkan kecukupan ASI dan telah
menyusu dengan benar, namun berat badan tidak bertambah juga. Segeralah
bawa bayi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Kaki Bayi Menekuk
Saat baru lahir, kaki bayi akan terlihat menekuk. Hal ini disebabkan
bayi mengikuti posisinya ketika masih di dalam rahim. Namun Moms tidak perlu khawatir, karena seiring waktu posisi kakinya akan berubah menjadi lurus sebagaimana mestinya.
Tangan dan Kaki Bayi Dingin
Meskipun tangan dan kakinya dingin, bukan berarti bayi kedinginan.
Selama bagian dada dan perutnya terasa hangat saat diraba serta
permukaan kulitnya tidak tampak kebiruan, hal itu masih tergolong aman.
Sebab, aliran darah dalam tubuh bayi baru lahir diutamakan ke arah
organ-organ tubuh yang penting dalam proses metabolisme tubuh terlebih
dulu, misalnya, ke arah otak, paru-paru dan jantung. Baru setelah itu,
aliran darah menuju ke organ tubuh lainnya. Tangan dan kaki termasuk
organ tubuh yang paling akhir dialiri darah. Itulah mengapa terkadang
ketika diraba, tangan dan kaki bayi terasa dingin.
Moms dapat membantu untuk menghangatkan tubuh mungil bayi
dengan memakaikan kaus kaki dan sarung tangan atau selimuti tubuhnya,
khususnya bila saat itu cuaca sedang dingin. Tapi ingat, jangan selalu
membungkus tangan dan kaki si kecil dengan kaus kaki dan sarung tangan.
Biarkan sesekali kulit tangan dan kakinya bernapas.
Tali Pusat Puput
Tali pusat bayi baru lahir biasanya berwarna putih keabu-abuan, mengilat
dan licin. Sesudah beberapa hari, tali pusat akan berubah menjadi hitam
keungu-unguan, mengeriput dan mengecil. Moms tidak perlu takut untuk merawatnya.
Tapi pusat akan puput (lepas) dalam waktu 3-10 hari pascalahir dan
lukanya akan kering dalam waktu 1 minggu. Selama proses ini, tali pusat
akan berwarna kecoklatan dan tampak basah. Sebaiknya, kebersihan tetap
dijaga agar tidak terjadi infeksi.
Selain itu, agar tali pusat lepas dalam waktu dua hingga empat minggu, biasanya dokter menyarankan Moms untuk mengoleskan alkohol setiap kali Moms
selesai memandikannya. Jika tali pusat tidak kunjung mengering dan
lepas dalam waktu lebih dari empat minggu, serta berbau menyengat,
bernanah, maupun berdarah, maka segeralah konsultasikan ke dokter.
(tty)