Cara merebahkan/
merobohkan hewan merupakan salah satu point yang harus diperhatikan dalam
proses penyembelihan hewan. Pasti anda masih ingat berita tentang penyetopan
ekspor sapi hidup dari Australia ke Indonesia oleh pemerintah Australia.
Penyebab penyetopan itu karena ada rumah potong di Indonesia yang menyembelih
sapi tidak dengan prinsip animal welfare (kesejahteraan hewan). Ternyata
yang tidak dianggap memenuhi prinsip animal welfare salah satunya adalah
cara merebahkan/ merobohkan sapi. Merebahkan atau merobohkan sapi yaitu prinsip
dasarnya adalah meminimalisir stres pada hewan ternak sebelum penyembelihan
sehingga daging yang dihasilkan berkualitas baik. Perlakuan berlebihan sewaktu
merobohkan sapi seperti membanting, handling kasar yang cenderung menyiksa
dapat menyebabkan hewan mengalami stres. Merobohkan sapi ini juga membantu saat
kita akan melakukan pemotongan kuku pada hewan ternak.
Merobohkan
sapi memang bukan hal mudah. Apalagi jika sapi yang harus dirobohkan adalah
sapi jantan (bull) yang berukuran besar. Ada banyak teknik yang bisa
digunakan untuk merobohkan sapi. Namun pada umumnya masyarakat belum banyak
mengetahui teknik ini. Bisa kita lihat saat penyelenggaraan ibadah kurban.
Kebanyakan cara yang digunakan untuk merobohkan sapi adalah dengan mengikat
keempat kaki sapi menjadi satu di tengah dan mengikat kepala sapi pada satu
tonggak yang kuat kemudian tali pada kaki tersebut ditarik hingga sapi tersebut
rebah. Dapat anda bayangkan apabila kita mengunakan cara ini sapi akan
terbanting dengan keras. Bisa saja sapi mengalami cedera sebelum disembelih.
Cara seperti inilah yang tidak sesuai dengan prinsip animal welfare.
Daging yang dihasilkan dari sapi yang mengalami stress mudah busuk dan tidak
enak karena darah tidak bisa keluar dengan maksimal.
Gambar cara
merebahkan/ merobohkan sapi
Langkah-langkah untuk
merebahkan atau merobohkan sapi adalah sebagai berikut :
1. Siapkan seutas tali
dengan panjang kira-kira 10 meter.
2. Anda cukup
melilitkan tali pada badan sapi seperti pada gambar di atas.
3. Satu orang bertugas
memegangi kepala sapi (memegang “keloh”) untuk mencegah kepala sapi tertekuk
saat jatuh.
4. Kemudian anda harus
menarik ujung tali ke arah belakang maka sapi akan terduduk dan akan tebaring
dengan perlahan.
5. Untuk melakukan
teknik ini tidak diperlukan tenaga yang besar, hanya saja anda harus yakin.
6. Apabila sapi sudah
terbaring jangan kendurkan tali, apabila tali kembali kendur maka sapi bisa
bangkit kembali.
7. Anda harus menahan
pada posisi awal anda seperti pada saat menarik ujung tali.
8. Untuk penanganan
lebih lanjut, masing-masing kaki depan dan belakang diikat menjadi satu. Leher
ditekan agar sapi tidak bangkit lagi.
Apabila anda masih
kurang jelas dengan penjelasan di atas, anda dapat menonton videonya langsung
di bawah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar