Kamis, 28 April 2016

PENDIDIKAN TINGGI TAK MENJAMIN KESUKSESAN, TEKAD DAN KERJA KERAS ADALAH KUNCI PENTING MENITI KARIR MASA DEPAN


 Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjatuhkan pilihannya pada Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti Aviation, Susi Pudjiastuti untuk menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Susi memang berbeda dengan menteri kebanyakan. Jika menteri-menteri yang lain adalah lulusan sarjana, bahkan hingga perguruan tinggi luar negeri, Susi hanya memiliki ijazah Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Namun jangan salah, wanita kelahiran 15 Januari 1965 Pangandaran, Jawa Barat, ini merupakan salah satu pengusaha yang sukses. Kesusksesan Susi terlihat dari puluhan pesawat yang dia miliki dari berbagai jenis seperti Cessna Grand Caravan, Pilatus PC-06 Porter, dan Piaggio P180 Avanti.

Susi mengawali karir sebagai pengepul ikan di Pangandaran. Bisnisnya berkembang kemudian mendirikan pabrik pengolahan ikan pada PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan lobster bermerk Susi Brand. Pasarnya, pun berkembang hingga luar negeri seperti Asia dan Amerika.

Berkembangnya pasar produk ini pun membuatnya mau tak mau membutuhkan sarana transportasi sehingga produk yang dibawa dalam keadaan segar. Akhirnya muncullah pemikiran untuk membeli sebuah pesawat pengangkut yang kemudian melatarbelakangi berdiri PT ASI Pudjiastuti Aviation dan berkembang hingga saat ini.

Gebrakan yang dilakukan Susi menuai perhatian dari banyak kalangan. Hingga kemudian dia pun dianugerahi pengharagaan antara lain Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004, Young Entepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005, serta Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprose Exporter tahun 2005. (Ach/Gdn)
Kusrin, Perakit TV Lulusan SD Akhirnya Dapat Sertifikat SNI
Kusrin, Perakit TV Lulusan SD Akhirnya Dapat Sertifikat SNI Jakarta -Menteri Perindustrian Saleh Husin memberkian Sertifikan Standar Nasional Indonesia (SNI) kepada Muhammad Kusrin selaku pemilik usaha UD Haris Elektronika, yang usahanya semapat tutup lantaran dianggap tidak memiliki SNI.

"Untuk inovasi yang telah dilakukan IKM UD Haris Elektornika, hingga produk TV buatannya dinyatakan lolos uji di Balai Besar Barang Teknik dan berhak mendapatkan serifikat SNI," kata Saleh saat menyerahkan sertifikat SNI tersebut di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (19/1/2016).

Penyerahan sertifikat ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Perindustrian untuk memberikan pendampingan dan pembinaan terhadap pelaku usaha di Industri Kecil dan Menengah (IKM).

Saleh mengatakan, praktik seperti Kusrin ini sering kali ditemui bukan karena kesengajaan, tapi lebih pada ketidaktahuan dari pelaku usahanya itu sendiri.

Untuk itu, sudah menjadi kewajibannya membina pelaku usaha kecil dan menengah yang belum mengetahui kewajibannya untuk segera mengurus SNI.

"Bagi warga masyarakat yang mengetahui di sekitarnya ada kegiatan usaha yang belum ber-SNI bisa dibantu informasikan ke kami agar kami bisa memberikan pendampingan. Saya harap peran aktif Pemerintah Daerah juga," pungkas dia.

Kusrin yang lulusan Sekolah Dasar (SD) itu memiliki usaha perakitan televisi menggunakan tabung komputer bekas.
‎‎
Usahanya sempat mendapat sandungan lantaran dianggap menyalahi aturan hukum tentang standar produksi sehingga usahanya sempat dihentikan dan seluruh barang dagangan yang tak lain adalah hasil kreasinya sendiri disita dan dimusnahkan.

Kusrin dianggap menyalahi pasal 120 (1) jo pasal 53 (1) huruf b UU RI no 3/2014 tentang Perindustrian serta Permendagri No 17/M-IND/PER/2012 , Perubahan Permendagri No 84/M-IND/PER/8/2010 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Terhadap Tiga Industri Elektronika Secara Wajib.

KapurNews.com - Wealth-X mengeluarkan daftar orang terkaya yang berusia dibawah 40 tahun. Dari daftar tersebut beberapa di antaranya orang yang putus kuliah, bahkan ada yang sama sekali tidak mengenyam pendidikan perguruan tinggi.
fc.jpg
Mengutip CNN, Bos Facebook, Mark Zuckerberg berada di posisi teratas dengan kekayaan USD31,5 miliar. Situs jejaring sosial tersebut telah memberikan kekayaan bagi miliarder muda ini.

Hampir dari setengah daftar 10 miliader ini adalah pendiri Facebook. Selain Zuckerberg, ada pula Dustin Moskovitz, Sean Parker dan Eduardo Saverin.

Moskovitz, yang di-drop out dari Universitas Harvard, memiliki kekayaan senilai USD7,7 miliar. Selain itu juga ada Sean Parker. Dia adalah orang di balik layar lahirnya Facebook dan salah satu pendiri Napster. Parker tidak pernah menikmati bangku kuliah, dia memiliki kekayaan USD5,2 miliar.

Co-Founder chatting WhatsApp Jan Koum memiliki kekayaan USD19 miliar pada tahun 2014. Koum bahkan hampir tidak lulus sekolah pada 2009.

Selain itu, miliarder muda lainnya pewaris real estate Cina Yang Huiyan menempati posisi keenam dengan kekayaan USD5,1 miliar dan membuatnya menjadi wanita terkaya di Asia.
Pengusaha biotek yang putus sekolah lainnya adalah Elizabeth Holmes yang menempati posisi ke delapan dengan kekayaan USD4,5 miliar.


Berikut daftar 13 orang Indonesia yang sukses tanpa ijazah sarjana dan bahkan telah mampu membuka lapangan kerja bagi lulusan sarjana:
1. Andi F. Noya
Andi F. Noya merupakan lulusan sekolah teknik Jayapura tetapi lebih menyukai dunia tulis menulis dan karikatur sehingga dia mendedikasikan hidupnya kedalam dunia itu. Sekarang dia menjadi duta baca Indonesia dan bekerja sebagai pimpinan redaksi Metro TV meskipun tidak mengantongi ijazah sarjana.
2. Adam Malik
Adam Malik adalah mantan menteri luar negeri pada zaman pemerintahan presiden Soeharto yang tidak mempunyai ijazah sarjana. Dia menempuh pendidikan di Bukittinggi tetapi tidak selesai karena harus pulang kekampung untuk membantu orang tuanya.
3. M. H. Ainun Najib
M. H. Ainun Najib merupakan seorang tokoh yang sangat terkenal dalam perlawanannya dengan pemerintah. Dia pernah mengenyam pendidikan tinggi di UGM tetapi berhenti pada semester ketiga karena aksi demonya melawan pemerintah.
4. Abdullah Gymnastiar
Abdullah Gymnastiar merupakan tokoh agama yang sangat terkenal karena dakwahnya dan kasus poligami yang dilakukannya. Selain menjadi tokoh agama, dia juga menjadi wirausaha sukses dan mampu membuka banyak usaha yang menyerap banyak tenaga kerja.
5. Ajip Rosidi
Ajip Rosidi merupakan seorang dosen luar biasa di Universitas Padjajaran dan bahkan telah menjadi guru besar tamu di Jepang. Dia menolak mengikuti ujian akhir sekolah dan menekuni hobinya menulis sehingga dapat menghasilkan banyak buku.
6. Bob Sadino
Bisakah menjadi orang sukses tanpa ijazah? tentu saja bisa contohnya Bob Sadino. Dia menolak untuk kuliah dan malah menghabiskan banyak harta warisan keluarganya untuk keliling dunia kemudian bekerja di Belanda selama 9 tahun. Setelah berhasil di Belanda dia kembali ke Indonesia dan mulai untuk berwirausaha.
7. Andrie Wongso
Andrie Wongso merupakan pengusaha sukses asal Malang dan sekarang dia juga berprofesi sebagai motivator. Pengusaha ini tidak tamat pendidikan sekolah dasar karena sekolah tempatnya belajar ditutup. Dia terlahir dari keluarga miskin sehingga harus membantu keluarganya untuk berjualan kue ke pasar dan toko-toko.
8. Purdi E. Chandra
Purdi E. Chandra merupakan pengusaha pemilik bimbingan belajar Primagama. Dia pernah mengenyam pendidikan tinggi di UGM dan IKIP Yogya dengan 4 jurusan berbeda tetapi tidak tamat sehingga tidak mengantongi ijazah sarjana.
9. Hendy Setiono
Kisah orang sukses di Indonesia selanjutnya adalah Hendy Setiono yang merupakan seorang pengusaha kebab yang telah memiliki 140 outlet yang tersebar diseluruh Indonesia. Dia mengawali usahanya pada tahun 2003 dengan sebuah gerobak bermodal 10 juta rupiah.
10. Buya Hamka
Buya Hamka adalah seorang tokoh agama, aktivis politik, dan penulis yang sangat terkenal di Indonesia. Dia mendapat pendidikan formal hanya di sekolah dasar saja kemudian melanjutkan untuk mendalami ilmu agama.
11. Basrizal Koto
Basrizal Koto adalah pengusaha sukses asal kampong Ladang dan tidak tamat pendidikan sekolah dasar, namun sekarang dia memiliki 15 usaha besar di Riau.
12. Liem Sioe Liong
Liem Sioe Liong adalah pengusaha sukses yang telah memiliki 40 perusahaan di Indonesia, salah satunya adalah Indosiar dan BCA.
13. Soeharto
Soeharto merupakan salah satu presiden Indonesia yang menjabat paling lama diantara presiden lainnya. Dia mengenyam pendidikan terakhir hanya sampai pendidikan menengah pertama yaitu sekolah HBS pada zaman Belanda.
Itulah daftar orang Indonesia yang sukses tanpa ijazah dan bahkan telah banyak membuka lapangan kerja dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.


Banyak orang merasa semakin tinggi titel yang disandang nama, maka semakin tinggi pula kesuksesan yang akan diraihnya. Padahal hal itu belum tentu benar adanya. Terkadang gelar yang telah kita dapatkan tak menentukan arah kesuksesan karir kita ke depan. Sejatinya kerja keras serta semangatlah yang patut dijadikan landasan.
Jika sekarang ini kamu masih sering merasa rendah diri dengan jenjang pendidikan terakhirmu, maka dengungkanlah 7 hal ini dalam kepala!

Semangat dan kerja keras adalah hal penting yang harus dipunya. Tanpa mereka kamu tak akan sanggup mengubah mimpimu menjadi nyata.


ijazah bukan jaminan kesuksesan via www.tescoplc.com
Kamu tak bisa hanya mengandalkan gelar pendidikan untuk meraih mimpimu. Di luar hal itu, kamu membutuhkan semangat yang selalu menyala dan kerja keras tanpa henti. Ketika kamu mulai memasuki belantara dunia pekerjaan, kamu dituntut untuk selalu bekerja keras supaya sanggup meniti anak tangga menuju puncak kesuksesan. Semangat yang tak pernah padam pun dibutuhkan supaya kamu tak memutuskan untuk berhenti dan tumbang di tengah jalan.

Jika selama ini kamu masih beranggapan bahwa tingginya pendidikan yang dipunya bisa selalu berhasil menuntun seseorang ke puncak kesuksesan, ubah pola pikirmu sekarang juga. Hanya semangat juang dan kerja keraslah yang bisa menjadi bumbu utama untuk mencicipi keberhasilan.

Bukan ijazah sarjana saja yang bisa dijadikan pondasi utama. Keuletan juga wajib dimiliki supaya sukses di dunia kerja.


ijazah bukan jaminan kesuksesan via www.investopedia.com
Tak hanya semangat dan kerja keras saja yang dibutuhkan keberadaannya, kamu juga butuh keuletan supaya bisa sukses di dunia kerja. Segenggam keuletan yang dipunya lebih berharga daripada selembar ijazah sarjana. Sifat ulet bisa membuatmu terus mencari inovasi serta solusi ketika kamu dihimpit oleh berbagai permasalahan. Keuletan jugalah yang pada akhirnya mampu mengantarkanmu ke gerbang kesuksesan nantinya.

Gelar sarjana tak boleh membuatmu jumawa. Sikap rendah hati adalah bekalmu menapaki jenjang karir nantinya.


ijazah bukan jaminan kesuksesan via startups.co.uk
Seringkali gelar sarjana yang berada di belakang nama membuat kita lupa. Memang untuk mendapatkannya kita membutuhkan perjuangan mati-matian selama kurang lebih 4 tahun. Bangun pagi demi kuliah pagi, begadang mengerjakan tugas, belum lagi ketika harus jatuh bangun bergulat dengan skripsi. Terkadang hal inilah yang dijadikan alasan untuk berjumawa terhadap gelar yang sudah tersemat di belakang nama.
Padahal, sebenarnya sikap rendah hatilah yang perlu dimiliki supaya kamu makin bisa menimbun ilmu. Dengan mengadopsi sifat jumawa, secara otomatis kamu telah menutup telinga kepada saran serta ilmu yang didapat oleh orang lain. Inilah yang nantinya bisa mengakibatkan kamu terjerumus ke dalam jurang kehancuran.

Sikap percaya diri ibarat amunisi saat ingin merintis bisnis sendiri. Tak perlu merasa rendah diri, sekalipun pendidikanmu terbilang tak tinggi.


ijazah bukan jaminan kesuksesan via thenantwichnews.co.uk
Selain ulet serta sikap lainnya yang perlu diadopsi, kamu harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi sebagai pondasi. Kepercayaan diri ini bisa digunakan sebagai senjata utama sekaligus perisai supaya kamu tahan terhadap segala cobaan ketika merintis karir sendiri. Sehingga nantinya tak akan ada lagi alasan yang akan membuatmu merasa rendah diri hanya karena jenjang pendidikanmu yang tak tinggi.

Pendidikan akan mengantarkanmu sampai jenjang interview saja. Selanjutnya, integritas dan etos kerja yang menentukan segalanya.


ijazah bukan jaminan kesuksesan via youngemployeesafety.org
Sejujurnya ijazah yang kamu miliki saat ini hanya berfungsi sebagai kendaraanmu menuju level interview saja. Ketika nantinya kamu sudah mulai berkecimpung di dalam dunia kerja, etos kerja serta integritaslah yang mendapat sorotan utama. Ijazahmu tak lagi dipandang, hanya hasil kerjamu lah yang dijadikan pertimbangan karirmu ke depan. Maka, jika sekarang ini kamu masih saja menggembar gemborkan ijazah maka segera ubahlah hal itu.
Paksa dirimu untuk selalu bisa meningkatkan etos kerja serta integritas supaya bisa melajukan karirmu hingga ke puncak kesuksesan.

Meski banyak orang punya gelar pendidikan tinggi, bukankah mereka yang bertahan adalah orang-orang yang berdedikasi?


ijazah bukan jaminan kesuksesan via wallstreetinsanity.com
Tentu kita tak bisa menampik fakta bahwa di dunia ini banyak orang yang telah bersusah payah hingga pada akhirnya mendapatkan gelar tinggi. Tapi tentu saja kita tak perlu takut kalah bersaing dengan keberadaan mereka. Karena sekali lagi siapapun yang bisa bertahan di tengah hantaman adalah mereka yang berdedikasi tinggi. Walaupun kita tak memiliki gelar setinggi mereka, namun bila kita mengantongi sifat dedikasi yang tinggi maka percayalah kita juga tak akan kalah dengan mereka.

Gelar sarjana yang belum dapat dikantongi tak perlu dirutuki, yakinlah bahwa kamu mampu menciptakan rute kesuksesanmu sendiri.


ijazah bukan jaminan kesuksesan via gastronomy-aficionado.com
Setiap orang memiliki jalur pendakian sendiri menuju puncak keberhasilan. Banyak yang menggunakan ijazah sebagai kendaraan utama, namun lebih banyak juga yang berhasil karena bermodalkan ketekunan serta kerja keras. Sejatinya pencapaian yang akan kamu ukir tergantung pada dirimu sendiri. Tak perlu merutuki keadaanmu yang tak mengecap pendidikan tinggi, karena sejatinya kamu selalu bisa menciptakan kesuksesanmu sendiri.
Apapun gelar yang kamu miliki, kamu bisa berhasil jika memang mau mencoba. Peras habis keringat yang ada dan modali dirimu dengan mental baja. Selalu amini pantang pulang sebelum mengantongi kesuksesan, niscaya kamu akan berhasil di masa depan apapun latar belakang pendidikanmu sekarang.
Karena sejatinya semua orang bisa berhasil, termasuk kamu!

Senin, 25 April 2016

MENGINSTALL PRINTER PADA KOMPUTER MAUPUN LAPTOP

Bekerja dengan komputer atau laptop pasti ada kalanya kamu membutuhkan printer untuk mencetak berbagai hal spAcer. Nah, meski kelihatannya mudah, ternyata masih ada juga lho pengguna yang kesulitan saat menghubungkan laptop atau PC dengan printer.
Cara paling umum untuk menghubungkan printer ke PC adalah dengan menghubungkan USB yang dimiliki printer langsung ke PC. Biasanya, Windows secara otomatis akan mendetek adanya hardware baru dan memulai installasi sesaat setelah USB dicolokkan. Jika tidak, spAcer yang menggunakan laptop dengan OS Windows 7 bisa mengikuti langkah berikut:
  • Hubungkan printer ke PC sesuai dengan yang tertulis pada instruksi dari pabrik
  • Klik ‘Start’> Control Panel> Hardware and Sound >Printers
  • Klik ‘Add a printer’
  • Pada halaman ‘Choose a printer port’, pilih ‘Use an existing port’ dan pilihlah port printer sesuai dengan yang kamu pasang ke PC kemudian klik ‘Next’.
  • Pada halaman ‘Install the printer driver’ pilihlah model printer yang kamu gunakan kemudian klik ‘Next’
  • Selesaikan langkah selanjutnya dan klik ‘Finish’
Bila printer yang spAcer gunakan merupakan jenis yang terhubung lewat Wi-Fi maka gunakan program ‘Add a device’untuk menginstall printer ke PC. Caranya:
  • Klik ‘Start’> Control Panel> Hardware and Sound > Add a device
  • Pastikan Wi-Fi dan printer yang akan terhubung sudah menyala, nanti icon printer yang kamu pakai akan muncul dan kamu tinggal mengikuti instruksi yang ada.
Ternyata tidak terlalu sulit kan spAcer? Apalagi jika printer kamu sudah disertai dengan CD Install-an dari tempat kamu membeli, kamu hanya tinggal mengikuti instruksi yang ada pada CD Installan tersebut. Sekarang kamu gak perlu bingung lagi saat menghubungkan printer ke PC!