Minggu, 17 April 2011

Abu Bakar Ash-Shiddiq (632-634 M) Sang Pembela Rasulullah

Senin, 18 April 2011 06:00 WIB

Abu Bakar Ash-Shiddiq, khalifah pertama Khulafur Rasyidin


REPUBLIKA.CO.ID, Abu Bakar termasuk pelopor kaum Muslimin pertama, As-Sabiqunal Awwalun, para pendahulu. Ia adalah orang yang memercayai Rasulullah di saat banyak orang menganggap beliau gila. Abu Bakar termasuk orang yang siap mengorbankan nyawanya, di saat banyak orang hendak membunuh Rasulullah.

Nama awal Abu Bakar adalah Abdullah bin Abu Quhafah. Dalam lembaran sejarah disebutkan nama ayahnya adalah Abu Quhafah. Ini pun bukan nama sebenarnya. Utsman bin Amir demikian nama lain dari Abu Quhafah. Abu Bakar lahir pada 573 Masehi, lebih muda sekitar tiga tahun dari Nabi Muhammad.

Sebelum masuk Islam, ia dipanggil dengan sebutan Abdul Ka’bah. Ada cerita menarik tentang nama ini. Ummul Khair, ibunda Abu Bakar sebelumnya beberapa kali melahirkan anak laki-laki. Namun setiap kali melahirkan anak laki-laki, setiap kali pula mereka meninggal. Sampai kemudian ia bernazar akan memberikan anak laki-lakinya yang hidup untuk mengabdi pad Ka’bah. Dan lahirlah Abu Bakar.

Setelah Abu Bakar lahir dan besar ia diberi nama lain; Atiq. Nama ini diambil dari nama lain Ka’bah, Baitul Atiq yang berarti rumah purba. Setelah masuk Islam, Rasulullah memanggilnya dengan sebutan Abdullah. Nama Abu Bakar sendiri konon berasal dari predikat pelopor dalam Islam. Bakar berarti dini atau awal.

Suatu hari Abu Bakar ingin berangkat berdagang ke wilayah Thaif bersama rekan bisnisnya, Hakim bin Hizam—keponakan Khadijah. Tiba-tiba sesorang datang menemuinya. Orang itu berkata kepada Hakim, “Bibimu Khadijah mengaku suaminya menjadi nabi sebagaimana Musa. Ia sungguh telah mengabaikan tuhan-tuhan.”

Selanjutnya Abu Bakar berpikir. Ia orang yang paling mengerti tentang Muhammad Saw. Sebelum sesuatu terjadi, ia harus menemui beliau untuk memastikan berita tersebut. Setelah itu barulah ia akan menentukan sikap.

Abu Bakar mendatangi Rasulullah Saw. Ia berusaha mengingat kembali semua kisah tentang sahabatnya itu. Ia yakin, sahabatnya tidaklah seperti orang-orang Quraisy kebanyakan. Sahabatnya bukanlah orang yang mengagungkan berhala-berhala yang disembah oleh orang-orang Quraisy. Di masa mudanya tidak ada sifat kekanak-kanakan seperti halnya pemuda-pemuda Quraisy dan ia mempunyai kebiasaan yang sangat berbeda dengan kaumnya. Setiap tahun, ia menyendiri di Gua Hira selama sebulan penuh.

Semua gambaran dan bayangan itu bergelayut dalam ingatan Abu Bakar. Ia mempercepat langkah untuk segera mengetahui kebenaran dari mulut sahabatnya langsung. Lalu muncul dalam ingatan Abu Bakar tentang keberkahan yang dialami kaum Bani Sa’ad saat Halimah As-Sa’diyah mengambil beliau dalam susuannya menuju kampungnya. Abu Bakar juga mengingat ulang pembicaraan Bukhaira, seorang pendeta yang mengingatkan paman beliau Abu Thalib dari tipu daya Yahudi apabila mereka mengetahui tentang anak kecil yang dibawanya.

Akhirnya Abu Bakar sampai juga di rumah Muhammad Saw. Ia masuk menemui sahabatnya dan langsung bertanya, “Apa yang sebenarnya terjadi dengan berita yang telah aku dengar tentangmu? Apakah engkau mengira kaummu mengakui kebenaran yang engkau katakan?”

“Wahai Abu Bakar, maukah engkau kuceritakan sesuatu, apabila engkau rela aku akan terima, namun jika tidak suka maka aku akan menyimpannya,” jawab Muhammad.

Abu Bakar menjawab, “Ini telingaku, silakan katakan.”

Nabi Saw membacakan beberapa ayat Al-Qur’an kepada Abu Bakar. Beliau juga menceritakan kepadanya tentang wahyu yang turun dan peristiwa di Gua Hira yang beliau alami. Jiwa Abu Bakar telah siap memercayainya, karena kemudahan yang Allah berikan kepadanya dengan pertemanan dan ketulusan pengenalan.

Tanpa ragu, belum sampai Rasulullah Saw menyelesaikan ceritanya, Abu Bakar berbisik lirih, “Aku bersaksi bahwa engkau orang yang jujur. Apa yang engkau serukan adalah kebenaran. Sesungguhnya ini adalah kalam Allah.”

Setelah itu, ia menemui Hakim bin Hizam dan berkata, “Wahai Abu Khalid, kembalikanlah uangku, aku telah menemukan bersama Muhammad bin Abdullah sesuatu yang lebih menguntungkan daripada perniagaan bersamamu.” Abu Bakar mengambil hartanya dan berlalu.

Rasulullah bukan tanpa alasan memilih Abu Bakar menjadi orang kedua setelah dirinya. Suatu hari Rasulullah pernah mengabarkan tentang keutamaan sahabat sekaligus mertua beliau ini. “Tak seorang pun yang pernah kuajak masuk Islam yang tidak tersendat-sendat dengan begitu ragu dan berhati-hati kecuali Abu Bakar. Ia tidak menunggu-nunggu atau ragu-ragu ketika kusampaikan hal ini,” sabda Rasulullah Saw.

Hal ini pula yang menyebabkan ia dilantik dengan gelar Ash-Shiddiq di belakang namanya. Abu Bakar memang selalu membenarkan Rasulullah tanpa sedikit pun keraguan. Pada peristiwa Isra’ Mikraj, Abu Bakar adalah orang pertama yang percaya saat Rasulullah menyampaikan hal itu. Tanpa setitik pun ada kebimbangan di benaknya.

Abu Bakar memulai misi mulia dalam menyerukan agama Allah, sehingga berkat tangannya, Allah memberikan hidayah-Nya kepada generasi pertama Islam (As-Sabiqunal Awwalun), di mana dengan kesabaran dan kesungguhan mereka membangun Islam.

Ia mulai menyebarkan Islam kepada orang-orang di kaumnya yang ia percayai, orang yang berteman dan duduk bersamanya. Sehingga banyak sekali yang masuk Islam karenanya seperti Zubair bin Awwam, Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Sa’ad bin Abi Waqqash dan Abdurrahman bin Auf. Mereka ini berangkat menemui Rasulullah ditemani Abu Bakar. Lalu beliau menawarkan Islam kepada mereka, membacakan Al-Qur'an, menjelaskan kebenaran Islam, hingga mereka beriman.

Betapa mulianya Abu Bakar Ash-Shiddiq yang telah mengislamkan lima dari sepuluh sahabat Nabi yang dijamin masuk surga. Umar berkata, “Abu Bakar adalah junjungan kami dan telah memerdekakan junjungan kami, yakni Bilal.”

Ibnu Umar berkata, “Dahulu kami melakukan pemilihan kepada orang-orang pada zaman Nabi Saw masih hidup siapakah yang terbaik, maka kami memilih Abu Bakar dan kemudian Umar bin Khatab dan kemudian Utsman bin Affan.” (HR Bukhari)

Abu Bakar hanya sebentar memegang kendali pemerintahan Islam setelah Rasulullah. Hari itu ia berniat untuk mandi. Udara amat dingin mencekam. Suhu tubuhnya tiba-tiba memanas. Karena merasa janjinya dengan Allah sudah dekat, Abu Bakar ingin menetapkan pengganti setelahnya.

Ia meminta Abdurrahman bin Auf untuk datang. Ketika ditanyakan tentang pribadi Umar bin Khatab, Abdurrahman menjawab, “Ya, Umar lebih tepat, tetapi ia terlalu keras.”

“Ia keras karena melihatku lunak. Kalau urusan ini sudah berada di tangannya, ia akan lunak,” kata Abu Bakar.

Setelah itu, Abu Bakar memanggil beberapa sahabat lainnya, baik dari kaum Anshar maupun Muhajirin. Semua setuju untuk mengangkat Umar sebagai pengganti Abu Bakar. Setelah semuanya bubar, Abu Bakar meminta Utsman bin Affan untuk menulis apa yang didiktekannya. Abu Bakar berkata, “Tuliskan Bismillahirrahmanirrahim. Inilah janji yang diminta Abu Bakar kepada umat Islam...” tiba-tiba Abu Bakar pingsan.

Namun Utsman meneruskan tulisannya: “Sesungguhnya aku mengangkat Umar bin Khatab sebagai penggantiku atas kalian dan aku tidak mengabaikan kebaikan untuk kalian...”

Abu Bakar sadar kembali, lalu meminta Ustman membacakan apa yang dia tulis. Mendengar apa yang dibaca Utsman, Abu Bakar bertakbir. “Engkau menghawatirkan tadi aku akan meninggal sehingga engkau khawatir umat akan berselisih (kalau tidak ada nama yang tertulis)?” tanya Abu Bakar.

Utsman mengiyakan. Panas Abu Bakar kian meningkat. Pada Senin 22 Jumadil Akhir 13 Hijriyah Abu Bakar wafat. Pada detik-detik terakhir hidupnya, Abu Bakar sempat menuliskan menuliskan sebuah wasiat yang diabadikan sejarah.

Demikian isinya: “Bismillahirrahmanirrahim. Inilah pesan Abu Bakar bin Abu Quhafah pada akhir hayatnya dengan keluarnya dari dunia ini, untuk memasuki akhirat dan tinggal di sana. Di tempat ini orang kafir akan percaya, orang durjana akan yakin, dan orang yang berdusta akan membenarkan. Aku menunjuk penggantiku yang akan memimpin kalian adalah Umar bin Khatab.

Patuhi dan taati dia. Aku tidak mengabaikan segala yang baik sebagai kewajibanku kepada Allah, kepada Rasulullah, kepada agama, kepada diriku, dan kepada kamu sekalian. Kalau dia berlaku adil, itulah harapanku, dan itu pula yang kuketahui tentang dia. Tetapi kalau dia berubah, maka setiap orang akan memetik hasil dari perbuatannya sendiri. Yang kuhendaki ialah setiap yang terbaik dan aku tidak mengetahui segala yang gaib. Dan orang yang zalim akan mengetahui perubahan yang mereka alami.”

Semoga Allah menempatkannya pada sisi yang terbaik. Amin.

Chris John Pertahankan Gelar ke-14

Senin, 18 April 2011 - 5:52 WIB





JAKARTA (Pos Kota) – Chris John mempertahankan gelar juara dunia tinju kelas bulu versi Asosias Tinju Dunia (WBA) untuk ke-14 setelah mengalahkan penantangnya Daud ‘Cino’ Jordan dengan kemenangan telak.

Dalam pertarungan 12 ronde di Hal D Jakarta Internatioonal Expo, tadi malam, tiga hakim memberikan kemenangan kepada Chris John. Hakim Stanley Christidolou memberikan nilai 112 116, Frnasiso Martinez 112 116 serta hakim Pinit Prayadsub 111-117.

Pertarungan Chris John versus Daun Jordan begitu berarti bagi kedua petinju. Selain sebagai ajang pembuktian siapa yang terbaik di antara keduanya, pertarungan tersebut juga menjadi sejarah pertama bagi sesama petinju Indonesia dalam memperebutkan gelar juara dunia.

Keraguan banyak pihak bahwa Chris John sudah tidak layak menjadi juara dunia, terpatahkan lewat penampilannya tadi malam. Dia bertarung sebagai juara, tenang dan lebih menguasi pertarungan.

Tidak dengan Daud Cino Jordan. Petinju berusia 23 tahun yang menyandang gelar juara kelas bulu WBO Asia Pacific Youth ini, terlihat emosial. Tak hanya Chris John yang menjadi musuhnya di atas ring, tetapi emosinya yang meluap-luap membuat dia kerap kehilangan kontrol.

Tercatat, sepanjang pertarungan 12 ronde Chris John harus terlibat adu gulat, khususnya di ronde ke-3 dan empat. Sebaliknya, The Dragon John yang kini membukukan rekor tarungnya 45-0-2, 22 KO, mampu memaksimalkan pukulan long maupun hook dan jab yang mampu membongkar pertahanan Daud.

Secara keseluruhan, Chris John menguasai semua laga, kecuali pada ronde enam dan 11 yang berimbang. Sedangkan di ronde pertama, kedua petinju sama-sama melakukan penjajakan, mesi jab Chris John cukup menganggu.

Walau demikian, Daun Jordan yang berusia 23 tahun dan membukukan rekor (27-2, 21 KO, merupakan aset bangsa yang bernilai tinggi. Dia punya stamina yang luar biasa hingga mampu bermain prima sepanjang 12 ronde. Hanya saja, emosional yang tidak terkontrol menyebabkan banyak pukulan Daud terbuang, namun hal itu wajar karena hal itu merupakan tipikal petinju muda.

(ian/sir)

Kamis, 14 April 2011

Cara Teknik Budidaya Belut Dalam Drum Tong Tanpa Lumpur


Budidaya – Cara dan Teknik Budidaya Belut Dalam Drum Tong Tanpa Lumpur. informasi mengenai teknik dan cara pengembangan budidaya belut yang bisa anda pelajari lewat PDF mungkin untuk dapat berbisnis dibidang belut yang sudah mencapai kesuksesan para exportir belut ke luar negeri, beberapa tips sederhana dapat anda pelajari untuk dapat mengembangkan budidaya belut secara besar maupun skala kecil, nah mari kita coba bahas sedikit Cara Teknik Budidaya Belut Dalam Drum Tong Tanpa Lumpur dibawah ini.

Media Campuran Belut

Menurut Ruslan, Cara Budidaya Belut akan cepat besar jika medianya cocok. Media yang digunakan ayah dari 3 anak itu terdiri dari lumpur kering, kompos, jerami padi, pupuk TSP, dan mikroorganisme stater. Peletakkannya diatur: bagian dasar kolam dilapisi jerami setebal 50 cm. Di atas jerami disiramkan 1 liter mikroorganisma stater. Berikutnya kompos setinggi 5 cm. Media teratas adalah lumpur kering setinggi 25 cm yang sudah dicampur pupuk TSP sebanyak 5 kg.

Karena belut tetap memerlukan air sebagai habitat hidupnya, kolam diberi air sampai ketinggian 15 cm dari media teratas. Jangan lupa tanami eceng gondok sebagai tempat bersembunyi belut. Eceng gondok harus menutupi ¾ besar kolam, ujar peraih gelar Master of Management dari Philipine University itu.

Bibit belut tidak serta-merta dimasukkan. Media dalam kolam perlu didiamkan selama 2 minggu agar terjadi fermentasi. Media yang sudah terfermentasi akan menyediakan sumber pakan alami seperti jentik nyamuk, zooplankton, cacing, dan jasad-jasad renik. Setelah itu baru bibit dimasukkan.



Pakan hidup Belut

Berdasarkan pengalaman Ruslan, sifat kanibalisme yang dimiliki Monopterus albus itu tidak terjadi selama pembesaran. Asal, pakan tersedia dalam jumlah cukup. Saat masih anakan belut tidak akan saling mengganggu. Sifat kanibal muncul saat belut berumur 10 bulan, ujarnya. Sebab itu tidak perlu khawatir memasukkan bibit dalam jumlah besar hingga ribuan ekor. Dalam 1 kolam berukuran 5 m x 5 m x 1 m, saya dapat memasukkan hingga 9.400 bibit, katanya.

Pakan yang diberikan harus segar dan hidup, seperti ikan cetol, ikan impun, bibit ikan mas, cacing tanah, belatung, dan bekicot. Pakan diberikan minimal sehari sekali di atas pukul 17.00. Untuk menambah nafsu makan dapat diberi temulawak Curcuma xanthorhiza. Sekitar 200 g temulawak ditumbuk lalu direbus dengan 1 liter air. Setelah dingin, air rebusan dituang ke kolam pembesaran. Pilih tempat yang biasanya belut bersembunyi, ujar Ruslan.

Pelet ikan dapat diberikan sebagai pakan selingan untuk memacu pertumbuhan. Pemberiannya ditaburkan ke seluruh area kolam. Tak sampai beberapa menit biasanya anakan belut segera menyantapnya. Pelet diberikan maksimal 3 kali seminggu. Dosisnya 5% dari bobot bibit yang ditebar. Jika bibit yang ditebar 40 kg, pelet yang diberikan sekitar 2 kg.

Hujan buatan

Selain pakan, yang perlu diperhatikan kualitas air. Bibit belut menyukai pH 5-7. Selama pembesaran, perubahan air menjadi basa sering terjadi di kolam. Air basa akan tampak merah kecokelatan. Penyebabnya antara lain tingginya kadar amonia seiring bertumpuknya sisa-sisa pakan dan dekomposisi hasil metabolisme. Belut yang hidup dalam kondisi itu akan cepat mati, ujar Son Son. Untuk mengatasinya, pH air perlu rutin diukur. Jika terjadi perubahan, segera beri penetralisir.

Kehadiran hama seperti burung belibis, bebek, dan berang-berang perlu diwaspadai. Mereka biasanya spontan masuk jika kondisi kolam dibiarkan tak terawat. Kehadiran mereka sedikit-banyak turut mendongkrak naiknya pH karena kotoran yang dibuangnya. Hama bisa dihilangkan dengan membuat kondisi kolam rapi dan pengontrolan rutin sehari sekali, tutur Ruslan.

Suhu air pun perlu dijaga agar tetap pada kisaran 26-28oC. Peternak di daerah panas bersuhu 29-32oC, seperti Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi, perlu hujan buatan untuk mendapatkan suhu yang ideal. Son Son menggunakan shading net dan hujan buatan untuk bisa mendapat suhu 26oC. Bila terpenuhi pertumbuhan belut dapat maksimal, ujar alumnus Institut Teknologi Indonesia itu.

Shading net dipasang di atas kolam agar intensitas cahaya matahari yang masuk berkurang. Selanjutnya 3 saluran selang dipasang di tepi kolam untuk menciptakan hujan buatan. Perlakuan itu dapat menyeimbangkan suhu kolam sekaligus menambah ketersediaan oksigen terlarut. Ketidakseimbangan suhu menyebabkan bibit cepat mati, ucap Son Son.

Hal senada diamini Ruslan. Jika tidak bisa membuat hujan buatan, dapat diganti dengan menanam eceng gondok di seluruh permukaan kolam, ujar Ruslan. Dengan cara itu bibit belut tumbuh cepat, hanya dalam tempo 4 bulan sudah siap panen.

nah mungkin selain budidaya belut diatas mungkin anda tertarik untuk mencoba memahami Cara Budidaya Tomat serta Cara Membuat Kerupuk dan semoga berfaedah untuk anda dalam mengembangkan Cara Teknik Budidaya Belut Dalam Drum Tong Tanpa Lumpur diatas.
Related article:
~budidaya belut dalam tong~budidaya belut dalam drum~cara budidaya belut~ternak belut dalam tong~cara beternak belut di drum~BUDIDAYA BELUT~ternak belut dalam drum~beternak belut dalam drum~cara beternak belut dalam drum~budidaya belut tanpa lumpur~

Analisis Usaha Budidaya Belut di Dalam Tong atau Drum

Asumsi
1. Tong atau drum yang digunakan bervolume 200 liter sebanyak 20 buah.
2. Lama setiap periode pemeliharaan 4 bulan. Namun, tidak menutup kemungkinan jika periode pemeliharaan bisa lebih cepat menjadi 3 bulan.

3. Tong atau deum dapat digunakan selama 4 tahun (12 Periode pemeliharaan)
4. Cat Minyak, Pipa PVC dan perlengkapan pendukung dapat digunakan selama 4 tahun
5. Padat tebar bibit 2 kg per drum, menggunakan bibit berjumlah 80-100 ekor per kg. Jadi kepadatan maksimal tong 200 ekor bibit.
6. Kegiatan budi daya dilakukan sendiri oleh pembudidaya, hanya proses penyiapan tong dan pembuatan media yang menggunakan tenaga kerja borongan.
7. Media yang digunakan adalah campuran tanah yang dimatangkan dengan media instan bokashi.
8. Pakan utama yang dibudidayakan sendiri, sehingga menekan biaya pakan.

Analisis Usaha
Biaya investasi
- Tong atau drum 20 buah @ Rp100.000………………….Rp 2.000.000
- Cat minyak 7 kaleng @ Rp8.000……………………………..Rp 56.000
- Pipa PVC 2 inchi 3 batang @ Rp30.000…………………..Rp 90.000
- Perlengkapan pendukung
(ember, cangkul, serok, baskom, Was, dan jeriken)……Rp 200.000
- Upah pembuatan tong (borongan…………………………….Rp 100.000
Total investasi……………………………………………………………Rp2.446.000

Biaya operasional per periode pemeliharaan
— Biaya Tetap
Penyusutan tong atau drum Rp2.000.000 : 12 …………Rp 167.000
Penyusutan cat Rp56.000 : 12 ………………………………….Rp 4.700
Penyusutan pipa PVC Rp90.000 : 12……………………….. Rp 7.500
Penyusutan peralatan pendukung Rp200.000 : 12…… Rp 16.700
Penyusutan upah persiapan drum Rp100.000: 12…….. Rp 8.400
total biaya tetap………………………………………………………….. Rp 204.300

— Biaya Tidak Tetap
Bibit belut 40 kg x Rp40.000/kg……………………………………………. Rp 1.600.000
Pelet, cacing, dan ikan-ikanan kecil 474 kg x Rp3.000/kg………. Rp 1.422.000
EM4 4,5 botol x Rp , 25.000/ botol…………………………………………. Rp 112.500
Jerami padi 4 ikat x Rp5.000/ikat………………………………………….. Rp 20.000
Batang pisang 10 batang x Rp1.000/batang……………………………. Rp 10.000
Bekatul atau dedak 67 kg x Rp2.000/kg………………………………….. Rp 134.000
Pupuk kandang 4 karung x Rp6.000/karung…………………………… Rp 24.000
Gula 0,25 kg x Rp6.000/kg……………………………………………………… Rp 1.500
HSC (Humic Substance Complex) 1 botol………………………………….. Rp 90.000
Tenaga pembuatan media…………………………………………………………. Rp 50.000
Total biaya tidaktetap……………………………………………………………….. Rp3.464.000

— Total Biaya Operasional
Total biaya operasional = Total Biaya Tetap + Total Biaya Tidak Tetap
= Rp204.300 + Rp3.464.000
= Rp3.668.300

3. Penerimaan per Periode
Penjualan hasil panen 400 kg x Rp25.000/kg = Rp10.000.000

4. Keuntungan
Keuntungan = Total penerimaan – total biaya operasional
= Rp10.000.000 – Rp3.668.300
= Rp6.331.700

5. Pay Back Period
Pay back period adalah waktu titik batik modal atau titik impas,
yaitu perbandingan antara total investasi dengan keuntungan yang diperoleh.

Pay back period = (Total investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp2.446.000 : Rp6.331.700) x 1 bulan
= 0,4 bulan

sumber : Drs.Ruslan Roy, MM dan Bagus Harianto, AgroMedia Pustaka, 2009/http://hobiikan.blogspot.com/

Kamis, 07 April 2011

Ah Long, Bocah 6 tahun menghidupi diri sendiri dikucilkan oleh manusia sekitarnya


Subhanallah berkali kali saya mengucap ketika saya membaca cerita dan foto foto yang ada di milis dari cerita seorang anak manusia yang terbilang masih sangat belia harus berjuang seorang diri untuk menghidupi kehidupannya didunia ini karena dijauhi oleh sesamanya yaitu manusia dan diasingkan dari lingkungan manusia.
antara sedih bercampur haru.

coba deh buat bahan renungan untuk teman-teman yang ingin mengetahui dan mengempatikan kepada anak seusianya.

mungkin ada yang pernah nonton film ” I am The Legend” , film yang dibintangi om will smith itu bercerita tentang seorang manusia yang hidup sendiri di dunia dengan ditemani sahabat sejatinya seekor Anjing.
kurang lebih hal itu sama dengan dirasakan oleh bocah kecil bernama Ah Long yang hidup sendiri diprovinsi Guangxi, China……bayangkan seorang Bocah!!!!ini dikehidupan yang nyata dan bukan film lagi.

Namanya Ah Long , umurnya baru 6 tahun , kedua orang tuanya telah meninggal dikarenakan mengidap penyakit AIDS. Orang orang disekitarnya mengucilkannya karena Ah Long dilahirkan dengan virus HIV yang mengalir di darahnya.

Ah Long harus menjaga dirinya sendiri karena kebanyakan orang takut untuk mendekat, Satu-satunya sahabat sejatinya adalah anjingnya yang selalu setia menemani disampingnya.

Karena Penyakitnya orang orang disekitarnya tidak menghiraukannya. Sekolah tidak mau menerimanya, bahkan para orang tua murid sepakat akan mencelakainya apabila Ah long muncul kesekolah dan bermain dengan anak anaknya. Bahkan Dokterpun enggan mengobatinya apabila Ah long Kecil sakit.

Satu satunya saudara yang dimiliki Ah long adalah neneknya yang berumur 84 Tahun yang enggan untuk tinggal bersama cucunya.

Biro Sipil setempat menyediakan dana sebesar 70 yuan per bulan atau sekitar Rp 90.000 per bulan.
Jumlah ini tidak cukup untuk anak kecil seumur Ah Long untuk hidup.

Ah Long menjalani kehidupan sendiri. Dia menanam cabai , daun bawang dan memelihara ayam.
Dia mencuci dan memasak sendiri. Dia tidur dan bermain dengan anjingnya.
Ada juga yang bersimpati dengan Ah Long dengan memberikan pakaian, makanan dan selimut bekas. Ada yang memberikan Ah Long 20 kilogram beras dan 5 kilogram mie, ada juga yang membawakan dia sebuah surat kabar mingguan untuk mengikuti berita dunia terbaru.

Miris mengikuti kisah hidup Ah long siapa mau terlahir hidup didunia dijauhi oleh sesamanya, dosa siapa Ah long tidak pernah tahu dan dia tidak mau tahu yang jelas dia ingin menjalani kehidupan yang diberikan oleh tuhan kepadanya sekuat dan sekemampuannya meski manusia disekitarnya tidak mau mendekatinya, biar masih kecil dia percaya bahwa dia terlahir didunia ini karena ada yang mengaturnya hidup dan matinya dia serahkan kepada yang mengaturnya, tapi sungguh kebesarannya anak seusia dia sudah bisa menghidupi dirinya sendiri dan hanya berteman seekor binatang yang setia menemaninya.

rumah tempat tinggalnya


menanam sayuran disekitar rumahnya


persiapan memasak


memasak sendiri


merenung


belajar


mandi sendiri


sahabat setia satu satunya


sahabat sejati


mencari kayu untuk kayu bakar


Bermain sendirian



The Legend

Senin, 04 April 2011

Manusia pedalaman yang belum tersentuh etika yang bermanusiawi

Manusia adalah arti dari dari mahluk hidup yang diturunkan oleh Allah SWT. dari surga ke dunia yaitu keturunan dari Bani ADAM dan HAWA dan kemudian dalam perkembangannya menyebar diseluruh dunia ini secara merata dan dalam kehidupannya pula ada yang masuk dalam ketegori telah beradap dan ada pula yang kurang beradap karena siklus dan tempat hidupnya