Kamis, 18 Maret 2010

JADILAH MANUSIA SEBENAR BENARNYA MANUSIA

Manusia adalah mahluk paling sempurna yang diciptakan oleh Allah SWT. dengan diberikan bentuk yang paling indah diantara mahluk lain dan dari spesifikasi tubuh yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk lain, tapi kenap dibumi ini masih banyak manusia yang tidak memfungsikan diri sepenuhnya menjadi manusia.......?
Kita di berikan tubuh sebagai tubuh manusia beda dengan mahluk lain kepala layaknya manusia beda dengan mahluk lain diberikan mata, hidung, telinga yang kesemuanya dari bentuk manusia yang dibedakan dengan bentuk mahluk lain di jagad ini, kita harus bisa menjadi manusia seutuhnya itu adalah harapan Allah yang menciptakan kita untuk menjadi khalifah dimuka bumi ini kita hendaknya dapat menganalogikan diri kita dengan tanaman pisang yang sangat bermanfaat bagi orang banyak karena dari daunya dinamakan daun pisang, batangnyapun dinamakan batang pisang, kemudian buahnya dinamakan buah pisang sampai dengan dikupas kulitnyapun dinamakan pisang kemudian rasa buahnya berasa buah pisang.
Tapi manusia dimuka bumi ini lain banyak diantara manusia berbentuk manusia tapi alat kelaminnya berasa binatang, berbentuk manusia tapi tindakannya binatang dan semua kemauan dan tindak-tanduknya mengikuti nafsu binatang memakai tangan buat tanda-tangan tetapi kehendaknya yang dituruti hawa nafsu binatang sehingga hasilnya tidak manusiawi.

Rabu, 17 Maret 2010

DIKUBUR 26 TAHUN JASAD MASIH UTUH KAIN KAFAN SANG KIAI UTUH DAN HARUM BAUNYA

Jumat, 21/08/2009 15:36 WIB
Deden Gunawan – detikNews

Jakarta - Tiga bak berisi air dan potongan kayu ukuran 70 cm x 30 cm telah disiapkan anak-anak almarhum KH. Abdullah. Saat itu, Minggu 2 Agustus 2009, makam Kiai Abdullah akan
dipindahkan lantaran di lokasi itu terkena proyek pelebaran Jalan Benda, Batu Ceper,
Tangerang, yang mengarah ke Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.

Air yang ada di dalam bak itu rencananya akan digunakan untuk mencuci tulang belulang sebelum dipindahkan ke lokasi pemakaman yang baru. Sementara potongan kayu sengon sebanyak 9 potong diperuntukkan sebagai dinding pembatas jenazah di dalam liang lahat.

"Saya sudah beberapa kali melihat proses pemindahan kuburan di Karet Bivak, Jakarta
Pusat. Persiapannya memang seperti itu," kata Achmad Fathi, anak ketiga Kiai Abdullah.

Namun semua perlengkapan itu akhirnya tidak terpakai. Soalnya, ketika makam yang berusia 26 tahun digali, pemandangan aneh terjadi. Jasad Kiai Abdullah ternyata masih utuh. Begitu juga dengan kain kafan dan kayu penutup jenazah. Tidak ada tanda-tanda bekas gigitan rayap atau binatang tanah di kafan maupun di kayu kamper tersebut.

Sementara Mukhtar Ali, anak sulung Kiai Abdullah, yang mengangkat jenazah ayahnya dari liang lahat mengaku sempat kaget. Soalnya kondisi jenazah hampir sama seperti saat dikuburkan, 22 Oktober 1983 silam.  "Kondisi jenazah persis sama seperti saat dikubur dulu.
Hanya tubuhnya agak menyusut saja, dan rambutnya memutih" jelas Mukhtar.

Mukhtar dan keluarganya semakin kaget, jenazah juga beraroma harum yang menyerbak. Wanginya, kata Mukhtar, tidak seperti parfum-parfum yang ada di toko-toko minyak wangi. Teriakan takbir pun langsung terdengar dari orang-orang yang menyaksikan kejadian tersebut.

Yang juga dirasa aneh oleh keluarga, ribuan warga tiba-tiba berdatangan mengikuti prosesi pemindahan jenazah. Padahal keluarga tidak memberi pemberitahuan kepada warga maupun murid-murid Kiai Abdullah. Mereka tiba-tiba saja datang.

"Awalnya pemindahan jenazah itu hanya dilakukan keluarga. Paling hanya 20 orang. Tapi nggak tahu kenapa tiba-tiba saat jenazah digali orang-orang sudah banyak berkumpul," ujar Mukhtar.

Saking banyaknya orang yang datang, imbuh Mukhtar, mobil dan motor pelayat yang terparkir di sisi jalan Benda, panjangnya mencapai 5 kilometer sehingga membuat kemacetan yang luar biasa di jalan tersebut.

Beberapa warga yang ditemui detikcom menuturkan, sebelum proses pemindahan jenazah, sebenarnya  tanda-tanda keanehan sudah muncul terkait rencana pemindahan makam tersebut. Sebab saat alat berat

ingin menghancurkan musala dan bangunan makam, tidak bisa berfungsi. Beberapa kali alat pengeruk dari mobil beko patah ujung kukunya.

Karena kejadian itu, pihak kontraktor pelebaran jalan menunda pembongkaran yang rencananya akan dilakukan pada Januari 2009 itu. Pembongkaran baru bisa dilanjutkan awal Agustus setelah ada kesepakatan dengan keluarga. Salah satunya soal cara pembongkaran musala dan makam itu, yakni dengan hanya menggunakan palu dan linggis. Bukan pakai alat berat.

Keluarga Kiai Abdullah sebenarnya menyayangkan kalau musala itu dibongkar. Sebab musala yang telah ada sejak puluhan tahun lalu itu sangat dibutuhkan warga setempat untuk beribadah.

Musala yang berdiri di atas tanah wakaf itu sejak dibangun Kiai Abdullah tahun 1950-an sudah mengalami beberapa pemugaran dan pelebaran. Hingga menjadi semakin luas dan bangunannya menjadi permanen.

Namun pada 2007, Pemkot Tangerang ternyata punya rencana melakukan pelebaran jalan Benda, Juru Mudi, Batu Ceper, yang berada di sepanjang Sungai Cianjane. Musala dan makam itu kebetulan berada di lokasi yang akan dijadikan akses jalan sehingga terpaksa harus digusur.

Tanah yang akan digusur dihargai Rp 500 ribu per meter. Harga itu belum termasuk bangunan yang akan dibongkar. Tapi keluarga Kiai Abdullah menolak pemberian uang pengganti. Pasalnya , tanah tempat musala dan makam itu merupakan tanah wakaf yang tidak boleh  diperjualbelikan.

Pihak keluarga hanya meminta Pemkot membangun kembali musala di sekitar wilayah Juru
Mudi, supaya warga setempat mudah kalau ingin beribadah. "Sepeser pun kami tidak menerima uang penggantian. Biaya pemindahan jenazah saja kami tanggung sendiri, sekalipun Pemkot sudah menawarkan" jelas Mukhtar, anak sulung Kiai Abdullah.

Kini jenazah Kiai Abdullah dimakamkan di depan pekarangan rumah Achmad Fathi, yang berjarak hanya 15 meter dari lokasi pemakaman sebelumnya. Di areal pemakaman baru itu terdapat tiga makam, yakni makam KH Abudullah bin Mukmin, makam istri keduanya Maswani, serta makam putra keduanya yang bernama M Syurur.

Rencananya, areal makam itu akan diperluas lantaran setiap hari banyak orang yang datang untuk berziarah, terutama setelah tersiar kabar jasad Kiai Abdullah masih utuh meski dikubur selama 26 tahun. Bahkan untuk memudahkan para peziarah, keluarga bermaksud membangun musala di samping areal makam.

(ddg/iy)

AL MUNAFIQUN


idzaa jaa-aka lmunaafiquuna qaaluu nasyhadu innaka larasuulullaahi walaahu ya'lamu innaka larasuuluhu walaahu yasyhadu inna lmunaafiqiina lakaadzibuun
[63:1] Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta

ittakhadzuu aymaanahum junnatan fashadduu 'an sabiilillaahi innahum saa-a maa kaanuu ya'maluun[63:2] Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan

dzaalika bi-annahum aamanuu tsumma kafaruu fathubi'a 'alaa quluubihim fahum laa yafqahuun [63:3] Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti

wa-idzaa ra-aytahum tu'jibuka ajsaamuhum wa-in yaquuluu tasma'liqawlihim ka-annahum khusyubun musannadatun yahsabuuna kulla shayhatin 'alayhim humu l'aduwwu fahtsarhum qaatalahumullaahu annaa yu/fakuun[63:4] Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?

wa-idzaa qiila lahum ta'aalaw yastaghfir lakum rasuulullaahi lawwaw ruuusahum wara-aytahum yashudduuna wahum mustakbiruun[63:5] Dan apabila dikatakan kepada mereka: Marilah (beriman), agar Rasulullah memintakan ampunan bagimu, mereka membuang muka mereka dan kamu lihat mereka berpaling sedang mereka menyombongkan diri.

sawaaun 'alayhim astaghfarta lahum am lam tastaghfir lahum lan yaghfirallaahu lahum innallaaha laa yahdii lqawma lfaasiqiin
[63:6] Sama saja bagi mereka, kamu mintakan ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan bagi mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

humulladziina yaquuluuna laa tunfiquu 'alaa man 'inda rasuulillaahi hattaa yanfadhdhuu walillaahi khazaa-inu ssamaawaati wal-ardhi walaakinna lmunaafiqiina laa yafqahuun[63:7] Mereka orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar): "Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada disisi Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah)." Padahal kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik itu tidak memahami

yaquuluuna la-in raja'naa ilaa lmadiinati layukhrijanna l-a'azzu minhaa l-adzalla walillaahi l'izzatu walirasuulihi walilmu/miniina walaakinna lmunaafiqiina laa ya'lamuun[63:8] Mereka berkata: "Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya." Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui

yaa ayyuhaalladziina aamanuu laa tulhikum amwaalukum walaa awlaadukum 'an dzikrillaahi waman yaf'al dzaalika faulaa-ika humu lkhaasiruun [63:9] Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.

wa-anfiquu min maa razaqnaakum min qabli an ya/tiya ahadakumu lmawtu fayaquula rabbi lawlaa akhkhartanii ilaa ajalin qariibin fa-ashshaddaqa wa-akun mina shshaalihiin[63:10] Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"

walan yu-akhkhirallaahu nafsan idzaa jaa-a ajaluhaa walaahu khabiirun bimaa ta'maluun
[63:11] Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.

Selasa, 16 Maret 2010

AURAT

Indahnya wanita bila menutup auratnya, karena disamping akan mempercantik pemakainya penutup aurat juga dapat melebihkan kharismatik dari pemakainya karena akan menambah daya tarik serta rasa hormat kaum adam kepada wanita yang berbusana muslimah tersebut

Jumat, 12 Maret 2010

Nenek Renta Itu Berubah Jadi Kodok

Jumat, 12 Maret 2010 | 08:28 WIB

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Severianus Endi

PONTIANAK, KOMPAS.com — Legenda ini diperkirakan terjadi sekitar seratusan tahun lalu. Seorang nenek renta dalam masyarakat Dayak Punan, Kalimantan Timur, tiba-tiba berubah menjadi kodok dan hingga sekarang keturunan generasi kedua hidup di tengah-tengah masyarakat.

Wakil Ketua Persekutuan Lembaga Adat Dayak Punan Kaltim, Dollop Mamung (54), sangat yakin legenda itu bukan isapan jempol. Selain dirinya berasal dari suku Dayak Punan, Dollop juga kenal baik dengan satu di antara cucu sang nenek yang menuturkan kisah tersebut.

"Impian saya yang belum terwujud, yakni mengunjungi hutan rimba yang menjadi lokasi nenek tua itu berubah menjadi kodok," tutur Dollop dalam perbincangan dengan Tribun, Kamis (11/3/2010) di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).

Dollop merupakan delegasi masyarakat adat yang baru usai mengikuti sebuah workshop kehutanan di Kota Pontianak, Kalbar. Legenda yang lekat dalam budaya masyarakat Punan itu erat kaitannya dengan kearifan tradisi menjaga kelestarian hutan.

"Waktu itu, sekelompok keluarga hidup di sekitar hutan Marut. Mereka tidak berladang, tetapi hidup secara mubut. Artinya, hidup berpindah-pindah untuk berburu dan meramu," ucap Dollop memulai kisahnya.

Dalam kelompok kecil orang-orang Punan itu, ada seorang nenek renta atau adu' oroh dalam bahasa lokal. Saking rentanya, setiap kali kelompok itu berpindah tempat, adu' oroh digendong di punggung menggunakan kalong.

Kalong merupakan alat semacam keranjang terbuat dari rotan yang digunakan sebagai wadah hasil meramu. Suatu hari, adu' oroh meminta dirinya ditinggalkan saja di sebuah pondok.

"Adu' oroh kasihan dengan anak-cucunya yang kerepotan harus selalu menggendong dia. Tentu saja keluarganya menolak, tapi dia terus mendesak," kata Dollop.

Dengan terpaksa, anak-cucunya meninggalkan nenek itu di sebuah pondok. Namun, mereka selalu menjenguknya setiap usai mubut. "Tiga hari kemudian, ketika dijenguk, adu' oroh masih ada di pondok itu. Sepekan dan dua pekan, juga masih ada. Nah, sebulan kemudian, tiba-tiba saja adu' oroh lenyap," kata Dollop yang mendapatkan kisah ini dari cucu generasi kedua adu' oroh bernama Jonidy Apan (40) yang kini menjadi Kepala Adat Punan Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan.

Para anak-cucunya pun gempar dan segera mencari di sekitar pondok. Sosok renta yang sangat mereka cintai itu tak kunjung ditemukan.

"Sampai di bebatuan di pinggir Sungai Magong, mereka melihat selembar berat, yakni tikar khas Punan dari rotan. Di atas berat itu ada seekor ja'ui atau kodok besar," ujar Dollop yang juga mantan Ketua Harian Yayasan Adat Punan (YAP) ini.

Memang, ja'ui yang rata-rata bisa mencapai seberat 1 kilogram itu umum ditemukan di hutan sekitar. Tapi, kodok besar yang satu ini aneh dan istimewa.

Dia bisa berkata-kata layaknya manusia. Kodok besar itu duduk sambil menangis di atas tikar rotan yang terhampar di bebatuan tersebut.

"Jangan mencari saya. Inilah saya, adu' oroh kalian. Saya tidak apa-apa, jangan kalian risau," begitu ucapan sang kodok kepada sanak keluarga yang panik mencari dirinya.

Sang nenek berpesan agar anak-cucunya menjaga hutan itu dari kerusakan. Itu sebabnya, masyarakat Punan di situ tak melakukan pola berladang.

Hingga saat ini, masih ada komunitas Dayak Punan yang tinggal di sana dan tetap hidup dengan cara mubut. Lokasi itu persisnya di hutan Marut, Sungai Blusuh, Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan.

Dulu, hutan rimba yang masih asli dan kaya keanekaragaman hayati itu mencapai ribuan hektar luasnya. Tetapi kini tinggal tersisa sekitar 50 hektar saja karena telah "dikepung" konsesi perusahaan kayu ataupun kelapa sawit.

"Sudah beberapa kali cucu adu' oroh mengajak saja ke lokasi itu untuk menjumpai ja'ui itu. Sayang belum pernah terealisasi. Kalau ikut serta cucunya, kita bisa bertemu beliau," kata Dollop.

Jarak hutan Marut sekira dua hari perjalanan dari Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur. Kombinasi jalan kaki dan naik perahu kayuh di Sungai Magong, menembus hutan belantara.

Sejumlah bukti kian membuat Dollop yakin dengan kebenaran kisah itu. Sudah beberapa karyawan perusahaan dikabarkan hilang saat melakukan survei di hutan itu. Setelah dicari-cari, jangankan jenazahnya, jejaknya pun sama sekali tak berbekas.

"Makanya sampai sekarang, tinggal tersisa areal hutan Marut itu yang belum berani dirambah orang. Beberapa surveyor mereka hilang tak ada kabarnya. Adu' oroh tak suka hutan itu dirusak," katanya.

Karena legenda itu pula, keturunan adu' oroh tak boleh mengonsumsi daging kodok itu. Satwa itu memang dikenal memiliki habitat di kawasan tersebut.

Bagi kalangan masyarakat yang tak punya hubungan dengan adu' oroh, daging ja'ui bisa dijadikan lauk. Asalkan kulit dan tulangnya dipisahkan dulu sebab mengandung racun. (*

Kamis, 11 Maret 2010

Lelaki Cerdas Lebih Suka Monogami


Lelaki cerdas alias yang memiliki tingkat IQ tinggi jarang membohongi istrinya dan lebih suka memilih monogami. Sebuah penelitian baru menunjukkan lelaki cerdas lebih suka hubungan seks yang eksklusif dengan satu orang.

Peneliti Inggris meneliti perilaku lelaki cerdas ini yang menempatkan monogami dan hubungan seks yang eksklusif. Perilaku ini berbeda dengan teman-teman yang seumuran mereka tapi memiliki tingkat kecerdasan yang kurang.

Tapi hubungan antara moralitas perilaku seks konvensional dan tingkat intelijen tidak tercermin pada wanita. Peneliti tidak menemukan bukti bahwa perempuan yang lebih cerdas dalam populasi umum akan lebih setia.

Penelitian pola-pola perilaku tersebut dilakukan oleh Dr Satoshi Kanazawa dari London School of Economics and Political Science yang hasilnya telah dipublikasikan dalam jurnal Social Psychology Quarterly edisi Maret.

Dalam penelitiannya Dr Kanazawa menganalisa dua survei utama di AS yang berhubungan dengan perilaku sosial dan tingkat IQ yang telah dilakukan terhadap ribuan partisipan mulai remaja hingga orang dewasa.

"Sebagai analisis empiris, hasil penelitian menunjukkan bahwa lelaki dengan tingkat kecerdasan tinggi cenderung monogami dan menilai hubungan seksual adalah eksklusivitas dibandingkan dengan laki-laki yang kurang cerdas," bunyi kesimpulan hasil penelitian Dr Kanazawa seperti dilansir dari Telegraph, Selasa (2/3/2010).

Dr Kanazawa mengklaim bahwa hubungan antara tingkat kecerdasan dan monogami oleh pria cerdas itu terkait dengan perkembangan evolusi perilaku yang terjadi.

Dalam evolusi perilaku tersebut, dunia moderen memandang tidak ada lagi keuntungan memiliki hubungan seksual dengan banyak mitra. Dan orang-orang cerdas mampu melepaskan beban psikologis tersebut dengan mengadopsi cara-cara berperilaku yang baru.

Sebelumnya, Profesor Martha Bailey dan Bita Amani dari Queen's University menyebutkan bahwa istri dan anak akan menjadi korban dalam rumah tangga kerika seorang suami memilih untuk melakukan poligami.

"Mereka lebih banyak mengalami depresi dan stres karena perasaan cemburu. Mereka juga cenderung menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga," ujar Bailey.

Sementara suami yang melakukan poligami mendapat pemenuhan seks yang baik, istri yang dipoligami justru menderita karena harus menghadapi kenyataan suaminya berbagi seks dengan wanita lain dan kemungkinan penyakit menular seksual.

Ketika seorang wanita depresi, pola pengasuhan anaknya pun menjadi kacau. Dan itu akan memberi dampak negatif bagi anak. Anak juga berisiko mengalami trauma dan dikucilkan oleh teman-temannya. Perilaku mereka pun menurut peneliti lebih sulit terkontrol karena peran ayah menjadi berkurang.

Sumber: detikcom

Selasa, 09 Maret 2010

5 Kunci Sukses dalam menghadapi Permasalahan Hidup

1. Siap
2. Ridho
3. Jangan mempersulit diri
4. Evaluasi diri
5. Pasrah kepada Allah SWT.

1. S i a p
Dalam menghadapi kehidupan ini kita dituntut untuk siap dalam menghadapi permasalahan apapun yang akan datang menimpa kepada kita, baik itu permasalahan yang akan membuat kita bahagia maupun permasalahan yang akan membuat kita sengsara dan menderita, karenanya kita harus siap menghadapinya karena semua permasalahan yang timbul bukan karena tiba2 dikarenakan semua sudah direncanakan oleh Allah SWT. tinggal kita manusia saja yang harus pinter menyikapinya adakalanya manusia yang karena tidak siap sampai mati2 memperjuangkannya misalnya Allah mengasih kita jabatan karena masa waktu jabatan memang sudah berakhir maka seharusnya kita sebagai manusia harus seap untuk itu kita lepaskan jabatan itu toh sebelumnya kita juga bukan pejabat kita jalani saja dengan alami tidak malah stress terus mencari cara bagaimana sebaiknya jabatan itu agar tetap dapat melekat pada diri kita, niah itu yang dinamakan kita tidak pernah siap menghadapi masalah.

2. Ridho
Kita harus ridho dengan semua permasalahan yang ditimpakan terhadap diri kita karena semuanya juga Allah SWT. yang telah mengaturnya, asalkan kita selalu Ridho insyaallah tidak akan menimbulkan masalah baru dalam menyelesaikan permasalahan, Seperti halnya kasus jabatan diatas asal kita ridho nggak ada masalah karena semua sudah berjalan semestinya seperti contohnya kita bermain golf di padang golf, entah apa penyebabnya tiba2 bola golf mampir dimuka kita kalau dipikir lapangan golf sebegitu besarnya kenapa harus mendarat dimuka kita, apa iya kita harus memaki2 yang memukul bola....? apa iya kita juga tidak ikut bersalah ......? lalu kenapa kita harus ada dilapangan golf....? Nah hal tersebut asal kita cermati dan kita tetap ridho insyaallah tidak ada masalah yang timbul, karena kalau kita mau menolak toh nggak bisa karena bola golf sudah mendarat dimuka kita mau kita ulangi untuk tidak kena bola golfpun tidak bisa karena manusia tidak diberi kekuasaan mengembalikan masa lalu, jadi yang bisa kita lakukan kita Ridho saja dengan apa yang menimpa pada kita.

3. Jangan mempersulit diri
Kita dianjurkan untuk melakukan hal diatas sebagaimana item 1 dan 2, dengan menerima apa adanya dan tidak didramatisir dan dibuat2 sehingga akan menyulitkan diri kita sendiri nantinya, Seperti halnya kasus diatas kalau kita siap dan ridho selesai sudah permasalahan paling lama 1 - 2 minggu sudah sembuh seperti semula, akan halnya kalau kita tidak siap dan ridho kita permasalahkan hal yang menimpa kita, misalkan kita caci maki si pemukul bola golf kita meja hijaukan dia karena ketidak termiaan kita, apa iya sipemukul bola golf tadi menerima ketidak terimaan kita ...? Apa iya dia tidak ada upaya untuk menghentikan tindakan kita...? Nah kalau hal seperti ini dibikin panjang maka akan panjang menguras energi dn materi hal yang harusnya bisa tuntas dalam waktu 1 - 2 minggu akan menyusahkan diri kita kalau kita membikin sulit permasalahan kita sendiri mungkin akan selesai 1 - 2 bulan atau 1 - 2 tahun bahkan kalau saling tidak puas bisa berlanjut terus, ini namanya kita mempersulit diri kita sendiri, Kalau bisa dipermudah kenapa harus dibikin sulit itu mungkin perkataan  yang lagi tren sekarang .

4. Evaluasi Diri
Kita harus sadar dan mengevaluasi hal-hal apa yang telah terjadi pada diri kita supaya kita mendapat kepuasan dengan apa yang telah kita jalani, Karena semua yang terjadi didunia ini bukan karena tiba2 melainkan semua yang terjadi sudah digariskan oleh Allah SWT. maka dengan demikian kita akan sadar betul bahwa kita sebagai umat manusia ini ibarat wayang semuanya terserah dalangnya mau dibikin tayang kita ada mau dibikin tidur kita dimasukkan ke kotak.

5. Pasrah kepada Allah SWT.
Kalau semua sudah kita jalani dari item 1 sampai dengan 4 sudah kita laksanakan dan pada diri kita sama sekali tidak terdapat perubahan akan hal yang kita terima minimal agak meringankan beban hati kita, maka kita dianjurkan untuk tetap tabah dan tawakal kepada Allah SWT., kita pasrahkan semuanya kepada Allah SWT yang menghidupkan kita dan yang akan mematikan kita karena semua Allah SWT yang berkehendak maka kita tinggal menjalaninya saja

Demikian rangkuman dari 5 pokok jalan sukses menghadapi hidup  yang penulis olah sendiri dari ceramah Abdullah Gymnastiar pada Maulid Nabi SAW di Grha Angkasa Pura I tanggal 8/3/2010 semoga dapat menjadi cerminan diri dari penulis khususnya dan bagi semua yang berkenan membacanya  

Senin, 08 Maret 2010

Jelajahi London-Timbuktu dengan Mobil Terbang

Selasa, 13 Januari 2009 | 05:06 WIB

LONDON, SENIN - Seperti khayalan yang menjadi kenyataan, seorang penjelajah Inggris akan memecahkan rekor pengembaraan dari London hingga Timbuktu menggunakan mobil terbang. Ekspedisi selama 42 hari itu akan menyelesaikan perjalanan sejauh 6400 kilometer.

Saya suka banyak hal dan berpikir ini akan menjadi tantangan yang menarik. Apalagi Timbuktu yang merupakan tempat yang ikonik dan nyentrik, ujar Neil Laughton, yang sudah menaklukkan semua gunung tertinggi di tujuh benua dan kutub utara. Salah satu kota di Mali, Afrika barat itu memang terkenal nuansa misteriusnya.

Dengan kendaraan yang khsusu didesain untuk misi ini, Laughton akan melintasi Perancis, Spanyol, dan Moroko sebelum mencapai Gurun Sahara sebagai pintu masuk ke Mali melalui Mauritania. Ia juga harus terbang di atas Selat Gibraltar sejauh 14 kilometer untuk menyeberang ke Afrika dan berencana terbang melintasi Pegunungan Atlas di Maroko.

Dalam tantangan kali ini, ia tidak sepenuhnya melayang di udara dalam. Perjalanan tersebut diselingi jalan darat menggunakan kendaraan yang sama. Kendaraan yang digunakannya memang didesain dapat terbang maupun berjalan di permukaan tanah sesuai kebutuhan.

Kendaraan beroda empat yang diberi nama Skycar yang akan dipakainya didesain seorang perancang muda bernama Gilo Cardozo. Kendaraan tersebut dilengkapi sayap yang dapat diatur di kanan kirinya, kipas besar di belakang, dan parasut yang biasa dipakai untuk paragliding. Cardozo pernah merancang paraglider bermesin yang dipakai untuk mengitari puncak Gunung Everest tahun 2007.

Untuk mengubah dari kendaraan darat menjadi kendaraan udara, Skycar hanya butuh waktu tiga menit. Saat take off, pengemudi mengembangkan sayap. Dengan kecepatan hanya 70 kilometer perjam dan landasan sejauh 200 meter, Skycar sudah dapat melayang saat parasut paragliding dikembangkan. Di udara, kendaraan tersebut dapat bergerak dengan kecepatan 180 kilometer perjam.

Konsepnya pun benar-benar ramah lingkungan dengan bahan bakar biofuel. Saat di udara, pengemudi menggunakan pedal untuk mengendalikan arah terbangnya sambil mengubah-ubah sudut kemiringan sayapnya. Jika terjadi kondisi darurat tersedia parasut cadangan sehingga kendaraan dapat jatuh dengan aman di daratan.

Inspirasinya datang dari kesadaran bahwa kita dapat mengemudi dan kita dapat terbang, jadi mengapa tidak melakukannya bersamaan? Masalahnya pada teknologi sayap, yang saya kira teratasi pada Skycar, ujar Cordozo. Setelah sukses dengan ekspedisi ini, Cordozo berencana menjualnya secara komersial dengan hraga 50.000 poundsterling per unitnya.

SUA
Sumber : BBC

Sumber: Kompas.Com
http://kompas.com/index.php/read/xml/2009/01/13/
05064384/jelajahi.london-timbuktu.dengan.mobil.terbang.

Sabtu, 06 Maret 2010

Jessica Cox: Wanita Tanpa Tangan Menerima Pilot License


 

Jessica Cox, 25, wanita yang lahir tanpa tangan, berdiri di dalam pesawat. Wanita ini dari Tucson, Arizona menerima Sport Pilot certificate dan menjadi pilot utama licensed untuk menerbang dengan menggunakan kakinya saja

"She's a good pilot. She's rock solid," said Parrish Traweek, 42, the flying instructor at San Manuel's Ray Blair Airport. Parrish Traweek runs PC Aircraft Maintenance and Flight Services and has trained many pilots, some of whom didn't come close to Cox's abilities.

 

Jessica Cox dari Tucson lahir tanpa tangan, tetapi itu hanya menghentikan beliau dari melakukan suatu hal: menyebut "tidak bisa"."

 


"When she came up here driving a car," Traweek recalled, "I knew she'd have no problem flying a plane."


Doctors never learned why she was born without arms, but she figured out early on that she didn't want to use prosthetic devices.

Sumber: "Jessica Cox Armless Pilot"

Jumat, 05 Maret 2010

Meski Tertembak, Pilot Inggris Terus Terbangkan Heli Hingga Mendarat

Sabtu, 06/03/2010 12:05 WIB
Rita Uli Hutapea – detikNews
 
ilustrasi-Sua,-
Kabul - Luar biasa! Seorang pilot helikopter militer Inggris terkena tembakan di antara kedua kedua matanya. Namun dia terus bertahan untuk menerbangkan heli. Akhirnya heli mendarat dengan selamat dan seluruh tentara yang berjumlah 20 orang pun selamat.

Media Inggris, The Sun memberitakan, Letnan Penerbang Ian Fortune awalnya menerbangkan heli Chinook untuk menjemput para tentara yang menjadi korban pertempuran pasukan AS-Afghanistan dengan kelompok pemberontak di dekat Garmsir di Provinsi Helmand, Afghanistan.

Saat hendak mengangkat para korban, heli yang dipiloti Fortune diserang gerilyawan. Bahkan ketika heli akan naik ke udara, Fortune tertembak. Sebuah peluru mengenai helmnya dan menembus antara kedua matanya. Pendarahan hebat pun terjadi.

Dengan darah terus mengalir di wajahnya, Fortune berjuang untuk tetap mengendalikan pesawat yang terus ditembaki musuh. Pria berusia 28 tahun itu terus terbang selama delapan menit sebelum mendarat di Kamp Bastion.

Fortune kemudian dilarikan ke rumah sakit lapangan untuk dirawat.

"Ini tadinya bisa menjadi salah satu insiden terburuk," kata seorang sumber senior militer Inggris di Afghanistan seperti dilansir News.com.au, Sabtu (6/3/2010).

"Jika peluru mengenai pilot satu milimeter agak ke bawah, mereka yang di dalam pesawat tak akan punya kesempatan hidup," tuturnya. "Dan jika bukan karena keahlian pilot, hasilnya pasti tak akan sama," ujarnya.
(ita/ita)

Niat Balik ke Muhammadiyah Amien Rais Sudah Saatnya Investasi Akhirat, Bukan Politik

Sabtu, 06/03/2010 12:09 WIB
Ramadhian Fadillah – detikNews

Jakarta - Amien Rais berencana kembali ke habitatnya Muhammadiyah. Amien harus bisa membaca tanda-tanda zaman. Masa Amien bertarung di kancah politik sudah berlalu. Eks Ketua MPR ini diminta fokus pada tabungan akhirat saja.

"Saya berharap, sikap Pak Amien kembali ke Muhammadiyah dalam rangka tabungan akhirat. Harapan saya, dia tidak punya tendensi macam-macam, politiklah, apalah, untuk investasi akhirat saja," kata
Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI), Burhanuddin Muhtadi.

Hal ini disampaikan dia dalam diskusi di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (6/3/2010).

Dikatakan dia, Amien seharusnya bisa membaca tanda-tanda zaman. Apabila ada niat Amien kembali ke Muhammadiyah untuk investasi politik tahun 2014 maka hal itu tidak realistis.

"Amien itu datang dari reformasi jilid pertama. Rekan-rekan Amien seperti Gus Dur sudah meninggal dunia. Seharusnya, Amien bisa membaca tanda-tanda zaman," ujar dia.

Menurut dia, masa Amien untuk bertarung dalam Pilpres 2014 juga sudah berlalu.

"PAN dan Muhammadiyah itu kan lambangnya Matahari. Nah, sekarang ini sudah mau magrib, sudah waktunya siap-siap Tahajud. Masa Pak Amien sudah berlalu," papar Burhanuddin

Burhanuddin memperkirakan, niat Amien balik ke Muhammadiyah untuk mengembalikan suara Muhammadiyah yang hilang. Ada misi Amien untuk menyatukan suara Muhammadiyah yang tercecer.

"Tetapi, saya pribadi berharap ada kader junior Muhammadiyah dari Yogyakarta yang maju dibandingkan Amien Rais," ujar dia.

Amien Rais memberi sinyal akan kembali ke Muhammadiyah untuk memenuhi tugas lamanya. Namun  hal itu tidak dilakukan dalam waktu dekat ini.

(aan/djo)

Rabu, 03 Maret 2010

PROFILE GATOT PUDJO MARTONO " Bertekad Berbuat Yang Terbaik Untuk Angkasa Pura I"


Nama:
Gatot Pudjo Martono

Lahir:
Purworejo, Mei 1943

Pendidikan:
Penerbang TNI AU 1965

Pengalaman Pekerjaan:
Penerbang di Skuadron II Halim Perdanakusuma, 1965
Penerbang sipil di Merpati Nusantara Airlines
Penerbang sipil di AOA Zamrud Airlines.
Ditugaskan di maskapai penerbangan Dirgantara Air Service (DAS) dan Air Indonesia (Medan).
Kepala Pelabuhan Udara (Kapelud) Bandara Polonia Medan, 1983.
Direktur Operasi PT Angkasa Pura I, 1989-1998.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I, 1998-2003.

Sumber:
Sinar Harapan Senin, 06 Oktober 2003/Krisman Kaban
Diolah oleh Sua,-

Selama menjabat Direktur Utama PT Angkasa Pura I, ia merasa cukup enjoy karena bisa melaksanakan tugas dengan baik. Dari sisi pelayanan, lima dari 13 bandara yang dikelola PT AP I (Bandara Ngurah Rai, Bandara Sepinggan, Bandara Selaparang, Bandara Juanda, Bandara Hasanuddin) mendapat penghargaan pelayanan prima dari Menteri Perhubungan. Ia berjuang keras untuk menjadikan kelima bandara itu dapat diandalkan di Asia Pasifik.

AP I yang berdiri pada 20 Februari 1962 mengelola bandara di kawasan tengah dan kawasan timur Indonesia. Mulai dari bandara Adisumarmo (Surakarta), bandara Adisutjipto, (Yogyakarta), bandara Ahmad Yani (Semarang), bandara Juanda (Surabaya), bandara Ngurah Rai (Bali), bandara Hasanuddin (Makassar), bandara Sepinggan (Balikpapan), bandara Syamsudin Noor (Banjarmasin), bandara Sam Ratulangi (Menado), bandara Pattimura (Ambon), bandara Selaparang (Lombok), bandara El Tari (Kupang), dan bandara Frans Kaisiepo (Biak).

Dari semua bandara tersebut, sembilan di antaranya berstatus internasional. Namun, hanya beberapa bandara saja yang aktif melayani penerbangan internasional seperti Ngurah Rai, Juanda, Hasanuddin, Sam Ratulangi, dan Sepinggan. Bandara internasional lainnya beberapa tahun terakhir tidak lagi melayani penerbangan internasional karena bisnis penerbangan sedang mengalami keterpurukan.

Gatot Todjo Martono lahir di Purworejo, Mei 1943. Ia merupakan lulusan penerbang TNI AU tahun 1965 yang ketika menyelesaikan pendidikan dilantik oleh Presiden Soekarno di Istana Negara. Setelah lulus ditempatkan sebagai penerbang di Skuadron II Halim Perdanakusuma. Selain itu, juga berperan sebagai penerbang sipil di Merpati Nusantara Airlines dan juga AOA Zamrud Airlines. Kemudian pernah ditempatkan di maskapai penerbangan Dirgantara Air Service (DAS) serta Air Indonesia (Medan).

Tahun 1983 ia ditugaskan sebagai Kepala Pelabuhan Udara (Kapelud) Bandara Polonia Medan. Pada tahun 1989 dilantik menjadi Direktur Operasi di PT AP I. Dan tahun 1998 hingga 2003 menjabat sebagai Direktur Utama.

Masa jabatan di PT (persero) Angkasa Pura I dilaluinya dengan gemilang dan pencapaian target yang ditentukan oleh Kementrian BUMN selalu dapat dipenuhinya keuntungan yang diberikan kepada Negara tak hanya dinikmati oleh negara saja tetapi semuanya dari kerja keras Karyawan PT (Persero) Angkasa Pura I dan itu yang utama yang harus bisa merasakan jerih payahnya, untuk itu kesejahteraan karyawan tidak pernah terabaikan dan selalui didialogkan dengan karyawan melalui Serikat Pekerja Angkasa Pura I (SP. AP.I)

Bagi Gatot Pudjo Martono, sudah mengabdi sekitar 30 tahun dan diusia yang sudah 60 tahun dia menghadap Menteri BUMN waktu itu Bapak Agum Gumelar yang menceritakan bahwa masa jabatannya sudah berakhir, dikarenakan masih menunggu penggantinya beliau diminta sabar barang sejenak untuk menyusun penggantinya.

Gatot mengaku, sudah berbuat secara maksimal sesuai kemampuannya di perusahaan yang ia pimpin tersebut. Dan sejak awal tekadnya cuma satu yakni, ”Saya akan berikan dan tinggalkan yang terbaik di PT AP I. Hanya itu yang dapat saya lakukan,” tuturnya.

Selama menjabat sebagai direksi di PT AP I, lanjutnya, pihaknya merasa cukup enjoy karena bisa melaksanakan tugas dengan baik. Dari sisi pelayanan misalnya, lima bandara yang dikelola PT AP I mendapat penghargaan pelayanan prima dari Menteri Perhubungan karena mampu memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang. Kelima bandara yang mendapat penghargaan pelayanan prima masing-masing Bandara Ngurah Rai, Bandara Sepinggan, Bandara Selaparang, Bandara Juanda, Bandara Hasanuddin.

Dari sisi kinerja keuangan, prestasi yang diraih AP I juga lumayan. Meski perolehan laba berfluktuasi akibat berbagai peristiwa yang dihadapi bangsa ini, tetapi dia merasa bersyukur karena perusahaan yang dipimpinnya masih tetap mampu memberikan kontribusi kepada pemerintah.

Ketika awal krisis tahun 1998 AP I meraih laba bersih Rp 592 miliar. Tahun 1999 laba bersih yang diraih turun menjadi Rp 171,3 miliar. Memasuki tahun 2000 laba bersih naik lagi menjadi Rp 323,6 miliar. Perolehan laba itu terus meningkat dan 2001 diperoleh Rp 418,1 miliar. Tahun 2002 akibat tragedi bom Bali, laba perusahaan kembali turun menjadi hanya Rp 197,1 miliar.

Namun dia menambahkan, apa yang diraih tersebut bukan semata karena kehebatan dirinya, melainkan berkat kerja keras direksi dan seluruh karyawan di AP I. ”Saya kebetulan dibantu oleh direksi yang bagus dan profesional. Tanpa mereka mungkin saya tidak dapat berbuat banyak,” tuturnya.

Semasa krisis tahun 1998, katanya, AP I sangat tertolong dengan penerbangan luar negeri. Ketika penerbangan domestik berkurang, maka penerbangan internasional justru memberikan kontribusi cukup besar, terutama karena naiknya kurs dolar terhadap rupiah. Sebab, untuk penerbangan internasional diterapkan sistem pembayaran dengan mata uang dolar AS. Dalam tarif, perbandingan antara penerbangan domestik dan internasional 1 berbanding 15. Artinya, 1 kali penerbangan internasional sama dengan 15 kali penerbangan domestik.

Dari sisi airport tax misalnya, penerbangan luar negeri dikenakan Rp 75.000 per penumpang dan domestik cuma Rp 20.000. Kemudian, over flying domestik ditarik Rp 350 per rute per unit dan untuk tarif internasional sebesar 0,55 sen dolar AS. ”Perbedaan tarif penerbangan domestik dan internasional ini memang sempat diprotes sejumlah airlines asing,” katanya.

Pada waktu itu, pendapatan AP I dari dolar AS sangat tinggi. Keuntungan yang diraih tahun 2000 hingga 2001 juga lumayan besar. Pendapatan AP I mulai menurun tajam ketika diguncang tragedi WTC, Bom Bali, dan SARS. Tapi sekarang, baik penerbangan domestik maupun internasional sudah mulai mengalami banyak kemajuan.

Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, AP I mengalami berbagai gelombang peristiwa yang sangat mempengaruhi kinerja perusahaan. Tapi untungnya, kata Gatot, dampaknya tidak terlalu lama, sehingga perusahaan yang dipimpinnya masih bisa memperoleh laba. Dari semua peristiwa tersebut, hanya tragedi Bali yang paling parah dampaknya. Sebab, ketika itu hampir semua penerbangan luar negeri menghentikan penerbangannya ke Bali. Padahal, dapat dikatakan, Bandara Ngurah Rai, bahkan PT AP I hidup dari penerbangan luar negeri.

Dari 13 bandara yang dikelola PT AP I, lanjutnya, hingga saat ini cuma tiga bandara yang sudah meraih laba. Yaitu bandara Ngurah Rai, bandara Hasanuddin dan bandara Juanda. Selebihnya masih merugi dan harus disubsidi cukup besar. Bahkan bandara internasional Frans Kaisiepo di Biak, Papua yang pemanfaatannya kurang optimal karena minimnya pesawat yang datang, tetap harus dirawat agar tidak rusak.

Bisnis pengelolaan bandara, kata Gatot, sangat terkait dengan bisnis airlines (penerbangan). Tanpa airlines bandara tidak bisa hidup. Karena itu, persaingan pengelolaan bandara juga semakin ketat dengan memberikan pelayanan yang terbaik. Masing-masing pengelola berupaya menarik sebanyak mungkin airlines.

PT AP I akan berjuang keras untuk menjadikan bandara-bandara yang dikelolanya dapat diandalkan di Asia Pasifik. Pangsa pasar Asia Pasifik cukup potensial dan Indonesia berada di tengah-tengahnya.

Pangsa pasar Asia, khususnya Asia Tenggara yang kini dikuasai Singapura dilirik oleh sejumlah negara untuk dialihkan sebagian ke negaranya, termasuk oleh Indonesia. Indonesia memiliki sejumlah bandara internasional yang bisa diandalkan untuk bersaing. Salah satunya adalah bandara Ngurah Rai. Sebagai tujuan wisata dunia dan berlokasi antara dua benua, Ngurah Rai terus dikembangkan untuk memenuhi permintaan pengguna jasa. Banyak negara Asia misalnya sudah membuka penerbangan langsung ke Bali tanpa singgah ke negara lain.

Karena itu, bandara Ngurah Rai perlu dikembangkan. Kalau tidak dikembangkan, tidak akan mampu menampung tingginya frekuensi penerbangan ke Bali. Selain itu, jika fasilitas terbatas, maka airlines asing tidak akan datang. Padahal, bandara hidup dari lalu lintas penerbangan dan penumpangnya.

Menurut dia, ada beberapa upaya yang dilakukan oleh AP I dalam mengembangkan bandara agar didatangi airlines. Disebutkan, pengembangan bandara internasional Juanda, Surabaya melalui proyek tahap II. Kemudian, rencana pengembangan bandara Hasanuddin, Makassar yang akan dijadikan sebagai hub (basis) oleh sejumlah airlines nasional.

Salah satu upaya pengembangan bandara adalah dengan melakukan privatisasi. AP I merencanakan bandara pertama yang diprivatisasi adalah Ngurah Rai yang kini tinggal menunggu keputusan pemerintah. Namun AP I sudah membuat satu persyaratan dalam privatisasi tersebut di mana investor yang masuk harus mengembangkan bandara Selaparang, Lombok. Sebelumnya, dimasukkan juga bandara El Tari sebagai suatu persyaratan. Namun, belakangan dinilai kurang menarik bagi investor. Jadi, waktu itu ditawarkan sistem cluster yakni privatisasi bandara Ngurah Rai dikaitkan dengan pengembangan bandara Selaparang dan El Tari, Kupang.
.
Bandara Ngurah Rai, lanjutnya, pada tahun 2020 diprediksi tidak mampu menampung pertumbuhan pergerakan pesawat. Oleh karena itu, harus ada bandara berskala internasional sebagai alternatifnya. Karena itu, dipersiapkan bandara di Lombok.

Secara perlahan, krisis ekonomi di Indonesia dan global mulai dapat diatasi. Jika kondisi ekonomi telah kembali normal, maka arus wisatawan pun akan ramai. Menghadapi kondisi demikian, Indonesia perlu mempersiapkan diri dengan baik. Salah satunya adalah penyediaan bandara berkelas internasional yang siap melayani penerbangan berskala internasional.

Masalahnya adalah saat ini terjadi penurunan kinerja bandara yang cukup signifikan di Indonesia sebagaimana yang dirasakan PT (Persero) Angkasa Pura I (AP I). Selain terpaan krisis ekonomi yang membuat turunnya arus wisatawan lokal dan mancanegara, peristiwa teror, terutama teror bom Bali membuat pengaruh yang cukup signifikan. Apalagi teror itu mengenai sasaran utama yang menjadi tulang punggung PT AP I, yakni bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Bandara ini merupakan penyumbang laba terbesar PT AP I yakni hingga mencapai 50 persen. Kontribusi kedua terbesar disumbang oleh bandara Juanda, Surabaya sebesar 10 persen, ketiga bandara Hasanuddin, Makasar sebesar 16 persen dan sisanya 24 persen disumbang oleh 10 bandara lainnya.

Padahal, tanpa pengeboman saja, Bali sudah terganggu dengan tragedi WTC, Amerika Serikat, 11 September 2001. Sebelumnya, juga merasakan dampak krisis ekonomi yang melanda beberapa negara Asia. Setelah itu, terjadilah tragedi WTC, dan diikuti dengan tragedi Bom Bali dan peristiwa lainnya.

Pada seputar setiap peristiwa tersebut, aktivitas penerbangan ke Bali langsung ikut berkurang. Sebab, banyak warga dunia yang membatalkan penerbangannya, termasuk ke Bali. Bahkan orang yang tadinya sudah mempersiapkan jauh-jauh hari untuk bepergian terpaksa membatalkannya akibat aksi teroris tersebut. ”Dengan adanya tragedi-tragedi tersebut, maka pendapatan PT AP I juga mengalami penurunan,” kata mantan Direktur Utama PT AP I, Gatot Pudjo Martono.

surat kepada kawan





KISAH SRIGALA DAN BAYANGANNYA




Bak seorang sahabat karib cerita awal salah satu srigala, mereka bergabung dalam perkumpulan bangsa srigala bermain dan bercumbu sesamanya dalam lingkup kekerabatannya, hal yang sudah lumprah dan sudah biasa dilakukannya secara bersama istilah senasib sepenanggungan dalam kancah manusia dapat rizki sedikit dimakan sedikit dapat banyak dimakan banyak pokok istilah sama rata sama rasa.
Masalah tumbuh dari satu individu srigala yang ingin menang sendiri egois sendiri dan serba menunjukkan akunya, sepertinya hal yang tak pernah akan hilang sifat yang demikian didunia manapun baik dunia binatang maupun manusia, Sebagai Bangsa besar termasuk kita ini yang hidup di Indonesia masih kerap menyaksikan aksi kepongahan dan keangkuhan individu yang ingin muncul sendiri diantara kelompoknya yang seakan akan menikmati hidupnya tanpa bergantung yang lain.
Dalam suatau perhelatan untuk mendapatkan mangsanya srigala ego inipun nimbrung pula dalam kelompok yang sudah berencana mengepung mangsa seekor kelinci, pada pengejaran dan pengepungan yang sangat dramatikal dan penuh dengan adegan yang kasar si kelinci berhasil ditakklukkan bersama, dalam posisi yang tidak menguntungkan kelinci tewas dalam pertarungan tak seimbang dan jatuh dalam terkaman para Srigala.
Layaknya hari yang sudah sudah bagai hukum yang tidak tertulis dan sudah suatu kebiasaan bersama ada makanan sedikit akan dinikmati sedikit ada banyak maka akan dimakan banyak, rupanya nafsu angkara sedang berpihak pada Srigala Ego ini dalam sekelebat mangsa kelinci yang harusnya dibagi beramai2 dibawa kabur sendiri akan dinikmatinya sendiri jauh dari kaum kerabat dan kelompoknya, sambil menggeram dia menggigit mangsa yang sudah pasti akan terasa lezat disantap dilagi perut sudah pada lapar setelah capai dari perburuan yang melelahkan.
Ya, untuk mencapai tempat persembunyaian Srigala Ego ini ia harus menyeberangi sebuah sungai. Dan pada jalan setapaknya memang ada sebuah jembatan bambu yang biasa digunakan oleh para petani jika ingin pergi ke sawah atau kebunnya. Dan ia pun harus menyeberangi sungai itu melalui jembatan bambu.
Pelan-pelan kakinya dilangkahkan di atas titian bambu. Tanpa sengaja, matanya menatap sebuah banyangan dirinya yang terpantul dari air sungai.
“Ghrrrr…..” Ia mengeram hebat. Bayangan tersebut ia kira seekor Srigala lain mengikutinya. Ketika ia mendekatkan kepalanya ke arah air, bayangannya ikut mendekat ke arah moncongnya. Ia semakin marah ketika dilihatnya bayangan itu juga membawa mangsa kelinci, bahkan menurut perasaannya kelinci tersebut lebih besar dibandingkan dengan kelinci yang telah dimiliknya. Ia ingin memiliki Kelinci yang lebih besar itu.
Dan malapetaka itu pun dimulai dari sini.
“Ghrrr… Ghrrrr……Ghrrrrrr…” ia menyalak sangat keras untuk menakut-nakuti Srigala bayangan. Ia mengancam Srigala bayangan agar menyerahkan Kelinci besar itu kepadanya. Tapi apa lacur, ketika ia menggeram dan membuka mulutnya kelinci dalam mulutnya jatuh ke sungai. Ia makin marah karena mengira kalau Srigala bayangan itu merebut kelinci miliknya.
Tanpa pikir panjang ia segera menceburkan diri ke dalam sungai untuk merebut kelinci buruannya yang jatuh ke sungai tadi dan mencari kelinci yang besar yang dibawa oleh bayangannya. Tentu saja ia tidak menemukan siapa-siapa di dalam sungai. Bahkan miliknya yang jatuh tadi terhanyut ke arah hilir.
Srigala ini mulai panik ketika menyadari ia tidak pandai berenang. Ia hampir tenggelam.
Kemudian datang Segerombolan Srigala yang sedari tadi menunggu dan mengawasi gerak-gerik Srigala Ego ini setelah benar2 kehilangan kekuatan didalam air dan hampir tenggelam maka sekelompok Srigala ini menyodorkan galah untuk digigit dan akhirnya ditarik beramai2. Kemudian pimpinan kelompok yang dibenci oleh Srigala Ego tadipun berkata “ Makanya jangan egois jangan serakah dan jangan sombong kamu tidak dapat hidup sendiri kamu pasti akan memerlukan orang lain dalam keterpurukanmu jika sudah tidak ada yang kamu andalkan, kalau dari tadi dinikmati bersama-sama pastinya kamu akan aman dan tidak perlu bersusah payah, camkan itu” sang pimpinan kelompok sambil ngeloyor setelah berbicara disamping onggokan tubuh Srigala Ego yang kuyub dan nafasnya yang tinggal satu-satu.

Sua,4/3/2010

AKU DAN MEREKA YANG TERBUANG


Aku hanyalah aku yang berdiri tegak ditanah pengasingan tempatku lahir..
dunia yang penuh dengan tanda Tanya..
mencoba mencari jawaban akan aku yang sesungguhnya, kenapa aku berada di dunia ini?
dunia yang penuh dengan orang angkuh dan gila akan kekuasaan..!
jawaban klasik pun muncul dari benakku, haruskah aku menjadi seperti mereka? mengikuti tingkah lakunya, dan teramat sangat bangga Dengan perut buncit beserta pangkat “mainan” yang telah menjadi pengganti dari muka polosnya itu, atau aku harus menjadi seperti mereka yang terbuang ditanah tempat mereka tumbuh..? semua hal itu yang membuat aku terus mencoba mencari jalan menuju keabadian atas kepunahan yang sebentar lagi akan terjadi ditempat aku berpijak ini.

Perlahan awan putih itu tertutup oleh bayangan hitam yg tidak jelas bentuknya ..
semua terlihat pekat dan gelap..
tak ada warna..
tak ada cahaya,.
tak kurasakan lagi hangatnya sang kaisar cahaya yang biasanya menyentuh kulitku dan masuk kedalam lubang pori-poriku, obrolan merdu segerombolan burung menyambut pagi pun tak kudengar hari ini..
duniaku yang dulu indah kini telah berubah menjadi sebentuk tanah pecah-pecah nan gersang, mungkin lebih tepatnya lagi jika kusebut “kuburan massal”..!!
ya..! kuburan massal para penghuni asli negeri yang telah terbuang.
tak kulihat lagi kini rumput hijau damai menghiasi kulit bumi pertiwiku.
Penindasan kini telah menjadi sebuah “trend” ditanah tempat aku berpijak ini, suara memilukan nan menyayat hati terus terdengar dari seluruh pelosok duniaku, tapi sang penguasa angkuh hanya tertawa sambil menenggakkan segelas anggur melalui mulutnya, melawati kerongkongannya, lalu singgah dan mengendap diperutnya.
perisai kesucian itu telah hancur, tak lagi kuat menahan keserakahan, kesombongan yang penguasa ciptakan sendiri dengan tangan besi dan keangkuhan pemikirannya.
semua cerita indah yang dulu pernah terukir jelas, kini hilang, sirna, dan tak berbekas..
tak lagi tersenyum mereka yang terbuang kini, raut wajah mereka begitu lusuh, kering dan keriput karena beban yang terlalu berat yang harus mereka alami, rasakan, dan mereka tanggung, badan mereka pun tak lagi tegap, gagah dan berwibawa,
suara mereka begitu kecil, seperti berbisik tak lagi lantang, angin yang berhembus dari timur, barat, selatan maupun utara tak lagi sejuk melainkan panas..panas yang bercampur dengan kesedihan diiringi keputus’asaan dan kesengsaraan.
Semua penghuni alam tau jawabku..!!
tapi kenapa mereka diam..??!
apakah mereka hanya sekedar tau, atau merekapun takut kepada penguasa duniaku?
ataukah mereka sedang menunggu..? merencanakan dan membuat sesuatu untuk perubahan pada duniaku?
Para pejuang, pendiri dan pemimpin asli duniaku hanya dapat melihat, tak bisa menolong, tak dapat mencegah, tak mungkin ia kembali, mereka hanya bisa menangis, mereka menangis terharu ditiap sudut tempat mereka kini tinggal “negeri diatas awan”.
dimana hati para penguasa tanyaku pada kaisar langit..?
apakah mereka tidak tau,,atau sengaja tidak tau..?
apakah mereka tidak mendengar..atau mereka memang benar-benar tuli..?
ataukah mereka tak melihat..? atau memang mereka benar-benar telah buta akan kemewahan yang telah mereka punya?
Sampai kapan semua ini berakhir?
harus berapa nyawa tak berdosa lagi hilang?.
pertanyaan yang tentunya bukan hanya aku saja yang punya, melainkan mereka semua, mereka yang tertindas, mereka yang teraniaya, mereka yang terbuang.
Senja di pertengahan tahun ini terasa hampa bagiku, bulan tak Nampak, cahaya surga telah meredup, mataharipun telah tertidur lelap dalam buaian sang waktu. ganasnya malam mulai menunjukkan wujud yang sesungguhnya ketika aku sedang berada dalam sebuah ilustrasi angan tingkat tinggi, maha karya sang kaisar langit yang kusebut “mimpi“, mimpi yang mampu merubah jalan dunia sadarku ketika cinta dan harapan tidak mempunyai lagi kekuatan,
Dalam mimpi itu aku berdoa kepada kaisar langit nan agung ;
Wahai pencipta alam semesta,,
pencipta zat murni nan suci..
berikan kami keajaiban dari kerajaan langitmu,
keajaiban yang penuh dengan cinta dari taman surgamu,
cinta yang bisa membuat kami mencium wangi tanah kebebasan kami,
tanah tempat kami lahir dan tumbuh,
dan meraih kembali cita-cita murni dan tulus kami,
cita-cita kaum yang terbuang dari singgasana mewah karya agungmu wahai penguasa langit ke tujuh..
cita-cita kami adalah “ KEDAMAIAN ”.

Iqbal Taufiqurrahman

Selasa, 02 Maret 2010

GUGATAN MUTASI TERHADAP 10 ORANG PENGURUS SERIKAT PEKERJA KE PTUN


OLEH SULISTIANI BABAN
Gugatan Mutasi terhadap 10 orang Pengurus masih berlanjut di PTUN. Setelah penyampaian gugatan dan jawaban dari masing-masing pihak, berlanjut dengan kesaksian. Manajemen mengajukan saksi Mas Dadang Dian H (mantan Ketua Cabang SP.AP.I Banjarmasin) dan Pak Aryadi Subagyo (Deputi Direktur Adm. Personalia). Saksi ahlinya Pak Toga Sibuea dari Sudinaker Jakarta Pusat, yang pernah menyatakan bahwa Ibu Itje tidak sah selaku Ketua Umum karena sudah pensiun.

Mengagetkan juga, ketika di PTUN berjumpa dengan mantan Ketua DPC Banjarmasin yang hadir untuk menjadi saksi Manajemen.

Namun kesaksian Ahli yang kami ajukan yaitu Prof. Dr. Anna Erliyana, MH, SH, Guru Besar Hukum Universitas Indonesia menyatakan bahwa kewenangan itu tidak boleh digunakan secara sewenang-wenang. Termasuk oleh Direksi BUMN selaku pejabat negara.

Sidang masih terus berlanjut, semoga putusan dapat diputus dengan seadil-adilnya. Amin

ADA APA DENGAN TUNJANGAN HARI TUA PEGAWAI PT.AP-I KOK DIKUTAK KATIK TERUS ???


Akhir-akhir ini beredar satu opini di Kantor Pusat AP.I tentang THT dari salah seorang Pejabat yaitu ”Hati-hati lho, dengan THT kita, karena Yayasan diperkirakan tidak akan mampu membayar uang THT khususnya buat pegawai-pegawai yang masih muda, yang pensiunnya masih lama ?”. Statement ini cukup meresahkan pegawai, sehingga banyak yang melontarkan pertanyaan ”APAKAH BENAR DEMIKIAN?”.
Statement itu bisa jadi ada benarnya KALAU Perusahaan tidak membayar iuran tahunan yang merupakan kewajibannya kepada pegawai melalui Yayasan YAKKAP I selaku pengelola THT pegawai. Namun, faktanya adalah, sudah lebih dari lima tahun YAKKAP I berdiri (1 Juli Tahun 2003) dengan pendanaan yang berasal dari Iuran/Kewajiban Perusahaan ditambah Iuran/Kewajiban Pegawai, ternyata Yayasan tetap mampu membayar manfaat THT kepada pegawai. Bahkan Yayasan juga mencatat hasil pengembangan yang baik, walau pun Perusahaan membayar iuran tahunan secara tersendat-sendat, dan sampai sekarang masih membayar iuran berdasarkan perhitungan gaji tahun 2003. Selama THT pegawai dikelola oleh Yayasan, YAKKAP I sudah 2 (dua) kali menaikkan manfaat THT yaitu menaikkan manfaat dari perhitungan gaji tahun 1997 ke gaji tahun 2001 yang dibayarkan pada tahun 2003, dan kenaikan manfaat dari perhitungan gaji tahun 2001 ke gaji tahun 2003 yang dibayarkan pada tahun 2006.
Selain itu, berdasarkan ketentuan Pedoman Standar Akuntansi yang wajib diikuti oleh setiap Perusahaan di Indonesia, termasuk di PT (Persero) Angkasa Pura I yaitu pada PSAK 24 diatur bahwa “semua kewajiban Perusahaan terhadap pasca kerja pegawai harus dicantumkan dalam Neraca”. Semua kewajiban Perusahaan tsb, baik tertulis mau pun tidak tertulis artinya kebiasaan yang selalu / yang telah dijanjikan Perusahaan untuk pegawai pada pasca kerja harus dicatat dalam Neraca Perusahaan. Dicatat dalam neraca artinya Perusahaan kalau pun belum membayar telah mengakui sebagai hutang Perusahaan kepada Pegawai. Yang harus teman-teman ketahui : THT Pegawai AP.I adalah manfaat pasca kerja yang sudah dijanjikan oleh Perusahaan dalam bentuk tertulis dan sudah disepakati antara serikat pekerja dengan Perusahaan sebagaimana tersebut dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Pasal 65. Dan manfaatnya dibayar berdasarkan “kelipatan gaji terakhir sesuai dengan masa kerja pegawai” (Pasal 34 Keputusan Bersama Direksi AP.I dan Direksi AP.II Nomor KEP.305/KP.30.7.1/1988 dan No. KEP.165 A/PAP.II/X/1988.
Berdasarkan ketentuan PSAK 24 tsb., Perusahaan berkewajiban mencatat iuran/kewajiban pemenuhan dana THT pada Neraca Perusahaan dengan hitungan berdasarkan gaji terakhir. Tetapi mari kita lihat dalam Laporan Keuangan Perusahaan Tahun 2008, sudah tercatat kah hutang Perusahaan untuk THT Pegawai tsb ???
Terkait dengan adanya wacana dengan kalimat bahwa YAKKAP I sebagai Yayasan Pengelola THT Pegawai AP.I tidak akan mampu lagi membayar manfaat THT, sehingga dikhawatirkan pegawai-2 yang masih usia muda tidak akan lagi mendapat manfaat THT, mari kita sama-sama berpikir dengan logika, YAKKAP I tidak akan mampu bayar lagi karena apa ?? Kejadian seperti itu bisa saja terjadi jika Perusahaan tidak melaksanakan pembayaran iuran/kewajiban Perusahaan sesuai ketentuan “gaji terakhir”. Berdasarkan PKB, Perusahaan seharusnya tetap membayar iuran/kewajiban Perusahaan berdasarkan gaji terakhir yaitu gaji pegawai tahun 2009 (kenaikan gaji pokok PNS tahun 2009).
Jangankan membayar THT berdasarkan gaji terakhir (kenaikan gaji pokok PNS tahun2009) sesuai PKB, saat ini pun Perusahaan tidak bersedia membayarkan berdasarkan kenaikan gaji yang dibuat sepihak oleh Perusahaan pada tahun 2008 (KEP.46/KP.20.1/2008 tanggal 7 Mei 2008). Itu pun tidak dilaksanakan, malahan secara sewenang-wenang, Perusahaan menetapkan bahwa “iuran dan manfaat THT Pegawai” dibayarkan berdasarkan perhitungan gaji pokok tahun 2003 … yang artinya Perusahaan dengan sengaja dan sepihak menetapkan / mengunci manfaat THT pada tahun 2003.
Teman-teman, ini adalah kondisi riil yang harus kita cermati dan waspadai. Dengan ilustrasi di atas, mudah-mudahan menjadi jelas bagi teman-teman kenapa ada wacana bahwa YAKKAP I tidak mampu lagi membayar manfaat THT sampai seluruh pegawai berhenti/pensiun.
Wacana ini patut dicermati, apalagi dalam paparan Manajemen saat RUPS terungkap informasi bahwa Iuran Perusahaan untuk THT pegawai bila pengelolaan THT Pegawai dialihkan ke perusahaan asuransi adalah Rp 388 Milyar. Woow , jika memang Angkasa Pura I memiliki uang sebanyak itu, KENAPA HARUS DISERAHKAN KE ASURANSI ????
Kenapa tidak ke YAKKAP saja ......?, Ada apalagi nich, kok getol amat sih sama Asuransinya.
Kita bahas sesi ”apakah layak dana THT pegawai diasuransikan” pada tulisan berikutnya ya.
SALAM SOLIDARITAS


DPP SERIKAT PEKERJA ANGKASA PURA I

Pejuang-Pejuang Penegak Keadilan







Para Pejuang Hati Nurani jakarta always in considering